Don't say goodbye - Bab 43 Fanny, Apakah kamu masih mencintainya?

Setelah bertemu dengan Christin Xia, Fanny Xia tidak pernah lagi keluar dari rumah. Dia mengurung dirinya sendiri diruangan gelap dan tertutup rapat. Ini adalah kebiasaannya pada saat mengalami gangguan mental. Dengan seperti ini dia bisa merasa aman.

Fanny Xia selalu tidak mengerti, meskipun sikap Ibu terhadap Ayah tidak begitu ramah, tetapi kedua pihak tetap saling menghormati seperti seorang tamu. Dia pernah melihat Ayah yang begitu peduli dan bijaksana terhadap Ibu, perhatian yang sangat peduli dan teliti. Perasaan hati Ayah tidak mungkin palsu.

Tetapi tidak terduga bahwa Ayah telah mempunyai wanita yang tidak sah diluar! Apakah benar bahwa Ibu tidak bisa menerima perintah dari ayah yang membuat seluruh warisan kasih ke diri sendiri ? Tetapi mengapa, yang salah adalah Ayah, dia malahan demi mendapatkan warisan, membuat rencana dengan baik untuk membunuh Ibu, dan mau kejam terhadap diri sendiri?

Christin Xia adalah anaknya, Atau mungkin dia bukan anaknya?

Marvin Luo membuka pintu , jalan menuju kedepan Fanny Xia. Menggunakan kesempatan dilantai, lalu memeluknya.

“Kamu tenang, Dirumah sakit itu aku telah menyuruh Edbert Chu periksa. Apabila memang tidak ada bukti, aku juga bisa membuat Christin Xia untuk memilih mati daripada hidup.”

Kali ini Fanny Xia tidak dorong dia, dan dia teringat perkataan Christin Xia, tangannya mencengkram baju didepan dadanya, dan menekan dengan suasana emosi dengan waktu yang lama di tenggorokannya. Suaranya berengekan : “kenapa dia mau begini terhadap Ibu dan aku?

Rahang bawahnya Marvin Luo ditekan diatas kepalanya, merangkul tangannya dengan menggunaan tenaga : “ Xia berjanji, dia tidak akan bisa lari!”

Air matanya mengalir mengenai Marvin,“Bagaimana denganmu, mengapa kamu tidak memberitahukan ku semua ini, mengapa begitu terhadapku?"

Hanya bisa dibilang Marvin tidak cukup mencintai Fanny, tidak mempercayainya, maka tidak mengatakan apapun, jika masalah ini hanya salah paham, tapi semua yang telah dilakukannya itu adalah kenyataan, tapi setelah mengetahui kenyataan yang sebenarnya, Fanny tidak bisa lagi membenci Marvin, dan juga tidak mungkin untuk mencintainya lagi, benar-benar melelahkan!

Dari awal sampai akhir, Marvin Luo tidak bisa menjawab. setelah Fanny Xia menangis sampai lelah, dia pergi tidur. Melihat wajahnya dengan penuh kelelahan, Marvin Luo dengan santai menciumnya dibagian keningnya.

Dia pasti tidak akan menyerah!

Keesokan harinya, Marvin Luo membawa Crystal pergi keluar dan Fanny Xia akhirnya tidak khawatir lagi. Dia menerima telepon dari Nathan Yan bahwa dia telah pulang kenegaranya, akan tetapi diapartemennya tidak dapat bertemu dengan mereka. Mendengar ini, Fanny Xia langsung menuju ke apartemen, pada saat melihat Nathan Yan duduk di ruang tamu, tidak tahu kenapa secara tidak sadar telah membuang pandangannya.

“Fanny, Kamu sudah bertemu dengan Marvin Luo kan? Kamu dan Crystal tinggal ditempatnya.” Itu bukan pertanyaan kalimat, tapi itu sudah pasti.

“Aku telah bertemu dengan Christin Xia.”

Nathan Yan melihat Fanny Xia dengan ekspresi yang tidak alami, seperti rasa tidak ada tenaga dan ingin menenggelamkannya. Dia melakukan lebih banyak, tetapi tidak sebaik pada saat dia berada disebelahnya Marvin Luo beberapa hari.

“Fanny, Apakah kamu masih mencintainya?”

Pada awalnya Fanny Xia ingin menjelaskannya, tetapi dia ditanyai dengan sebuah kalimat, dia ingin berkata tidak cinta, tetapi tidak bisa mengatakannya.

Nathan Yan mengejek dirinya sendiri : “Padahal aku telah menyediakan cincin yang ingin diberikan kepadamu, dan sepertinya sekarang tidak perlu lagi.”

“Bukan! Nathan, aku “ Dia tidak berencana untuk mengingkar janji, dan dia tidak bisa memaafkan Marvin lagi. Fanny Xia berpikir begini dan tidak bisa menjelaskan dengan jelas, hanya bisa malu dengan tunduk kepala.

Didepan bayang-bayang, dia dipaksa untuk mengangkat kepalanya dan melihat bahwa mata Nathan Yann yang lembut penuh dengan keengganan, keputusasaan dan beberapa hal yang tidak dapat dimengerti membuatnya takut.

Nathan Yan memegang mukannya dan ingin menciumnya.

“Tidak mau! Nathan !”

Fanny Xia dengan reflek mendorongnya pergi. Dia tidak ingin memaksanya dan dia didorong sampai jatuh ke lantai. Suara tumbukan tulang sangat jelas.

“Nathan, Apa kamu baik-baik saja, maaf! Aku….” Dia menyipit, dan kalau lebih banyak lagi semuanya akan sia-sia.

“Fanny, kamu sudah menipu diri sendiri tetapi tidak bisa menipuku. Kamu tidak bisa menolak Marvin Luo dan kamu bisa mendorongku tanpa ragu-ragu.”

Nathan Yan tertawa pahit, dia tidak mau! Tapi bagaimana mungkin dia tega memaksanya!

“Fanny, Aku akan menunggumu!”

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu