Don't say goodbye - Bab 25 Sudah cukup ia lalui ini semua!

Empat tahun kemudian.

Dalam perjalanan pulang ke vila, sekali-kali Edbert melirik ke Marvin yang sedang memejamkan mata untuk menenangkan diri, beberapa tahun sudah berlalu, dia menjadi semakin berdarah dingin.

“Kamu ingin ngomong apa.”

Edbert terdiam, apa yang bisa ia katakan, setelah kejadian di empat tahun lalu itu, dia sudah tahu Marvin pasti sudah gila, sampai berani berkata demikian kepada Nathan di saat yang sangat tidak menguntungkan itu, siapa yang menyangka dia begitu bodoh amat dengan semuanya hanya demi sekotak abu jenazah?

Hari itu dibuat sebuah batu nisan, tertulis marga Luo, tapi Nathan bersikukuh tidak mau memberikan abu itu.

Pada akhirnya Marvin yang menang, di perang bisnis kali itu perusahaan Yan kalah telak, dengan kedua mata memerah dan hati tak rela Nathan pergi ke luar negeri dengan membawa abu tersebut, bahkan perusahaan Yan juga ia pindah ke luar negeri untuk berkembang disana, dan tak pernah kembali lagi.

Edbert mengira semua selesai sampai sini saja, tapi akhirnya Marvin malah mulai melakukan sesuatu terhadap perusahan Yan, ia bersikeras untuk menjatuhkan perusahaan yang tadinya sangat hebat itu, tapi juga berlambat-lambat tidak memberikan pukulan terakhir, dengan demikian digantung selama empat tahun, parahnya lagi ia bawa Christin untuk tinggal di vila, mana ada orang yang di satu sisi mau dengan anak orang tapi di satu sisi juga menjatuhkan perusahaan mertua, apa lagi namanya kalau bukan ada penyakit?

Tapi perkataan demikian tak berani ia ngomong di depannya.

“Christin harusnya tak bisa bertahan lama.” Edbert mengusap hidungnya, hatinya merasakan hawa yang dingin saat kepikiran hal-hal yang dilakukan Marvin beberapa tahun ini.

Mendengar itu, Marvin tertawa dingin.

Mendengar bunyi pintu ditutup, Christin gemetar, seperti mendengar suara yang sangat menyeramkan, air mukanya berubah menjadi panik dan pucat.

Baru saja pintu terbuka, tiba-tiba dia ingin menerobos ke depan, tapi malah menabrak dinding berdaging, kemudian terpental jatuh ke lantai, terdengar bunyi kerangka tulang yang jelas, sakit sampai mukanya tak karuan.

“Kenapa? Mau kabur?”

Terdengar suara yang dingin, tanpa mempedulikan rasa sakitnya, langsung ia merangkak ke bawah kakinya Marvin : “Vin, tidak! Aku tahu aku salah, aku mohon, tidak mau, aku akan mati, aku benar-benar akan mati!”

Dia tidak ingin menahan derita sengsara lagi, sudah empat tahun, sudah cukup ia lalui ini semua!

Marvin sama sekali tidak tergerak hatinya, dengan datar ia berkata : “Lakukan!”

Beberapa orang berjubah putih tersebut sudah tak heran lagi, dengan wajah tak berekspresi mereka menindih Christin, mulai melakukan hal yang mereka lakukan setiap bulan sekali secara bertahap.

Sekali lengan bajunya diangkat, tampak lengan Christin yang kurus kering dan pucat itu, ia berteriak dan meronta ketika melihat jarum dan darah : “Aaaaa—— lepaskan aku, aku tak mau! Aku tak mau!”

Pemberontakannya sama sekali tak berguna, sekali Edbert menangkapnya, langsung ia tak bisa bergerak sedikit pun!

Christin sudah mati rasa dengan rasanya disuntik oleh jarum, sekantong demi sekantong, genap 20 kantong darah, setiap tanggal 20 dia harus merasakan derita ini, empat tahun bagaikan satu hari!

Di empat tahun yang lalu, kebetulan tanggal 20 adalah hari dia membuat Fanny hampir mati karena kehilangan darah!

Empat tahun ini, setiap bulan di hari ini menjadi mimpi buruknya, Marvin menyedot darahnya sebanyak 20 kantong, kemudian memaksanya ke toilet dan melihat darah itu dibuang ke kloset!

Dan ini masih belum cukup, Christin dikurung selama empat tahun! Selain siksaan berupa menyedot darahnya sebulan sekali, yang ia makan adalah makanan yang tak bernutrisi, yang minimal hanya bisa mempertahankan nyawa saja.

Siapa pun yang melihat dia tidak akan bisa mengaitkannya dengan putri kedua dari keluarga Xia yang memesona itu, rambutnya sudah kering menguning dan rontok banyak karena kekurangan gizi, kulitnya juga mengendor dan kasar, mata yang sudah lama tak melihat cahaya matahari itu sudah mulai bermasalah, sekujur tubuhnya bagaikan mayat kering yang kurus dan pucat.

Omongan massa di empat tahun lalu membuatnya jatuh ke jurang yang paling dalam, tapi berita kematian Fanny membuatnya melonjak kegirangan, saat Marvin menjemputnya ke vila, dia mengira dia sudah menang, tapi tak disangka yang menanti dia adalah mimpi buruk yang berkepanjangan!

“Aku tak tahan lagi! Vin! Aku tuh cinta sama kamu! Kenapa kamu melakukan ini semua ke aku? Apa demi Fanny!”

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu