Dewa Perang Greget - Bab 45
Rencana Wenny Gao selangkah demi selangkah sudah mendekati keberhasilan.
Tetapi rencana Lily Wang untuk mengejar Liam Lin juga sudah sangat jelas.
Saat ini dia sudah berhasil 'membeli' Agatha, saat ini Agatha juga sudah sedikit demi sedikit menerima Lily Wang.
Maka dari itu yang tersisa adalah musuh dalam percintaannya.
Dirinya saat ini tahu bahwa musuh terbesar dia adalah Sophia Miao.
Lily Wang tahu perbedaan paling jauh di antara dengan dia dan Sophia Miao adalah dia lebih berpendidikan dan anggun.
Meskipun dia hanya seorang guru biasa akan tetapi dia jauh lebih berpendidikan dibanding dirinya.
Dari tubuh dia dapat terlihat aura yang anggun dan aura seperti wanita cerdas.
Jika dibandingkan dengan dirinya, maka dia benar-benar terlalu hebat. Memang sangat cocok jika wanita seperti itu menjadi musuhnya.
Dulu dia selalu merasa sangat mudah mengejar Liam Lin. Akan tetapi pada saat ini kelihatannya wanita-wanita yang mengejar Liam Lin itu tidak ada satu pun yang mudah seperti terlihat dari luarnya.
Sebenarnya wanita seperti Sophia Miao ini juga banyak pria yang mengejarnya karena keluarga-keluarga kaya merasa seharusnya seperti inilah istri yang cocok dengan dirinya.
Akan tetapi dapat terlihat dengan jelas bahwa Sophia Miao tidak ingin menikahi pria kaya, melainkan pria yang dia sukai.
Hal ini memang membuat Lily Wang merasa pusing. Apa yang harus dirinya lakukan agar dirinya pantas bersaing dengan dia?
Liam Lin juga tidak tahu maksud tersembunyi dia yang itu, maka dari itu dia pun masih berbincang-bincang seperti biasanya dengan dia.
Dan dia juga tidak menyadari ada sesuatu yang salah dan terlebih tidak menyadari adanya sesuatu di antara dirinya dan Sophia Miao.
Karena setiap kali dia menjemput Agatha setiap pulang kerja, dia pasti akan selalu berpapasan dengan Sophia Miao lalu mereka berdua akan duduk bersama dan berbincang-bincang.
Pada suatu hari ketika mereka berdua sedang berbincang-bincang, Agatha yang berada di samping pun benar-benar merasa bosan.
Maka dari itu dia pun meminjam ponsel Liam Lin dengan alasan ingin mencari tahu mengenai sesuatu.
Lalu dia pun diam-diam memotret foto dimana mereka berdua sedang berbincang-bincang dengan senang.
Lalu mengirimkannya kepada Lily Wang karena dia ingin mengetahui reaksinya.
Sebenarnya ketika Lily Wang melihat foto tersebut pada pertama kalinya, dia merasa sangat marah.
Sebenarnya ada apa di antara mereka berdua? Mengapa Liam Lin bisa mengirimi foto ini kepada dirinya?
Tetapi setelah dipikir-pikir, Lily Wang merasa ada yang salah. Ini seharusnya bukan Liam Lin yang memotretnya karena sudut pengambilan fotonya.
Jangan-jangan masih ada orang lain lagi ketika mereka sedang berbincang-bincang? Lily Wang semakin kesal begitu memikirkan hal ini.
Di saat dia ingin menelepon, dia tiba-tiba menyadari ada sesuatu yang salah.
Foto ini diambil di depan gerbang sekolah dan ini juga terlihat dengan jelas bahwa ada orang ketiga yang sedang memotret mereka. Kalau begitu sudah pasti Agatha karena Liam Lin pasti pergi menjemput Agatha.
Kelihatannya bukan Liam Lin sendiri yang mengirim foto kepadanya, melainkan Agatha yang diam-diam memotretnya dan mengirim kepadanya.
Apakah gadis ini tidak tenang jika sehari saja tidak memancing perperangan di antara dia dan Sophia Miao?
Kalau begitu apakah dia baru akan senang jika dirinya dan Sophia Miao berkelahi?
Selang beberapa saat pihak lawan kembali mengirimkan pesan kepadanya.
"Bagaimana? Benar bukan? Saat ini posisimu itu sudah tidak aman, bisa-bisanya kamu tidak mempercayai aku."
Begitu selesai membaca rentetan pesan ini, Lily Wang semakin yakin bahwa yang mengirim foto ini adalah Agatha.
Dan saat ini orang yang sedang berkirim pesan dengannya dengan menggunakan ponsel Liam Lin bukanlah Liam Lin sendiri melainkan Agatha.
Dirinya tiba-tiba teringat Agatha pernah mengatakan kepada dirinya bahwa Liam Lin merupakan seorang pria yang gemar berganti wanita.
Mungkin saja pada detik sebelumnya dia masih tertarik padanya, akan tetapi mungkin saja pada detik selanjutnya dia akan menyukai wanita lain.
Jadi Agatha bisa mengirimi pesan seperti ini karena sedang merujuk pembicaraan hari itu.
Tidak menyangka gadis ini begitu usil.
Lily Wang tidak marah melainkan membalas dia dengan malas.
Dia hany membalas satu kalimat dengan datar.
"Sebaiknya jangan sampai kakakmu tahu bahwa kamu menggunakan ponsel dia untuk mengirimi pesan yang tidak perlu dengan orang lain. Jika tidak kedepannya pasti kamu tidak akan dipinjami lagi."
Kalimat ini berhasil menyadarkan Agatha dan dia pun bergegas menghapus riwayat obrolan mereka.
Lalu dia juga tidak lupa untuk membalas pesan Lily Wang.
"Ingat, anggap sjaa kamu tidak melihat pesan ini pada hari ini. Nanti setelah kakakku mengambil balik ponselnya, kamu tidak boleh melaporkan apa pun kepada dia. Jika tidak pasti pada saat itu kamu tidak dapat menjadi kakak iparku."
Lily Wang kesenangan begitu melihat kalimat ancaman dari Agatha. Gadis ini benar-benar sudah berpikir sejauh itu.
Dia pun juga tidak membalasnya lagi, melainkan sibuk dengan urusannya sendiri.
Ketika Agatha mengembalikan ponselnya kepada Liam Lin, Liam Lin masih menatap ke arah dia.
Tatapan ini membuat Agatha sedikit panik. Jangan-jangan dia mengetahui sesuatu, makanya dia menatap dirinya dengan tatapan seperti ini? Akan tetapi seharusnya tidak mungkin.
Tetapi untungnya Liam Lin seperti tidak menemukan apa-apa.
Agatha menjadi sangat tenang, selama Liam Lin tidak menyadari perbincangan dia dengan Lily Wang, meskipun dia tahu, dia juga tidak akan memberitahu kakaknya.
Setelah Sophia Miao dan Liam Lin berpamitan, Liam Lin pun membawa Agatha pulang bersama-sama.
Tetapi ketika mereka tiba di rumah, mereka baru menyadari awal mula sebuah mimpi buruk.
Pemandangan di depan mereka ini membuat mereka tidak berani mempercayainya.
Sebenarnya apa yang telah terjadi hingga rumah mereka menjadi seperti ini? Biar pun mengalami perang dunia kedua pun juga tidak akan seperti ini bukan?
Novel Terkait
Pejuang Hati
Marry SuThe Richest man
AfradenUntouchable Love
Devil BuddySang Pendosa
DoniDoctor Stranger
Kevin WongAku bukan menantu sampah
Stiw boyDewa Perang Greget×
- Bab 1 Sandiwara
- Bab 2 Akhirnya Pulang ke Rumah
- Bab 3 Mencari Agatha
- Bab 4 Tiga Tahun Lalu
- Bab 5 Demi Sang Adik
- Bab 6 Kembali Bertemu
- Bab 7 Mencari Identitas
- Bab 8 Kecurigaan Wenny Gao
- Bab 9 Agatha Diculik
- Bab 10 Masalah di Tempat Karaoke
- Bab 11 Nafsu
- Bab 12 Tidak Perlu dibahas Lagi
- Bab 13 Adik Ngambek
- Bab 14 Adik yang Baik
- Bab 15 Helaan Napas yang Panjang
- Bab 16 Hujan yang Tidak Terencanakan
- Bab 17 Anak Asuh yang Akan Jadi Istri
- Bab 18 Pesta Malam
- Bab 19 Salah Sangka
- Bab 20 Mengerti Besar dan Kecil
- Bab 21 Bertahan
- Bab 22 Menari
- Bab 23 Alasan Lily Wang Bisa Menyukai Pria Ini
- Bab 24 Mengalihkan Perhatian ke Mukanya
- Bab 25 Membawa Wanita Lain Dua Hari yang Lalu
- Bab 26 Aku Sudah Memberimu Cukup Uang
- Bab 27 Yang Berlalu Biarlah Berlalu
- Bab 28 Utang
- Bab 29 Berani Berjudi Tidak Bisa Membayar
- Bab 30 Membayar dengan Tubuh
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70 Tamat