Don't say goodbye - Bab 22 Perang terakhir
Tidak ada yang menyangka Fanny akan tba-tiba muncul.
Dengan menduduki kursi roda pelan-pelan ia mendekat, dengan berpakaian tipis, dengan bekas luka yang menarik perhatian di pipi kanannya dan ekspresinya yang tenang.
Fanny berada di balik pintu dari tadi, semua yang dikatakan ia dengar dengan jelas.
Emosi?
Cuma sebuah konferensi pers saja begitu serius, sedangkan dua tahun yang lalu sebuah seremoni saja tak ada, lalu dengan relanya dia menjadi nyonya Luo, kebanggaannya sudah dikikis habis oleh cinta.
“Kakak?!” Christin merespon seketika, dia bangun berdiri dengan kalang kabut, bahkan dengan sedikit hilang keseimbangan ia mundur setengah langkah, air muka dan nada bicaranya menunjukkan kepanikan, ketakutan, tapi kemudian dengan cepat ia menunjukkan senyuman ceria : “Kakak, aku dengar kamu dan Nathan sudah bersama, air mukamu kelihatan lebih baik!”
Heh, datang cari masalah sendiri, kali ini pasti akan membuat kamu tak bisa membalikkan badan lagi di atas omongan orang-orang!
Wartawan menunjukkan pandangan yang bersimpati, Fanny pasti disiksa parah baru bisa dengan refleksnya mengeluarkan reaksi yang begitu ketakutan, tapi dia kan sangat baik, sudah demikian pun masih menghadapi kakak kandung yang mencelakai dirinya sendiri dengan bersahabat.
Hanya dengan sekejap mata, mereka maju mengerumuni Fanny.
“Nona Fanny, apa benar kamu berselingkuh?”
“Apa benar kamu yang menjatuhkan anakmu yang baru lahir?”
“Dengar-dengar kali ini kamu mendorong adikmu sendiri sampai dia keguguran, hampir menghancurkan wajahnya, dan kali sebelumnya juga hampir mencekik mati nona Christin, apa itu semua benar?”
“Apa benar kamu mencelakai ibu direktur Luo demi menyudutkan nona Christin?”
“Dengar-dengar kematian ibumu juga disebabkan oleh kamu, apa benar?”
“Kamu sekarang sudah kehilangan anak, wajah kananmu juga hancur, kedua kaki juga cacat, apa ini karma? Nona Xia, apakah kamu menyesal?”
Pertanyaan wartawan hampir membuat dia sesak napas.
“Kalian tidak dengar apa yang saya bilang ya?” Fanny menarik napas dan berbicara.
Para wartawan itu terbengong dan kemudian baru menyadari ucapan pertama dari Fanny.
Fanny dan Marvin tidak bercerai?!
Ayah Xia memukul meja : “Putri sialan! Mau ngapain kamu!”
Fanny mendekat sambil mendorong kursi roda, dan berkata : “Adik saya menjatuhkan anak saya demi menikah dengan suami saya! Memfitnah saya selingkuh! Menghancurkan wajah saya! Memanfaatkan kegugurannya untuk memfitnah saya, memaksa saya transfusi darah, dia ingin saya mati! Dan tak disangka ayah saya ikut mendukungnya demi mendapatkan saham! Suami saya, dengan diam-diam menerima ini semua, menggunakan segala cara untuk memaksa saya bercerai!”
“Kakak!” Christin memandangnya dengan tak percaya, menunjukkan muka kasihan dan tak bersalah.
Iya, siapa pun akan memercayai Christin, nasib Fanny seperti wanita keji yang akhirnya mendapatkan hukuman.
Tiba-tiba——
“Di keluarga ini, aku yang memegang andil, kalau kamu tak mau dijatuhkan oleh omonganku, maka menyerahlah dari saham itu, dan bercerai dengan Marvin!”
“Aku hamil, sudah mau satu bulan.”
“Kakak lupa bagaimana anak pertama kakak mati?”
“Kalau aku bisa mematikan anak sialan itu satu kali, maka aku bisa memusnahkan satu lagi, cuma aku yang bisa melahirkan anak Marvin! Kakak, kamu masih saja begitu bodoh! Berharap Marvin memberikan kamu anak lagi? Haha! Ngakak sekali! Pura-pura apaan? Selama ada aku, segalanya dari kamu akan aku hancurkan!”
“Wajah kamu memang sengaja aku rusak!”
“Kamu benar, aku tidak akan membiarkan anak ini tanpa ayah, jadi aku akan menggunakannya untuk menghancurkan hidupmu!”
Dalam rekaman itu terdengar jelas suara Christin, tak bisa dipungkiri itu adalah percakapan mereka berdua di keluarga Xia saat itu. Fanny dari awal sudah tahu Christin berencana jahat, sehingga dia sudah ada persiapan, awalnya dia mau menggunakan itu untuk menjelaskan semuanya ketika ayah Xia memaki, tapi tak disangka mereka sudah bersekongkol dari awal.
Sudah lama dia menunggu saat-saat ini, sini akan menjadi medan perang terakhirnya, dia akan membuka rupa mereka yang menjijikkan di depan semua orang!
Novel Terkait
Blooming at that time
White RoseThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlDon't say goodbye
Dessy Putri1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiJalan Kembali Hidupku
Devan HardiDon't say goodbye×
- Bab 1 Anaknya sudah tiada
- Bab 2 Kamu tidak tau sifat nya?
- Bab 3 Bagaimana rasanya membunuh anak sendiri?
- Bab 4 Meninggal dengan tidak tenang
- Bab 5 Aku akan membawanya pergi!
- Bab 6 Pasti akan membalaskan dendam untukmu
- Bab 7 Barang yang ditinggalkan untuk Fanny Xia
- Bab 8 Ingin membuatnya benar-benar gila!
- Bab 9 Kamu membuatku merasa jijik!
- Bab 10 berikan aku seorang anak
- Bab 11 Operasi
- Bab 12 Aku Hamil!
- Bab 13 Dorong Dia!
- Bab 14 Wanita
- Bab 15 Transfusi Darah Secara Paksa
- Bab 16 Kehilangan Kemampuan Untuk Berjalan
- Bab 17 Kebenaran Yang Kejam
- Bab 18 Mendirikan Batu Nisan
- Bab 19 Memaksanya Kembali
- Bab 20 Matilah jika Kamu Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 21 Mengumumkan pertunangan
- Bab 22 Perang terakhir
- Bab 23 Dia membunuhnya!
- Bab 24 Tidak akan memberikan dia kepadamu!
- Bab 25 Sudah cukup ia lalui ini semua!
- Bab 26 Sejak awal sudah mengetahuinya!
- Bab 27 Anak itu bukanlah anakku!
- Bab 28 Mencintainya dan juga membencinya
- Bab 29 Pengkhianat
- Bab 30 Hidup Kembali
- Bab 31 Lamaran Keempat Kali
- BAB 32 Aku Ingin Ayah
- BAB 33 Pertemuan Yang Tak Disengaja
- BAB 34 Kematian Ibuku Bukanlah Kecelakaan
- BAB 35 Kembali Mencari Bukti
- Bab 36 Ditemukan di Rumah Sakit
- Bab 37 Dia Bukan Anakmu
- Bab 38 Aku Ingin Bertemu Dengannya!
- Bab 39 Tidak Akan Membiarkannya Pergi
- Bab 40 Kenapa Kamu Tidak Mati Saja!
- Bab 41 Ternyata dia telah salah paham
- Bab 42 Kebenaran kematian
- Bab 43 Fanny, Apakah kamu masih mencintainya?
- Bab 44 Ikatan Hati
- Bab 45 Anak itu tidak mati
- Bab 46 Aku ingin membunuhmu !
- Bab 47 - Kau cari mati !
- Bab 48 Kau ingin menemuinya?
- Bab 49 Bukan anak perempuannya!
- Bab 50 - Identitasnya.
- Bab 51 Ayah dan anak saling mengenal
- Bab 52 Kebahagian setelah penderitaan