Dewa Perang Greget - Bab 19 Salah Sangka

Aku tidak tahu mengapa, Wenny Gao merasa bahwa dia sekarang ini merasa jijik dengan Liam Lin. Dan juga merasa iri.

Sejak putus dengan Liam Lin, dia telah menemukan banyak anak pewaris yang kaya, tetapi akhirnya juga putus.

Kali ini, ketika Liam Lin kembali, Wenny Gao merasa bahwa dia telah banyak berubah, dan temperamen buruk yang ada padanya telah benar-benar hilang.

Sebaliknya, dia merasa bahwa dia adalah pria yang sangat tenang dan dewasa.

Dan pada awalnya, dia tidak berpikir Liam Lin tidak memiliki keterampilan apapun. Hanya menganggap dia sebagai penjaga keamanan kecil.

Tapi menilai dari sikap Lily Wang terhadap Liam Lin, bukan sekadar menjadi penjaga keamanan saja.

Terlebih lagi, Saat ini tampaknya Lily Wang benar-benar tertarik pada Liam Lin.

Aku saja tidak tertarik dengan pria ini, Namun tidak sama dengan wanita seperti Lily Wang. Sebenarnya apa yang dilihat Lily Wang dari pria ini?

Tapi aku tidak tahu mengapa, Jika itu adalah pria yang disukai Lily Wang, Wenny Gao ingin bersaing dengannya.

Tetapi pada saat itu, dia telah membuang Liam Lin. Jika dia saat ini ingin mendapatkan Liam Lin lagi, akankah dia terlihat murahan?

Wenny Gao merasa sangat kebingungan. Dia tidak tahu mengapa saat itu dia meninggalkan Liam Lin.

Di sisi lain Liam Lin telah menyetujui hal ini, Harus berpikir mencari waktu untuk membeli baju yang bagus.

Karena dia masih mengenakan pakaian kantor, dan di rumahnya juga tidak ada pakaian baru.

Tetapi kegiatan yang diikuti oleh wanita seperti Lily Wang, Seharusnya bukanlah kegiatan yang biasa.

Kemungkinan besar pada saat itu ada banyak keluarga terkenal. Jika dia mengenakan pakaian yang terlalu lusuh, Bukankah akan mempermalukan dirinya sendiri.

Karena dia pulang kerja lebih awal, Agatha belum pulang sekolah, jadi Liam Lin pertama-tama memutuskan untuk menjemput Agatha.

Ketika dia datang ke gerbang sekolah, dia menemukan bahwa Sophia Miao telah menunggu di gerbang sekolah bersama Agatha. Seharusnya telah pulang sekolah.

Tapi Liam Lin telah mengirim pesan ke Sophia Miao, memberitahunya untuk tidak membiarkan Agatha pergi sendirian. Menyuruhnya untuk menunggunya datang menjemput.

Melihat Liam Lin datang menjemputnya, hati Agatha terasa sangat bahagia. Dia sengaja merangkul lengan Liam Lin dengan dengan senyuman lebar.

Kemudian dia berkata kepada Sophia Miao.

"Guru Miao, Kakakku telah datang untuk menjemputku. Kalau begitu kami pergi duluan ya."

Sophia Miao menganggukkan kepala, Tetapi Liam Lin tidak mau demikian.

Jadi Liam Lin dan Sophia Miao berdiri di sana berbicara sebentar, tetapi mereka tidak menemukan bahwa wajah Agatha yang berdiri di samping semakin memburuk.

Pada awalnya, yang dia inginkan adalah kakaknya datang untuk menjemputnya, dan bisa membanggakan diri sendiri di depan Sophia Miao.

Tapi sekarang setelah dia datang. Dia khawatir kakak datang bukan untuk menjemputnya. Dia takut kakaknya datang untuk bisa bertemu dengan orang ini.

Memikirkan hal ini, Agatha merasa sangat marah.

Dia pikir dia seharusnya tidak membiarkan Sophia Miao mengenal kakaknya.

Dulu kakak ku hanyalah kakak ku, tetapi sekarang tampaknya kakak ku aku akan menjadi pacar orang lain.

"Kak, jika kamu tidak ingin pulang, aku akan langsung pulang."

Akhirnya, Agatha Lin tidak bisa menahannya lagi dan berkata kepada Liam Lin.

Liam Lin mendengar nada suaranya terdengar tidak senang, tapi dia tidak tahu mengapa.

Liam Lin tidak mengerti bukan berarti Sophia Miao juga tidak mengerti, dia merasakan perasaan gadis kecil itu.

Jadi dia mendorong lengan Liam Lin dan memberi isyarat padanya untuk pulang bersama Agatha.

Setelah mereka meninggalkan sekolah, Liam Lin membicarakan ke Agatha tentang janjinya kepada Lily Wang hari ini.

Agatha terkejut mendengar bahwa kakaknya berjanji kepada Lily Wang untuk pergi ke pesta.

Karena kakaknya adalah orang yang sangat tertutup, dan dia tidak berpartisipasi dalam dalam organisasi apapun. Bagaimana dia bisa mengenal dunia semacam ini.

"Kak, Bukankah kamu pernah berkata kamu tidak menyukai hal semacam ini sama sekali? Mengapa kamu menyetujui ya? Apakah itu karena dia adalah Lily Wang?"

Pertanyaan Agatha membuat Liam Lin merasa sedikit terdiam. Bagaimana mungkin karena Lily Wang.

Jika bukan karena Lily Wang memberi lebih banyak uang, dan dia bisa memberikan Agatha kehidupan yang lebih baik.

Itu sebabnya aku menyetujui Lily Wang. Tapi sekarang, mendengarkan nada Agatha, dia merasa Agatha mengira dirinya pergi untuk Lily Wang.

"Aku sama sekali bukan pergi karena dia. Itu karena dia berjanji akan memberikan kepada aku 5.000 RMB (sekitar 10 juta rupiah). Kamu tahu, 5.000 RMB ini cukup untuk biaya sekolah kamu selama beberapa semester."

Setelah mendengarkan penjelasan Liam Lin, hati Agatha terasa sangat bahagia. Dia tidak menyangka kakaknya pergi karena demi dirinya sendiri.

Dari pertama melihat Lily Wang dia merasa bahwa wanita ini tertarik pada kakaknya.

Jadi ketika dia mendengar kakaknya menyetujui undangan Lily Wang, hatinya penuh dengan ketidakbahagiaan.

Namun, dia tidak menyangka kakaknya berhubungan dengannya itu karena dirinya sendiri.

Sekarang di hati Agatha, kakaknya masih menempatkan dirinya di tempat yang pertama.

Selama kakak menempatkan dirinya di tempat pertama, Tidak takut ada berapa banyak orang yang menyukai kakak, dia sama sekali tidak peduli.

Berpikir sampai di sini, hati Agatha mulai membaik, setidaknya mengetahui fakta bahwa kakaknya sama sekali tidak berubah.

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu