Don't say goodbye - Bab 2 Kamu tidak tau sifat nya?
Christin Xia sangat kebingungan, ia tak menyangka Marvin Luo akan datang.
Marvin bukannya tidak pernah peduli pada Fanny Xia? atau karena Fanny Xia melahirkan? bagaimana pun itu anaknya.
Berpikir sampai kesitu, membuat Christin Xia semakin bingung.
"Marvin, bukan begitu....." Christin Xia berusaha menjelaskannya kepada Marvin Luo yang dingin, tubuhnya bergetar.
Marvin Luo menatapnya tanpa ekspresi dan tidak bersuara, Christin Xia panik, bagaimana dia tetap menatapnya, matanya, terpancar kegelisahan, membuat Christin Xia keringat dingin.
Semua orang bisa melihat apa yang terjadi disini, tapi ia tidak mau tertuduh.
" Marvin, maaf, semuanya salahku! aku hanya ingin memeluk bayinya, bagaimana pun aku adalah bibi kandungnya. Tapi, kakak merebutnya dari ku, kakak baru saja melahirkan, tubuhnya masih lemah lalu tidak sengaja.....semuanya salahku! Marvin, kamu jangan salahkan Kakak."
Christin xia yang kebingungan menjadi canggung, ia maju meraih lengan Marvin Luo dan menangis.
Marvin Luo mendengar itu, menatap Fanny Xia.
Fanny Xia tidak memperdulikan itu, ia hanya merangkak ke depan.
Anaknya....
Tiba-tiba muncul bayangan di depannya, kali ini Marvin Luo yang menahannya.
Fanny Xia pelan-pelan mengangkat kepalanya, Wajah Marvin Luo pucat, alisnya dan tatapannya dingin, ini adalah pria yang ia cintai, perasaan yang ada delapan tahun, dua tahun pernikahan, dan ini hasil yang ia dapatkan.
Jari-jarinya dilantai, kenapa dia sangat tenang! kenapa bisa begitu! anak mereka meninggal, dan dia masih bisa mengahalanginya disini!
" pergi!" teriakan yang pertama, Fanny Xia berteriak dengan nada benci pada Marvin Luo.
Ia begitu mencintai, tapi berakhir dengan tragis, ia tidak punya apa-apa lagi, ia hanya ingin memeluk anaknya.
" Kakak, masalah ini semua salah ku, meskipun kamu yang.....tapi aku hanya ingin memeluknya saja, kakak kita berdua saudara kandung, kenapa kamu membenciku?" Christin Xia berpura-pura menghapus air matanya, lalu berkata: " Kakak, aku tidak menyalahkan mu, bayi ini tiada kita semua sangat sedih, kamu tidak harusnya marah pada Marvin, kamu baru saja melahirkan, cepat berdiri."
Christin Xia memberinya nasihat, berpura-pura menjadi saudara yang baik, dan ingin membopong Fanny Xia. Tapi ia tidak yakin Fanny Xia akan dia saja, karena perbuatannya.
Tiba-tiba, Fanny Xia mendorong Christin Xia, tatapan Christin Xia buyar dengan sangat cepat, dan rasa sakit muncul, ia terjatuh kebelakang, bibirnya mengerang kesakitan, dan saat tangan Marvin Luo memegang pinggulnya, ia tau ia sudah menang.
Fanny Xia mana mungkin menjadi lawannya, dan masalah anak itu sudah terselesaikan dengan bersih!
Kalimat pertama Marvin Luo adalah: " Fanny, kamu sudah gila." tegas dan dingin.
Saat itu, ia tidak memberi tau perasaan nya pada Marvin Luo.
Fanny Xia menatap Christin Xia yang berada di pelukan Marvin Luo, lalu pelan-pelan berdiri.
Saudara kandung? iya! mereka adalah saudara kembar! ia masih ingat dulu kecil Christin Xia memanggilnya "kakak".
Haha! Ia begitu bodoh! di tipu olehnya, dan bagaimana dengannya?
Marvin Luo mengerutkan alisnya, ia emosi, apa maksud tatapan Fanny Xia? kasihan? mengejek? menghina? apapun itu membuatnya tak nyaman.
Christin Xia di pelukannya terdiam tak berani berbicara.
Fanny Xia melihat dokter yang masuk, raut wajahnya berubah, perasaannya tak enak.
" Ah! kalian mau apa! lepaskan anakku! Marvin Luo kamu brengsek!" melihat orang yang memeluk anaknya lalu pergi, Fanny Xia tidak bisa diam, dia langsung pergi mengejar tetapi ditahan oleh Marvin, tidak bisa bergerak sama sekali.
" Kakak, kamu jangan panik, Marvin melakukan itu demi kamu, bayi itu sudah meninggal, mungkin Nyonya Luo kesepian disana dan ingin bertemu cucunya!"
Dia mengingatkan Marvin Luo, jangan lupa bahwa ibunya meninggal karena siapa, dan juga mengejek Fanny Xia, karena dia yang membunuh Nyonya Luo, jadi bayi ini meninggal, nyawa di ganti nyawa, bila begini ia hanya akan terus membencinya, tidak akan peduli tentang kematian anaknya.
Setelah kata-kata itu, Marvin Luo menjadi tegang, dan yang mengejutkan, Fanny Xia terjatuh, tak bisa berdiri, darah berceceran, matanya merah.
mata merahnya menatap Christin Xia, menatap rambutnya, Christin Xia mundur lalu mendekat ke Marvin : " Marvin, kakak tidak apa-apa kan."
Fanny Xia tertawa, wajahnya pucat, anak nya sudah tiada, kenapa harus membiarkan Christin Xia hidup dengan tenang?
" Marvin, kamu tidak tau sifat dia seperti apa?"
Novel Terkait
My Superhero
JessiPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeePerjalanan Selingkuh
LindaMenaklukkan Suami CEO
Red MapleIstri kontrakku
RasudinDon't say goodbye×
- Bab 1 Anaknya sudah tiada
- Bab 2 Kamu tidak tau sifat nya?
- Bab 3 Bagaimana rasanya membunuh anak sendiri?
- Bab 4 Meninggal dengan tidak tenang
- Bab 5 Aku akan membawanya pergi!
- Bab 6 Pasti akan membalaskan dendam untukmu
- Bab 7 Barang yang ditinggalkan untuk Fanny Xia
- Bab 8 Ingin membuatnya benar-benar gila!
- Bab 9 Kamu membuatku merasa jijik!
- Bab 10 berikan aku seorang anak
- Bab 11 Operasi
- Bab 12 Aku Hamil!
- Bab 13 Dorong Dia!
- Bab 14 Wanita
- Bab 15 Transfusi Darah Secara Paksa
- Bab 16 Kehilangan Kemampuan Untuk Berjalan
- Bab 17 Kebenaran Yang Kejam
- Bab 18 Mendirikan Batu Nisan
- Bab 19 Memaksanya Kembali
- Bab 20 Matilah jika Kamu Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 21 Mengumumkan pertunangan
- Bab 22 Perang terakhir
- Bab 23 Dia membunuhnya!
- Bab 24 Tidak akan memberikan dia kepadamu!
- Bab 25 Sudah cukup ia lalui ini semua!
- Bab 26 Sejak awal sudah mengetahuinya!
- Bab 27 Anak itu bukanlah anakku!
- Bab 28 Mencintainya dan juga membencinya
- Bab 29 Pengkhianat
- Bab 30 Hidup Kembali
- Bab 31 Lamaran Keempat Kali
- BAB 32 Aku Ingin Ayah
- BAB 33 Pertemuan Yang Tak Disengaja
- BAB 34 Kematian Ibuku Bukanlah Kecelakaan
- BAB 35 Kembali Mencari Bukti
- Bab 36 Ditemukan di Rumah Sakit
- Bab 37 Dia Bukan Anakmu
- Bab 38 Aku Ingin Bertemu Dengannya!
- Bab 39 Tidak Akan Membiarkannya Pergi
- Bab 40 Kenapa Kamu Tidak Mati Saja!
- Bab 41 Ternyata dia telah salah paham
- Bab 42 Kebenaran kematian
- Bab 43 Fanny, Apakah kamu masih mencintainya?
- Bab 44 Ikatan Hati
- Bab 45 Anak itu tidak mati
- Bab 46 Aku ingin membunuhmu !
- Bab 47 - Kau cari mati !
- Bab 48 Kau ingin menemuinya?
- Bab 49 Bukan anak perempuannya!
- Bab 50 - Identitasnya.
- Bab 51 Ayah dan anak saling mengenal
- Bab 52 Kebahagian setelah penderitaan