Don't say goodbye - Bab 50 - Identitasnya.

"Harusnya ibumu minta maaf padaku! Ia pantas mati! HA HA! Rissa Bai! Aku benar-benar ingin melihatmu,kau harus melihat ekspresi anak perempuan kesayanganmu! Bukankah kau tidak mencintaiku! Bukankah kau benci saat Nicholas ingin memanfaatkanku! Bagaimana tidak terpikir olehmu akhirnya putrimu akan bersama dengan putra dari orang yang kau cintai ! HA HA HA HA ! "

Hendy tertawa keras, akhirnya kemarahan yang telah ia simpan selama bertahun-tahun bisa ia keluarkan semua!

Fanny memeluk erat Crystal, putrinya yang takut langsung bersembunyi dalam pelukannya. Hendy telah salah paham akan identitas Crystal. Melihaat rekasinya, ia harus menjelaskan tentang perselisihannya tahun itu, dan juga kehidupannya!

"Setelah kau tahu, mengapa kau tetap menikahinya dan tinggal di kediaman Xia!"

Mendengar ucapannya, wajah Hendy berubah: "Apa yang kau tahu! Jika bukan karena ibumu, bagaimana aku bisa melepaskan harga diriku deminya! Aku benar-benar tulus padanya, dia tidak tahu bisa membedakan mana yang baik, ia tidak ingin bersama denganku! Sampai setelah kau lahir, kupikir setelah adanya kamu, ia bisa mulai menerimaku, tapi, tidak terpikirikan olehku ia hanya ingin menyembunyikan identitas aslimu! Sejak itu ia semakin tak berperasaan, maka jangan salahkan aku melakukan itu padanya!”

"Jadi kau mencari wanita di luar sana untuk melahirkan Christin?"

"Ya benar! Aku mengancamnya akan mengungkap identitasmu yang sebenarnya dan memaksanya untuk mengakui bahwa Christin dilahirkan olehnya! Dia tak punya pilihan lain, demi melindungimu, ia ingin kau baik-baik saja, ia mengabaikan permintaanku! Ia meminta maaf padaku! Aku hanya ingin Rissa! Tapi ia malah mencampakkan ku! Wanita jalang itu!!”

Hendy yang saat itu berasal dari keluarga biasa dan hanya seorang pria muda ambisius. Dia jatuh cinta pada Rissa Bai pada pandangan pertama dan menggunakan usahanya sendiri agar dapat dipandang oleh Ayah Rissa. Dia tahu hubungan antara Rissa Bai dan Nicholas Yan, tetapi tiba-tiba mereka tidak lagi berhubungan. Tak lama setelah itu, Nicholas menikahi istrinya. Saat itu, ayah Rissa bertanya apakah dia ingin tinggal di kediaman Bai, menikahi Rissa dan menjadi pewaris perusahaan Bai.

Tentu saja dia tidak bahagia, dia tidak peduli tentang malam pertama pernikahan yang dingin. Dia pikir ketika mereka memiliki anak keadaan akan berubah, lalu ia pun hamil, dan melahirkan Fanny Xia. Dia telah memberikan semua perhatian padanya untuk membuat Rissa tertawa, tidak terpikirkan! Tidak terpikirkan! Fanny bukanlah putrinya!

Dia bertanya ke Rissa, bahkan ia berkata bahwa asalkan Rissa dapat menerimanya, ia akan melupakan dan memaafkan apa yang telah terjadi, dan menganggap Fanny seagai anak kandungnya. Tetapi,apa yang dikatakan wanita itu!

"Hendy, selamanya aku tidak akan bisa mencintaimu, kamu membuatku jijik!"

Baik! Jika dia tidak mau menerima tawarannya! Anak perempuan itu ada di tangannya, ia masih bisa membuatnya merasa jijik, bisa dibilang ia membenci Christin, ia juga tidak menjawab panggilan darinya! Artinya ia sudah meremehkanmu ! tidak ada pilihan lain selain berpura-pura memberi kasih sayang dan baik di depan Fany!

Jika ia berutang pada perusahaan Bai, ia akan membuatnya kesulitan, dan akan membuat mereka tetap beakting sebagai suami istri, cepat atau lambat ia akan menurutiku!

Hati Hendy awalnya kejam, dikarenakan cinta dan kebenciannya, menghancurkan sesuatu yang tidak bisa ia dapat, Christin memiliki kesamaan dengannya, keras kepala.

Dia melangkah meninggalkan Fanny. Fanny bisa merasakan kebenciannya, dan tatapan ngeri nya.

"Ibumu adalah wanita j*lang yang tidak punya perasaan! Untungnya kau belum sampai sana, aku ingin melihat. Bagaimana jika anak dari Keluarga Luo tahu bahwa kau melahirkan anak haram, mereka pasti akan membuangmu seperti sampah, itu adalah pembalasan!" HA HA HA ! akhirnya aku bisa mati dengan tenang! "

Fanny maju selangkah melindungi Crystal dibelakangnya, dengan dingin berkata, "Crystal adalah anak perempuan ku dan Marvin."

Setelah mengucapkan kata itu, ia berjalan keluar tanpa melihat reaksinya. Ketika ia berjalan keluar, ia hampir jatuh dan ia baru menyadari bahwa kakinya gemetar lemas. Fanny menarik napas dalam-dalam dan mengabaikan suara pintu dan teriakan di belakangnya.