Don't say goodbye - Bab 29 Pengkhianat
Di koridor rumah sakit, serombongan dokter bersama perawat berjalan di belakang Michael, memeriksa kamar pasien dengan perkasa, kemudian terdengar sapaan dari semua orang yang mengatakan:”Selamat Pagi Dokter Michael” “Dokter Michael telah bekerja keras”.
Pandangannya mengesankan kesombongan yang ada dalam dirinya, seperti dia sendiri yang terunggul dari pada semuanya, beberapa tahun belakangan ini, pekerjaan dia di rumah sakit ini sangat memuaskan, sehingga ada isu yang beredar bahwa Marvin Luo akan memberi dia jabatan sebagai Direktur Rumah Sakit, bertanggung jawab memimpin Rumah Sakit Luo.
Dalam hatinya, dia sangat bangga memikirkan siapa dengan umur semuda dia bakalan jadi Direktur Rumah Sakit, selanjutnya masa depannya akan sangat cerah, membayangkan dirinya cukup melambaikan tangannya, kemudian seluruh perawat cantik akan rebutan untuk mendapatkannya.
Dia sedang mengkhayal kemudian seorang perempuan berjalan menujunya seketika dia merasa suram, hanya perempuan satu ini yang masih bersikap seperti ini! Hmm.. Jika aku sudah menduduki jabatan direktur rumah sakit akan kubalas semuanya!
Dia tetap tersenyum, "Dokter Lin.”
Ariel Lin hanya menggangguk, “Bapak Marvin mencarimu.” Setelah memberitahunya, dia langsung pergi.
Michael menggertakkan gigi, tetapi tidak berani menunda dan langsung menuju ruangannya.
Pintu terbuka, Marvin Luo memutarkan kursinya menghadap Michael, penampilan gayanya membuat Michael seketika tidak bisa bernafas, Michael menutup pintunya dengan sopan dan bertanya: “Bapak Marvin, ada apa mencari saya?” Dalam hatinya sangat senang, jangan-jangan sekarang akan mengumumkan diriku sebagai Direktur Rumah Sakit.
Dia masih membungkuk sopan, belum berdiri sempurna, kemudian terdengar suara Marvin Luo: “kamu ingin menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit?”
Michael mengerutkan keningnya, kenapa yang terjadi bukan sesuai yang dia bayangkan, dia tetap menjawab dengan bijak: “keputusan bergantung dengan bapak.” Beberapa tahun belakangan ini Marvin Luo banyak membantu dia dalam pekerjaannya, bukannya dia seharusnya menunjukkan sikap yang baik?
Marvin Luo tersenyum pelan, Michael mengangkat kepalanya tetapi tidak melihat apapun.
“Kamu memang melakukannya dengan baik ... Terutama hasil kerjaanmu empat tahun lalu, aku akui sangat puas.”
Pernyataan sederhana ini seketika membuat Michael merasakan adanya badai di dalam hatinya, pertama dia merasa senang, kemudian terdengar pernyataan empat tahun yang lalu membuat dia lemas, setelah mendengar kata puas dia seketika lega.
Dia takut kejadian empat tahun lalu terbongkar.
“Kamu tahu apa yang paling memuaskan bagiku?” Dia bersandar pada kursinya, menyilangkan kedua kakinya, menggengam kedua tangannya, udara di ruangan tersebut seketika penuh dengan amarah.
Michael belum bereaksi sama sekali, dia melanjutkan: “hal yang paling memuaskan adalah setelah seekor anjing yang telah kupelihara berani mengkhianatiku, masih sanggup menikmati segala yang aku berikan.”
Warna merah darah di wajah Michael seketika luntur menjadi pucat pasi, yang tersisa hanya ketakutan!
Dia telah mengetahuinya!
Marvin Luo sangat puas dengan ekspresi Michael: “apakah semua organ tubuhmu dijual hasilnya akan cukup membayar hutang judimu yang senilai tiga ratus juta itu?”
Sekarang Michael tidak merasakan kebahagiaan apapun lagi yang dia pikirkan sebelumnya dimana dirinya akan menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit sebelum masuk ruangan ini, jadi empat tahun lalu dia berjudi sampai sekarang tidak berhenti dan kecanduan akan judi, dan mengangkat jabatan dia, semua itu adalah perencanaan Marvin Luo.
“Bapak Marvin, ampunilah aku.”
Melihat Michael bersujud sambil menempelkan kepalanya di lantai, Marvin Luo sangat tidak senang, karena jantungnya mulai sakit, apa yang telah dia perbuat seperti sedang mengingatkannya akan kematian Fanny Xia.
“Ampuni kamu? Kalau bukan karena panggilan telepon itu, aku bahkan tidak tahu kalau aku telah memelihara seekor anjing milik Hendy Xia, kenapa? Dia tidak bisa menyelamatkanmu?”
Sewaktu itu Hendy Xia dan Christin Xia membayar Michael untuk bersandiwara dengan tujuan membuat Fanny Xia meninggal dengan sewajarnya, Hendy Xia berpikir bahwa demi Christin Xia, Marvin Luo tidak akan memedulikan keadaan Fanny Xia, kemudian dia bermaksud meneleponnya supaya Fanny Xia bisa putus asa, tetapi hanya michael yang mengetahui kenyataan bahwa telepon itu bukan untuk memaksa Fanny Xia transfusi darah, melainkan Marvin Luo mengatakan: “Tolong beritahu cabang rumah sakit kita untuk mengantar darah kesini, aku akan menyuruh orang kesana, kamu mengawasi Fanny Xia dengan baik.”
Michael tidak menyangka reaksi Marvin Luo akan begini, dia telah menerima bayaran dari Hendy Xia, juga tidak ingin melanggar perintah Marvin Luo, jadi dia tetap melakukan transfusi darah, tetapi tidak menewaskan Fanny Xia, melainkan membuatnya menjadi cacat, dia berpikir dia telah menuruti permintaan diantara kedua belah pihak sehingga bisa menikmati segala keuntungan yang ada di depan mata, sekarang karmanya telah berbuah.
Marvin Luo memanggil beberapa orang menarik Michael yang seperti anjing mati keluar ruangan, kemudian berdiri di dekat jendela, tidak sadar akan tangan kanannya telah memegang cincin pernikahan mereka.
Dulu, Marvin Luo secara tidak sengaja mengetahui soal saham, dia terus waspada kepada gerak-gerik Hendy Xia dan Christin Xia, dia mengetahui perencanaan mereka, tetapi tidak menyangka kalau Hendy Xia akan tega menewaskan Fanny Xia, Marvin Luo berencana mempergunakan Christin Xia untuk mengacaukan perencanaan dan menangkap kesalahan mereka kemudian menyelesaikan semuanya, tetapi Marvin Luo merasakan kedendaman yang dalam terhadap Fanny Xia, jadi dia terus bersikap datar dan dingin kepadanya.
Matanya tersendu, bibirnya sedikit terbuka, udaranya mengalir pelan, kemudian kata “Fanny” berbisik pelan seperti ilusi.
Novel Terkait
Love And War
JaneDiamond Lover
LenaBeautiful Love
Stefen LeeAkibat Pernikahan Dini
CintiaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangMarriage Journey
Hyon SongDon't say goodbye×
- Bab 1 Anaknya sudah tiada
- Bab 2 Kamu tidak tau sifat nya?
- Bab 3 Bagaimana rasanya membunuh anak sendiri?
- Bab 4 Meninggal dengan tidak tenang
- Bab 5 Aku akan membawanya pergi!
- Bab 6 Pasti akan membalaskan dendam untukmu
- Bab 7 Barang yang ditinggalkan untuk Fanny Xia
- Bab 8 Ingin membuatnya benar-benar gila!
- Bab 9 Kamu membuatku merasa jijik!
- Bab 10 berikan aku seorang anak
- Bab 11 Operasi
- Bab 12 Aku Hamil!
- Bab 13 Dorong Dia!
- Bab 14 Wanita
- Bab 15 Transfusi Darah Secara Paksa
- Bab 16 Kehilangan Kemampuan Untuk Berjalan
- Bab 17 Kebenaran Yang Kejam
- Bab 18 Mendirikan Batu Nisan
- Bab 19 Memaksanya Kembali
- Bab 20 Matilah jika Kamu Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 21 Mengumumkan pertunangan
- Bab 22 Perang terakhir
- Bab 23 Dia membunuhnya!
- Bab 24 Tidak akan memberikan dia kepadamu!
- Bab 25 Sudah cukup ia lalui ini semua!
- Bab 26 Sejak awal sudah mengetahuinya!
- Bab 27 Anak itu bukanlah anakku!
- Bab 28 Mencintainya dan juga membencinya
- Bab 29 Pengkhianat
- Bab 30 Hidup Kembali
- Bab 31 Lamaran Keempat Kali
- BAB 32 Aku Ingin Ayah
- BAB 33 Pertemuan Yang Tak Disengaja
- BAB 34 Kematian Ibuku Bukanlah Kecelakaan
- BAB 35 Kembali Mencari Bukti
- Bab 36 Ditemukan di Rumah Sakit
- Bab 37 Dia Bukan Anakmu
- Bab 38 Aku Ingin Bertemu Dengannya!
- Bab 39 Tidak Akan Membiarkannya Pergi
- Bab 40 Kenapa Kamu Tidak Mati Saja!
- Bab 41 Ternyata dia telah salah paham
- Bab 42 Kebenaran kematian
- Bab 43 Fanny, Apakah kamu masih mencintainya?
- Bab 44 Ikatan Hati
- Bab 45 Anak itu tidak mati
- Bab 46 Aku ingin membunuhmu !
- Bab 47 - Kau cari mati !
- Bab 48 Kau ingin menemuinya?
- Bab 49 Bukan anak perempuannya!
- Bab 50 - Identitasnya.
- Bab 51 Ayah dan anak saling mengenal
- Bab 52 Kebahagian setelah penderitaan