Don't say goodbye - Bab 1 Anaknya sudah tiada
Di rumah sakit terbesar di kota Jakarta, Fanny xia mengerang kesakitan, ia memegang erat-erat gagang ranjang, tubuhnya terus bergetar.
Sakit, sangat sakit!
Fanny Xia mengigit bibirnya kesakitan, dan didalam pengawasan dokter, ini anak yang telah ditunggunya sejak lama, anaknya dan Marvin Luo!
Marvin, Fanny Luo memandang ke arah pintu, Ia sangat berharap Marvin ada di sini menemaninya.
Darah segar keluar dari kedua kakinya, perawat melihatnya yang sedang kebingungan, berkata: " Di luar satu orang pun tak ada, kalau anda terus begini akan bahaya untuk bayi anda."
Fanny Xia bibirnya pucat dan kecewa berbisik, iya, kenapa dia tak datang? Marvin sangat membencinya, meskipun ini anaknya, dia tak akan datang menjenguk.
Sekarang ia hanya punya anak ini, anak ini harus baik-baik saja!
"ah----"
Fanny Xia menggunakan semua tenaganya untuk mengeluarkan anaknya kedunia ini, wajahnya memerah, ia menekuk tubuhnya.
Akhirnya ia lega, ia berbaring letih sambil menghela nafas, di telinganya terdengar suara tangisan bayi.
Bibirnya tersenyum, dengan kesusahan berusaha membuka bibirnya:" Anakku.....biarkan aku melihatnya...."
Perawat baru saja mau menyerahkan anaknya ke Fanny Xia, tapi tiba-tiba terkejut dengan seseorang yang tiba-tiba masuk.
Fanny Xia membuka matanya besar-besar melihat adik kandungnya Christin Xia, berdiri tergesa-gesa.
Dokter dan Perawat pun pergi.
"Kakak, nasib mu sangat baik? anak laki-laki!" Christin Xia memeluk bayi itu, wajahnya berhias senyuman yang manis, setelah itu, hal yang dikatakannya membuat Fanny Xia terkejut.
" Tapi sayang sekali nasib baik mu cuma sampai hari ini, kasihan sekali baru saja lahir hari ini dan besok tak bisa melihat matahari lagi."
Tangis bayi yang tak berdaya itu pecah, Fanny Xia dengan suara serak dan panik: " kamu mau apa, cepat lepaskan bayi ku, ini anak Marvin!"
" Ada apa? kamu membunuh ibu Marvin, kamu pikir Marvin akan peduli dengan anak ini?" Christin Xia mengejek.
" Bukan aku!" Fanny Xia menjerit.
Hal ini membuatnya sakit hati! Ibunya dan Ibu Marvin bersahabat, ia dan Marvin sudah di jodohkan sedari kecil, ia sudah mencintai Marvin delapan tahun, dan mengira ia bisa menjadi pengantin tercantik,tapi sesuatu membuat semua itu tak terjadi.
Ibu Marvin kecelakaan dan meninggal, semua bukti-bukti tertuju padanya, tapi ia tidak punya alasan untuk membunuh Ibu marvin.
Semua orang menyangka pernikahan mereka akan berakhir, tapi mereka tak menyangka Marvin tetap menikahinya, Ia berpikir Marvin akan mempercayainya, tapi mimpi buruk baru di mulai, di malam pertama pernikahannya hatinya hancur, setiap hari Marvin tidak memeperdulikannya, Dan suatu hari Ayah Xia memngumumkan pada semua orang bahwa ia memutuskan hubungan ayah dan anak dengannya, karena pada awalnya yang harus menikah dengan Marvin adalah Christin Xia.Dan semua orang berpendapat: Karena itu, Fanny Xia membunuh ibu Marvin.
Untuk beberapa saat, ia menjadi perhatian publik, perlakuan Marvin Luo kepadanya semakin menjadi-jadi, dan mulai berhubungan dengan Christin Xia, dan saat dia hampir putus asa, anak ini muncul, membuatnya punya semangat lagi.
Fanny Xia tertawa dingin " jangan mengelak lagi, apakah tidak cukup kamu membunuh ibu kita, masih mau membunuh ibunya Marvin, kamu tidak pantas melahirkan anak ini."
" Sembaranagn kamu!" Fanny Xia menatapnya tajam, bola matanya merah: " Christin Xia, jangan kira aku tak tahu kepribadianmu, Marvin hanya saja di bohongi oleh mu."
" Dan sekarang orang yang terbuang adalah kamu, kamu pikir masih ada yang percaya omongan mu? kalau kamu sadar cepat tinggalkan Marvin, orang yang dicintainya adalah aku!"
"Mimpi!" Fanny Xia sangat emosi, ia tidak akan menuruti keinginannya!.
"Tidak-----"
Fanny Xia menjerit keras, ia berdiri, lalu jatuh ke lantai, Baju pasien itu basah oleh darah.
Tidak ada suara tangisan lagi dari bayinya, dan tidak bergerak.
" Anakku...." ia merangkak ke depan, tapi di tahan oleh Christin Xia.
Christin Xia melihatnya seperti anjing di lantai, dan berkata: " ini adalah perlawananku, Fanny Xia aku peringati kamu....."
Pintu tiba-tiba di buka, memotong kalimatnya yang belum selesai.
Christin Xia kaget: " Marvin! kamu kenapa kesini?"
Novel Terkait
Istri Pengkhianat
SubardiThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensNikah Tanpa Cinta
Laura WangCinta Seorang CEO Arogan
MedellineAnak Sultan Super
Tristan XuSi Menantu Buta
DeddyDiamond Lover
LenaMy Charming Lady Boss
AndikaDon't say goodbye×
- Bab 1 Anaknya sudah tiada
- Bab 2 Kamu tidak tau sifat nya?
- Bab 3 Bagaimana rasanya membunuh anak sendiri?
- Bab 4 Meninggal dengan tidak tenang
- Bab 5 Aku akan membawanya pergi!
- Bab 6 Pasti akan membalaskan dendam untukmu
- Bab 7 Barang yang ditinggalkan untuk Fanny Xia
- Bab 8 Ingin membuatnya benar-benar gila!
- Bab 9 Kamu membuatku merasa jijik!
- Bab 10 berikan aku seorang anak
- Bab 11 Operasi
- Bab 12 Aku Hamil!
- Bab 13 Dorong Dia!
- Bab 14 Wanita
- Bab 15 Transfusi Darah Secara Paksa
- Bab 16 Kehilangan Kemampuan Untuk Berjalan
- Bab 17 Kebenaran Yang Kejam
- Bab 18 Mendirikan Batu Nisan
- Bab 19 Memaksanya Kembali
- Bab 20 Matilah jika Kamu Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 21 Mengumumkan pertunangan
- Bab 22 Perang terakhir
- Bab 23 Dia membunuhnya!
- Bab 24 Tidak akan memberikan dia kepadamu!
- Bab 25 Sudah cukup ia lalui ini semua!
- Bab 26 Sejak awal sudah mengetahuinya!
- Bab 27 Anak itu bukanlah anakku!
- Bab 28 Mencintainya dan juga membencinya
- Bab 29 Pengkhianat
- Bab 30 Hidup Kembali
- Bab 31 Lamaran Keempat Kali
- BAB 32 Aku Ingin Ayah
- BAB 33 Pertemuan Yang Tak Disengaja
- BAB 34 Kematian Ibuku Bukanlah Kecelakaan
- BAB 35 Kembali Mencari Bukti
- Bab 36 Ditemukan di Rumah Sakit
- Bab 37 Dia Bukan Anakmu
- Bab 38 Aku Ingin Bertemu Dengannya!
- Bab 39 Tidak Akan Membiarkannya Pergi
- Bab 40 Kenapa Kamu Tidak Mati Saja!
- Bab 41 Ternyata dia telah salah paham
- Bab 42 Kebenaran kematian
- Bab 43 Fanny, Apakah kamu masih mencintainya?
- Bab 44 Ikatan Hati
- Bab 45 Anak itu tidak mati
- Bab 46 Aku ingin membunuhmu !
- Bab 47 - Kau cari mati !
- Bab 48 Kau ingin menemuinya?
- Bab 49 Bukan anak perempuannya!
- Bab 50 - Identitasnya.
- Bab 51 Ayah dan anak saling mengenal
- Bab 52 Kebahagian setelah penderitaan