Dewa Perang Greget - Bab 7 Mencari Identitas
Meskipun di dalam hatinya dia berpikir begitu, Namun ketika dia benar-benar meninggalkan perusahaan, dia masih merasa sangat marah.
Jika itu karena diri sendiri benar-benar tidak dapat melakukannya. Pergi dari perusahaan masih bisa diterima.
Tetapi jelas-jelas bahwa orang ini melihat diri sendiri tidak nyaman sehingga memakai cara licik, dan tidak tahu mengapa orang ini tiba-tiba begitu menentangnya.
Liam Lin tidak mengerti, dari awal dia tidak bisa berpikir dua kali tentang hal-hal yang tidak bisa dipikirkannya, jadi dia tidak terlalu memikirkannya, jadi dia pergi begitu saja.
Tapi di saat Liam Lin pergi, ponsel Joni tiba-tiba berdering.
Melihat layar pada panggilan masuk, Joni langsung ketakutan dan dengan cepat mengangkatnya.
Yang lebih membuat Joni merasa lebih terkejut adalah apa yang dikatakan oleh penelepon itu pada dirinya, jadi dia cepat-cepat menutup telepon untuk mengejarnya.
Untungnya, Liam Lin tidak pergi jauh, sehingga dengan mudah Joni segera menyusulnya.
Liam Lin sedang berjalan di jalan ketika dia tiba-tiba mendengar seseorang dari belakang memanggilnya lalu berbalik badan, dan ternyata Itu adalah Joni.
Setelah ia mendengarnya, ia ingin tahu apa yang ingin dilakukan Joni?
"Untungnya kamu belum pergi jauh, jika tidak, aku tidak akan bisa menyusulmu."
Setelah mengejar ketertinggalan, Joni dengan terengah-engah memberitahu Liam Lin.
"Ada masalah apa katakanlah secara langsung, aku juga belum berjalan jauh. Ada apa? ingin memukulku lagi di sini."
Kali ini, sikap Joni sangat baik. Dia dengan cepat tertawa dan menggelengkan kepalanya.
"Tentu saja tidak. Bagaimana aku bisa memukulmu? Aku tadi itu hanya mengujimu. Sebagai penjaga keamanan, aku harus mencoba keahlianmu kan."
Setelah mendengarkan kata-kata Joni, Liam Lin didalam hatinya tertawa mengejek. Apa ingin mencoba lagi? Jelas-jelas, kekuatan yang dia keluarkan tadi adalah untuk membunuhnya.
"Ada masalah apa kamu katakan saja langsung, jangan bertele-tele. Aku orang yang berterus terang."
"Ah, seperti ini. Kami baru saja mempertimbangkannya dan memutuskan untuk mempekerjakanmu. Untuk kedepannya kamu bisa datang untuk bekerja di perusahaan. Selamat menjadi anggota perusahaan kami."
Lalu Joni mengulurkan tangannya dan ingin berjabat tangan dengan Liam Lin.
Liam Lin meliriknya dengan dingin, Dan pada akhirnya tidak menyalaminya.
Meskipun dikatakan bahwa ia dapat menerima ini, Namun tidak berarti ia dapat menanggung semuanya.
Sekarang penampilannya yang saat ini, membuat diri sendiri benar-benar tidak bisa menerimanya.
"Itu yang kamu katakan ya. Sekarang aku sudah diterima bekerja, aku akan datang bekerja ketika aku selesai mengurus segala sesuatunya."
Melihat penampilan Liam Lin, Joni sangat marah di dalam hatinya, tetapi dia tidak punya pilihan selain tersenyum dan mengangguk.
"Yah, kamu bisa datang kerja besok, dan aku akan menyiapkan pakaian dan barang-barang untukmu."
Setelah dia mengucapkan selamat tinggal pada Joni, Liam Lin pun memikirkannya, semakin dia memikirkannya semakin sulit untuk dimengerti.
Karena orang-orang ini tidak menginginkan dirinya, dan ingin dirinya dibunuh oleh orang lain. Mengapa mereka tiba-tiba ingin dirinya masuk di perusahaan?
Apakah itu karena di perusahaan ada seseorang yang mengatakan sesuatu hal yang baik tentangnya?
Sekarang, jika ada yang mengucapkan kata-kata yang baik tentangnya, satu-satunya orang yang dapat ia pikirkan di perusahaan ini adalah Wenny.
Tapi Wenny tidak terlihat seperti orang yang bisa mengatakan hal-hal baik tentang dirinya.
Tapi itu juga belum tentu benar. Mungkin bertahun-tahun telah berlalu lamanya, di hatinya mungkin ada rasa bertobat. Mungkin dia hari ini hanya berbicara baik saja tentang dirinya. Mungkin juga hatinya masih sedikit baik dengannya.
Meskipun Liam Lin berpikir begitu dalam benaknya, Namun dia benar-benar salah. Hal ini tidak ada hubungannya dengan Wenny.
Karena Lily Wang yang memanggil Joni.
Lily Wang melihat pakaiannya, jelas bukan orang biasa di perusahaan ini. Bahkan, dia adalah manajer di perusahaan itu.
Sebenarnya, Wenny tidak ada apa-apanya di perusahaan ini. Meskipun dia mengadakan wawancara, Namun jika dibandingkan dengan Lily Wang, dia sebenarnya bukan apa-apa.
Setelah melihat Liam Lin, Lily Wang merasa ingin tahu tentang apa tujuan dia datang ke perusahaan ini, dan kemudian pergi mendapatkan informasi.
Mengetahui bahwa Liam Lin datang untuk mewawancarai penjaga keamanan perusahaan, Lily Wang segera menghubungi Joni.
Joni sebenarnya mengatakan kepadanya bahwa mereka tidak mempekerjakan Liam Lin. Dia tahu keterampilan Liam Lin. Apa yang mereka pikirkan ketika orang-orang dengan kemampuan seperti itu melamar tapi mereka tidak mempekerjakannya?
Tidak tahu kenapa. Mungkin itu perasaan wanita. Lily Wang berpikir bahwa dia mungkin ada hubungannya dengan seseorang di perusahaan.
Tidak tahu apakah itu karena ada rasa penasaran tentang Liam Lin, atau karena penasaran tentang masalah ini, dia ingin mencari tahu sebenarnya siapa orang ini dan apa hubungannya dengan Liam Lin.
Tapi bagaimanapun, dia bilang dia ingin memperkerjakan Liam Lin di perusahaan karena dia memiliki perasaan yang baik dengan pria ini.
Karena hari itu, Liam Lin menyelamatkan dirinya sekali, tapi dia menyangka ternyata dia bisa bertarung dengan baik. Sepertinya dia bukan orang biasa.
Karena identitasnya tidak biasa. Sehingga membuat Lily Wang tertarik, dia benar-benar ingin memeriksa, apa asal usul lelaki ini.
Bagaimanapun, tidak banyak pria yang bisa membuatnya tertarik, tetapi Liam Lin adalah salah satu dari mereka.
Pria-pria yang tertarik padanya. Dia sama sekali tidak merasa tertarik, Namun pria seperti ini yang terlihat biasa saja, Membuatnya semakin ingin mengenal dirinya.
Novel Terkait
Rahasia Istriku
MahardikaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelBlooming at that time
White RoseTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniThe Sixth Sense
AlexanderDewa Perang Greget×
- Bab 1 Sandiwara
- Bab 2 Akhirnya Pulang ke Rumah
- Bab 3 Mencari Agatha
- Bab 4 Tiga Tahun Lalu
- Bab 5 Demi Sang Adik
- Bab 6 Kembali Bertemu
- Bab 7 Mencari Identitas
- Bab 8 Kecurigaan Wenny Gao
- Bab 9 Agatha Diculik
- Bab 10 Masalah di Tempat Karaoke
- Bab 11 Nafsu
- Bab 12 Tidak Perlu dibahas Lagi
- Bab 13 Adik Ngambek
- Bab 14 Adik yang Baik
- Bab 15 Helaan Napas yang Panjang
- Bab 16 Hujan yang Tidak Terencanakan
- Bab 17 Anak Asuh yang Akan Jadi Istri
- Bab 18 Pesta Malam
- Bab 19 Salah Sangka
- Bab 20 Mengerti Besar dan Kecil
- Bab 21 Bertahan
- Bab 22 Menari
- Bab 23 Alasan Lily Wang Bisa Menyukai Pria Ini
- Bab 24 Mengalihkan Perhatian ke Mukanya
- Bab 25 Membawa Wanita Lain Dua Hari yang Lalu
- Bab 26 Aku Sudah Memberimu Cukup Uang
- Bab 27 Yang Berlalu Biarlah Berlalu
- Bab 28 Utang
- Bab 29 Berani Berjudi Tidak Bisa Membayar
- Bab 30 Membayar dengan Tubuh
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70 Tamat