Dewa Perang Greget - Bab 10 Masalah di Tempat Karaoke
Melihat adegan ini, Liam Lin tidak tahan lagi. Dia langsung masuk dan menendang pria di samping Agatha.
Anjing itu sebenarnya sudah menarik baju Agatha, dan dalamnya masih ada sling yang tersisa di tubuh Agtaha.
Liam Lin juga secara tidak sengaja menyentuh tubuh Agatha yang yang sudah dewasa, tiba-tiba dirinya merasakan rangsangan.
Dia benar-benar ingin menampar dirinya sendiri. Dia masih bisa memikirkan hal-hal ini pada saat ini. Dia benar-benar binatang.
Dia seketika melirik dan langsung mulai bertarung.
Begitu orang-orang itu melihat bahwa Liam Lin mulai memukuli orang, mereka juga bergegas maju satu per satu.
Tapi mereka hanya beberapa orang saja, bagaimana mungkin mereka bisa menjadi lawan Liam Lin? Liam Lin langsung menjatuhkan mereka ke lantai satu per satu.
Ketika Liam Lin melihat ke belakang lagi, dia melihat bahwa Sophia Miao telah mengenakan pakaian untuk gadis-gadis itu.
Perilaku Sophia Miao, membuat Liam Lin memiliki kesan yang baik padanya, dia termasuk wanita yang sangat cermat.
Liam Lin menahan matanya dan berusaha untuk tidak melihat tubuh gadis-gadis itu, dan kemudian langsung pergi ke sisi Agatha.
Dia berbalik dan berkata kepada Sophia Miao.
"Sekarang situasinya sedikit rumit. Aku harus berurusan dengan mereka di sini. Jika itu tidak mungkin, kamu bawa beberapa gadis ini dan pulanglah terlebih dahulu."
Namun, Sophia Miao tidak tenang meninggalkan Liam Lin sendirian di sini. Meskipun Liam Lin lebih dominan dalam pertempuran dengan mereka sekarang, tapi ia tidak menjamin bahwa mereka tidak akan mengirim orang kemari.
Terlebih lagi, Liam Lin telah menghancurkan begitu banyak barang, bos di sini pasti tidak boleh membiarkan mereka pergi.
Memikirkan hal ini, Sophia Miao langsung mengeluarkan ponselnya dan menelpon.
"Halo, kakak, ada sesuatu terjadi padaku, kemarilah sebentar. Aku akan memberimu lokasinya."
Setelah menutup telepon, Sophia Miao meminta Liam Lin untuk menunggu sebentar, dan sangat cepat sudah ada seseorang menyelesaikannya.
Meskipun Liam Lin tidak tahu siapa yang dipanggil Sophia Miao itu, dia malu untuk menolak ketika dia dipanggil, jadi dia menunggunya dengan Sophia Miao.
Wajah Agatha berlinangan air mata. Dia berada di pelukan Liam Lin, dan menangis tak berhenti.
Liam Lin membenarkan pakaiannya dan memeluknya erat-erat.
Beberapa gadis lain juga saling berpelukan, ada Sophia Miao yang melindungi mereka.
Bahkan dua gadis itu benar-benar mabuk dan tidak sadar. Liam Lin melepas pakaiannya dan mantel Sophia Miao dan untuk menutupi mereka.
Karena pakaian yang ada di tubuh kedua gadis ini sudah tidak layak disebut pakaian.
Orang yang dipanggil Sophia Miao dengan cepat datang. Yang mengejutkan Liam Lin, kakak Sophia Miao sebenarnya adalah seorang polisi.
Melihat polisi datang, orang-orang ini tidak berani sombong lagi, jadi mereka segera bergerak dengan menurut.
Karena intervensi dan mediasi polisi, Liam Lin tidak usah bertanggung jawab atas kompensasi, dan semua kompensasi ditanggung oleh orang-orang ini.
Kemudian mereka dibawa ke kantor polisi.
"Pokoknya, terima kasih untuk hari ini. Mari kita antar pulang gadis-gadis ini."
Liam Lin berkata kepada Sophia Miao, tapi Sophia Miao menggelengkan kepalanya.
"Mereka semua perempuan. Mereka ingin memiliki harga diri juga. Jika mereka terkena masalah seperti itu, mereka pasti akan dipukuli oleh keluarga mereka ketika mereka pulang dalam kondisi seperti ini."
Ketika Liam Lin berpikir tentang apa yang harus dilakukan dengan masalah ini, Sophia Miao langsung melanjutkan.
"Yah, kamu tidak usah mengurusnya lagi. Kamu bawa Agatha pulang dulu. Gadis-gadis lain aku minta kakakku untuk membantuku mengantarkan mereka ke rumahku. Lalu aku akan menelepon keluarga mereka memberitahu mereka bahwa anak-anak ada di sini. Kita tunggu sampai mereka sadar besok. "
Harus dikatakan bahwa Liam Lin dengan tulus mengagumi cara guru perempuan itu memecahkan masalah. Dia selalu mempertimbangkan yang terbaik untuk orang lain.
Sangat sulit bagi gadis-gadis ini untuk kembali ke rumah dan tidak dipukuli oleh keluarga mereka, jadi tinggal di sini adalah semacam perlindungan bagi mereka.
Dan jika Sophia Miao menelepon keluarganya, keluarganya akan lega. Bagaimanapun, dia adalah kepala sekolah anak-anak itu, dan mereka tidak akan mengatakan apa-apa.
Karena Sophia Miao berkata begitu, Liam Lin merasa lega, jadi dia membawa Agatha pulang dulu.
Di dalam mobil saat perjalanan pulang, mungkin karena Agatha masih merasa takut, ia sepanjang perjalanan berbaring di lengan Liam Lin.
Tapi Agatha benar-benar tidak mengenakan pakaian apa pun, hanya sling dan jaket Liam Lin, jadi tubuhnya yang tumbuh dan berkembang, benar-benar bersentuhan pada tubuh Liam Lin.
Liam Lin masih samar-samar merasa ada sesuatu yang salah dengannya, jadi dia berusaha menjaga jarak antaranya sejauh mungkin, sambil menghibur dan menenangkan Agatha.
Karena dia juga seorang pria yang normal, gadis kondisi seperti itu dalam pelukannya sulit untuk menghindari dorongan hatinya.
Tapi Agatha adalah saudari perempuannya. Pemikiran dirinya sangatlah memalukan, jadi yang bisa dia lakukan hanyalah menjaga jarak antara mereka.
Bagaimana gadis itu bisa minum seperti ini di luar? Meskipun dia sangat marah dengan perilaku Agatha, dia tidak bisa mengatakan apapun sekarang.
Karena Agatha sudah cukup terluka sekarang. Jika dia menegurnya lagi, takutnya dia tidak akan sanggup menanggungnya.
Mari kita tunggu sampai dia sadar besok dan memberitahunya.
Novel Terkait
My Goddes
Riski saputroPergilah Suamiku
DanisSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaMy Perfect Lady
AliciaKisah Si Dewa Perang
Daron JayDewa Perang Greget×
- Bab 1 Sandiwara
- Bab 2 Akhirnya Pulang ke Rumah
- Bab 3 Mencari Agatha
- Bab 4 Tiga Tahun Lalu
- Bab 5 Demi Sang Adik
- Bab 6 Kembali Bertemu
- Bab 7 Mencari Identitas
- Bab 8 Kecurigaan Wenny Gao
- Bab 9 Agatha Diculik
- Bab 10 Masalah di Tempat Karaoke
- Bab 11 Nafsu
- Bab 12 Tidak Perlu dibahas Lagi
- Bab 13 Adik Ngambek
- Bab 14 Adik yang Baik
- Bab 15 Helaan Napas yang Panjang
- Bab 16 Hujan yang Tidak Terencanakan
- Bab 17 Anak Asuh yang Akan Jadi Istri
- Bab 18 Pesta Malam
- Bab 19 Salah Sangka
- Bab 20 Mengerti Besar dan Kecil
- Bab 21 Bertahan
- Bab 22 Menari
- Bab 23 Alasan Lily Wang Bisa Menyukai Pria Ini
- Bab 24 Mengalihkan Perhatian ke Mukanya
- Bab 25 Membawa Wanita Lain Dua Hari yang Lalu
- Bab 26 Aku Sudah Memberimu Cukup Uang
- Bab 27 Yang Berlalu Biarlah Berlalu
- Bab 28 Utang
- Bab 29 Berani Berjudi Tidak Bisa Membayar
- Bab 30 Membayar dengan Tubuh
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70 Tamat