Don't say goodbye - Bab 23 Dia membunuhnya!

Seketika,

Semuanya terbeberkan di konferensi pers itu.

Rekaman yang dikeluarkan Fanny sudah pasti adalah informasi yang menggemparkan, ini semua barulah kenyataan! Semua celaan massa terhadap dia itu direkayasa, orang yang benar-benar jahat dan tak berperasaan adalah Christin! Fannylah korban yang tak bersalah.

Para wartawan menjadi emosi, mereka merasa dibohongi. Omongan massa benar-benar paling tak berperasaan, sekali bukti yang paling kuat muncul, Christin, Marvin, ayah Xia, bahkan perusahaan Luo dan perusahaan Xia akan mendapatkan pukulan yang memusnahkan!

Inilah pembalasan dendam Fanny!

Dengan wajah memucat ayah Xia berteriak : “Satpam, Fanny sudah gila, ini semua tidak benar, rekaman itu hasil rekayasa! Usir dia!”

Pengawal yang maju mau menangkap Fanny sama sekali tak dihargai oleh wartawan yang pada maju berdesakan, mereka berkerumun ingin mendapatkan jawaban dari Christin.

“Nona Christin, mengapa kamu memfitnah kakakmu?”

“Apakah semua yang kamu tampilkan sebelumnya hanya pura-pura?”

“Mengapa kamu begitu keji?”

“Apakah kamu memfitnah kakakmu untuk menutupi kenyataan kamu membunuh orang?”

Kali ini Christin benar-benar panik dan kebingungan, dia tak menyangka Fanny ada bukti seperti itu, ini pertama kali dia membisu tak bisa berkata apa-apa di depan massa, ia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala sambil menangis lemah : “tidak, tidak benar”

“Sudah cukup!”

Satu teriakan yang keras itu berhasil mendiamkan suasana yang riuh itu, dahinya menyiratkan amarah dan ia menghalang di depan Christin, dengan suara dingin ia berkata kepada Fanny.

“Fanny, permainan apa yang kamu mainkan, sudah bosan hidup ya!”

Walaupun punggunya begitu tegak, kelihatan tegar, tapi hatinya sedang meneteskan darah, apakah sudah seperti ini pun masih mau membela Christin......

“Marvin! Seperti yang kamu harapkan, mulai hari ini, aku tidak akan muncul di hadapanmu lagi! Kali ini, aku yang mencampakkanmu!:

Fanny hempaskan surat cerai itu, di atasnnya selain cap sidik jari merah, nama ‘Fanny Xia’ mencolok mata.

Kumpulan orang-orang yang lain seperti menjadi benteng, memisahkan mereka menjadi dua dunia yang berbeda, dia tidak lagi mengindahkan keributan di belakangnya dan langsung pergi.

Fanny datang ke pemakaman sendirian, dan berhenti di depan satu batu nisan.

“Ibu, aku menang, sudah aku cari kembali martabatku seorang Fanny Xia.”

Perlahan-lahan ia ketawa, tapi dari matanya menyorotkan kepedihan : “Tidak......Aku kalah......Kalah telak...”

Air matanya mengalir deras dan bergugat : “Aku sudah tak punya apa-apa lagi, bagaimana aku melanjutkan hidup ini? Ibu pernah bilang aku harus tegar, tapi......aku tak bisa......benar-benar tak bisa melakukannya......”

Sebelum datang Fanny mengirimkan pesan kepada Nathan untuk mengucapkan selamat tinggal : “Nathan, maaf, aku sudah bercerai dengan Marvin, aku tidak ingin di batu nisanku nanti tertulis marga dia, ini adalah harapan terakhirku, Terima kasih untuk segalanya selama ini! Di kehidupan yang akan datang pasti akan ku balas budimu.”

Ini adalah pilihan dia, dia ingin selamanya melupakan segalanya, ini adalah tempat berpulang terakhirnya.

Fanny mengeluarkan sebotol obat dan dibukanya, tapi dari arah belakang terdengar sebuah suara.

Ia membalikkan badan dengan mendorong kursi rodanya, di depannya berdiri seorang pria yang penuh hawa membunuh, lubang mulut pistol yang gelap itu mengarah ke jantungnya!

Fanny tertawa sedih : “Segitunya inginnya kah dia aku mati?”

"Kegaduhan yang begitu besar, Tuan Muda Marvin tidak akan memaafkanmu, semua ini pantas kamu menerimanya."

Tiba-tiba Fanny tertawa keras, suara ketawanya terdengar sedih, udara dingin menusuk jantungnya yang sudah rusak parah, dirinya sendiri sudah memutuskan untuk mati dengan tenang, tapi dia masih juga tak melepaskannya!

Seberapa besar cintanya kepada Marvin, maka seberapa kecewa dan putus asanya juga dia di detik ini!

Sebuah suara tembakan pistol berbunyi!

Darah segar memercik dari dada Fanny, ia terjatuh, satu per satu obat tersebar di mana-mana......

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu