Dewa Perang Greget - Bab 70 Tamat
Lily Wang tersenyum dan melihat tatapan konyol Liam Lin.
"Kenapa? Apakah kaget hingga jadi bodoh atau kenapa? Tidak bisa mengenali aku? Tolong bantu aku menaruh kopernya."
Liam Lin kembali sadar dan buru-buru berdiri untuk membantu Lily Wang meletakkan koper di rak bagasi.
Kemudian dia dengan bingung melihat Lily Wang duduk di sebelahnya.
"Maaf, benar-benar berjodoh dengan kamu. Waktu beli dapat tiketnya yang di sebelah kamu."
Liam Lin tersenyum pada Lily Wang, gadis ini benar-benar aneh.
"Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu tidak akan meninggalkan sini? Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu tidak ingin pergi? Mengapa kamu naik pesawat tiba-tiba?"
Liam Lin masih tidak percaya ini adalah kenyataan, dia bahkan mencubit lengannya untuk memastikannya.
"Siapa bilang aku akan pergi dengan kamu, aku hanya ingin pergi ke kota lain untuk melihat apakah ada kakak tampan, lalu ada adegan pahlawan menyelamatkan si cantik, lalu membawanya kembali lagi."
Mendengar Lily Wang masih bercanda dengan dirinya sendiri, Liam Lin tidak bisa menahan tawa.
"Di mana kamu akan bertemu dengan kakak tampan? Kamu bilang, aku pergi menjadi pahlawan untuk menyelamatkan si cantik, kamu tunggu aku.”
Keduanya saling memandang untuk waktu yang lama, lalu Liam Lin memeluk Lily Wang di pelukannya.
Hanya setelah kehilangan akan tahu bagaimana cara menyayangi, selama dia tidak bisa melihat Lily Wang barusan, dia tahu betapa dia merindukannya.
Saat bersamanya sekarang, tentu saja harus menyayanginya.
"Liam Lin, kamu harus baik kepadaku, karena ayah aku bilang jika tidak sukses, jangan kembali dan cari dia."
Ayah Lily Wang sangat marah, dia adalah orang terkaya di sini, dan putrinya memiliki karier yang sukses di sini.
Awalnya ingin mencarikan keluarga kaya lain untuknya, sehingga dia tidak harus bekerja keras, tetapi tidak menyangka dia menyukai pria miskin.
Tidak masalah juga menyukai pria miskin, masih ingin ikut pergi dengannya. Putri kesayangannya bahkan belum pernah terpisah darinya selama ini.
Benar saja, putri yang sudah menajdi gadis tidak bisa ditahan di rumah, dia hanya bisa memberi tahu putrinya dengan marah, jika kamu tidak bahagia, jangan kembali untuk menemuiku.
Tetapi setelah dia selesai berbicara, melihat putrinya pergi, dia masih menelepon teman lamanya di sana dengan rasa tidak nyaman.
Biarkan dia menemukan koneksi, dan membantu Lily Wang dan Liam Lin mendapatkan pekerjaan apa pun yang mereka cari.
Tentu saja Lily Wang tidak tahu apa yang dilakukan ayahnya secara pribadi, Dia hanya tahu bahwa jika Liam Lin tidak bisa menjaga dirinya sendiri, dia tidak akan bisa kembali.
"Kamu percaya padaku, aku akan menjaga kamu. Selama aku bisa minum sup, maka pasti ada makanan untuk kamu."
Mendengar perkataan Liam Lin, Lily Wang akhirnya tersenyum lega, dia sebenarnya sangat percaya pada Liam Lin.
Jika tidak memiliki cukup kepercayaan pada Liam Lin, dia tidak dapat meninggalkan keluarga dan kariernya dan pergi ke kota yang sama sekali asing bersamanya.
Mereka berdua bermesraan di depan, Adam Lin menarik lengan baju Agatha dan memberi isyarat padanya untuk tidak melihat ke depan.
"Sudah, jangan lihat. Kamu masih kecil sekali, jangan sampai mereka merusak kamu."
Ketiga orang yang mendengar kata-kata ini pun tertawa, mengapa ayah sekarang begitu kaku.
Dia tidak terlalu peduli dengan Agatha sebelumnya, tetapi sekarang mulai memperhatikan kesehatan fisik dan mental Agatha.
Pesawat lepas landas, dan kota yang dilihat Liam Lin menghilang sedikit demi sedikit.
Tidak peduli betapa indah atau tidak menyenangkannya tempat ini bagi diri sendiri, itu sudah menjadi masa lalu.
Di masa depan, hanya akan bersama keluarga dan Lily Wang.
Mulai sekarang, ia harus menjaga ayahnya, Agatha, dan Lily Wang dengan baik.
Di sini dekat dengan Organisasi, jika punya waktu, dapat kembali untuk melihat teman-teman lama.
Entah dendam pada Kak Leo, keterikatan emosional sebelumnya dengan Wenny Gao, atau keraguan dan kecurigaan terhadap Kak Yanto.
Semuanya akan lenyap saat mereka pergi sekarang.
Dia akan melupakan hal-hal ini di masa depan, dan tidak akan memprovokasi mereka lagi.
Di kota baru, dia hanyalah pacarnya Lily Wang, saudaranya Agatha, dan putranya Adam Lin.
Dia tidak akan memiliki identitas lain, dan tidak ada hal lain.
Yang bisa dia lakukan hanyalah menghasilkan uang dan memberi orang-orang ini kehidupan yang bahagia.
Lily Wang memandang Liam Lin, memikirkan dirinya sendiri di dalam hatinya, Dia pikir dirinya sendiri sombong, dan tidak akan jatuh hati pada siapa pun.
Tanpa diduga, dia akan jatuh hati pada bocah miskin ini.
Tidak peduli apapun, dia percaya Liam Lin akan memberikan masa depan yang cerah untuk dirinya.
Karena sejak pertama kali dia melihat Liam Lin, rasa aman yang dia berikan pada dirinya, tidak penah didapatkan dari orang lain dalam seumur hidupnya.
Berpegang pada perasaan ini, dia juga percaya bahwa dia akan dirawat dengan sangat baik.
Keduanya melihat ke pesawat pada saat yang sama, dan dari luar, matahari baru terbit dari timur.
Kehidupan baru mereka akan dimulai di kota lain.
-The End-
Novel Terkait
Mbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeIstri kontrakku
RasudinBretta’s Diary
DanielleCantik Terlihat Jelek
SherinMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaLoving Handsome
Glen ValoraDewa Perang Greget×
- Bab 1 Sandiwara
- Bab 2 Akhirnya Pulang ke Rumah
- Bab 3 Mencari Agatha
- Bab 4 Tiga Tahun Lalu
- Bab 5 Demi Sang Adik
- Bab 6 Kembali Bertemu
- Bab 7 Mencari Identitas
- Bab 8 Kecurigaan Wenny Gao
- Bab 9 Agatha Diculik
- Bab 10 Masalah di Tempat Karaoke
- Bab 11 Nafsu
- Bab 12 Tidak Perlu dibahas Lagi
- Bab 13 Adik Ngambek
- Bab 14 Adik yang Baik
- Bab 15 Helaan Napas yang Panjang
- Bab 16 Hujan yang Tidak Terencanakan
- Bab 17 Anak Asuh yang Akan Jadi Istri
- Bab 18 Pesta Malam
- Bab 19 Salah Sangka
- Bab 20 Mengerti Besar dan Kecil
- Bab 21 Bertahan
- Bab 22 Menari
- Bab 23 Alasan Lily Wang Bisa Menyukai Pria Ini
- Bab 24 Mengalihkan Perhatian ke Mukanya
- Bab 25 Membawa Wanita Lain Dua Hari yang Lalu
- Bab 26 Aku Sudah Memberimu Cukup Uang
- Bab 27 Yang Berlalu Biarlah Berlalu
- Bab 28 Utang
- Bab 29 Berani Berjudi Tidak Bisa Membayar
- Bab 30 Membayar dengan Tubuh
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70 Tamat