Dewa Perang Greget - Bab 1 Sandiwara
Liam Lin berdiri di gerbang stasiun kereta. Ada perasaan yang tidak bisa dia ungkapkan.
Tiga tahun berlalu, akhirnya dia pulang ke rumah!
Dia tidak tahu bagaimana keadaan ayah dan adik perempuannya. Mereka sudah lama tidak berhubungan.
Setelah mengatur perasaan senangnya, Liam Lin bersiap untuk keluar, dan tiba-tiba lengannya dipeluk oleh seseorang.
Dia menoleh dan melihat seorang wanita cantik yang memakai kacamata hitam.
“Nona, kamu……”, kata Liam Lin.
“Jangan berbicara, bantu aku berakting dan aku akan membayarmu”, kata wanita cantik itu. Dia mengangkat tangannya dan mengusap sudut bibir Liam Lin, keduanya terlihat seperti sepasang kekasih.
Liam Lin tidak tahu harus berbuat apa, sepanjang jalan lengannya dipeluk oleh wanita cantik itu.
Setelah meninggalkan stasiun kereta, wanita cantik itu langsung menariknya masuk ke sebuah gang. Liam Lin merasa aneh dan hendak berbalik untuk pergi, tetapi dihentikan oleh 7-9 orang.
“Nona Wang, sebaiknya Anda mengikuti kami, CEO Chu tidak akan memperlakukanmu dengan buruk”, kata ketua mereka.
Pria berjas hitam yang menjadi ketua itu berkata dengan hormat kepada wanita cantik itu, sikapnya sangat sopan dan dingin.
“Pacarku sangat tampan, apa kamu tidak bisa lihat?”, kata wanita cantik itu.
Wanita cantik itu langsung menyandarkan kepalanya pada Liam Lin, tangan kecilnya diam-diam mencubit lengannya. Liam Lin mengerti, rupanya dia digunakan sebagai tameng.
Sejak kecil dia tidak suka mengurusi urusan orang lain. Saat ingin menjelaskan bahwa semua ini tidak ada hubungan dengannya, pria berjas hitam berbicara lebih dulu.
“Nona Wang, barang seperti ini bahkan tidak bisa menandingi jari kelingking CEO Chu, selera Anda……”
Dia tidak melanjutkan perkataannya, tetapi itu sudah membuat Liam Lin marah.
Barang?
Barang apa?
Apa dia tidak tampan?
“Permisi, ada masalah apa kalian dengan pacarku?!”, kata Liam Lin.
Liam Lin berbicara dengan suara rendah dan melindungi wanita cantik itu di belakangnya. Wanita itu mendongak dan menatapnya dengan tatapan yang dalam, gerakan ini memberikannya rasa aman, tetapi sebenarnya Liam Lin hanya ingin mendapatkan kembali harga dirinya sebagai lelaki.
Hasrat melindungi yang tepat.
Pria berjas hitam itu mengerutkan keningnya ketika dia melihat tindakan Liam Lin yang tidak sombong tetapi juga tidak rendah hati.
“Kami punya urusan denganmu sekarang”, kata pria berjas hitam itu.
Kemudian dia melambaikan tangannya, beberapa pria berjas hitam melangkah maju mengepungnya dan membawanya ke gudang tua yang terlantar.
“Cepat katakan urusanmu, aku sedang terburu-buru untuk pulang rumah makan”, kata Liam Lin.
Liam Lin menguap, dia sudah menaiki kereta api selama dua puluh jam lebih. Dia benar-benar lelah dan merindukan ayah dan adik perempuannya yang sudah lama tidak dia jumpa selama tiga tahun.
“Tidak peduli apakah kamu pacar Nona Wang atau bukan, aku akan memberimu 500.000 RMB (sekitar 1 miliar rupiah) dan segera tinggalkan dia sekarang!”, kata pria itu.
Pria berjas hitam itu mengeluarkan kartu emas dari sakunya dan menggoyangkan kartu itu di depan Liam Lin.
Hei, hei!
Apa-apaan ini?!
Ini adalah drama dimana seorang CEO sombong jatuh cinta padaku!
Meskipun hatinya sangat terkejut, tetapi Liam Lin tetap berpura-pura marah dan berkata, “Kalian pikir aku siapa? Memangnya uang 500.000 RMB bisa membeli cintaku?”
Setelah mengatakannya, dia sendiri juga merasa sangat naif.
Jika itu tiga tahun lalu……tapi sekarang dia percaya bahwa 500.000 RMB dapat membeli apa yang disebut dengan cinta!
“700.000 RMB (sekitar 1.4 miliar rupiah)”, kata pria itu lagi.
Pria berjas hitam itu tidak ragu-ragu untuk menaikkan harga. Liam Lin kaget, sepertinya CEO Chu di belakangnya itu benar-benar bukan orang biasa!
Setelah mencapai tahap ini, kenapa dia tidak bersikeras sedikit lagi? Siapa tahu dia bisa mendapatkan lebih banyak lagi!
“Jangan bermimpi!”, kata Liam Lin pura-pura marah, lalu dia pun berjalan keluar.
Tanpa disangka, pria berjas hitam itu seketika marah, “Halangi dia, aku sudah memberimu kesempatan sebelumnya, jangan salahkan aku jika bersikap tidak sungkan padamu!”
Liam Lin terbengong, gawat, alur cerita ini tidak sesuai dengan apa yang dia bayangkan!
Tinjuan pria berjas hitam itu seketika datang. Liam Lin memicingkan matanya dan langsung menebak trik tinjuannya.
Tidak heran sikapnya begitu keras, rupanya dia pernah berlatih tinjuan besi.
Tepat sebelum tinjuannya hendak mengenai pelipisnya, Liam Lin dengan cepat menggunakan telapak tangannya menepis pergelangan tangan pria berjas hitam itu. Terdengar suara “kraakk”, tulang pergelangan tangan pria berjas hitam itu pun patah.
“Aaaahhh!!!!”, terdengar teriakan yang keras.
Pria itu berteriak dan menjadi semakin garang, dia pun menendang ke arah Liam Lin.
Novel Terkait
Love From Arrogant CEO
Melisa StephanieI'm Rich Man
HartantoVillain's Giving Up
Axe AshciellyMenunggumu Kembali
NovanMore Than Words
HannyIstri kontrakku
RasudinBaby, You are so cute
Callie WangCinta Di Balik Awan
KellyDewa Perang Greget×
- Bab 1 Sandiwara
- Bab 2 Akhirnya Pulang ke Rumah
- Bab 3 Mencari Agatha
- Bab 4 Tiga Tahun Lalu
- Bab 5 Demi Sang Adik
- Bab 6 Kembali Bertemu
- Bab 7 Mencari Identitas
- Bab 8 Kecurigaan Wenny Gao
- Bab 9 Agatha Diculik
- Bab 10 Masalah di Tempat Karaoke
- Bab 11 Nafsu
- Bab 12 Tidak Perlu dibahas Lagi
- Bab 13 Adik Ngambek
- Bab 14 Adik yang Baik
- Bab 15 Helaan Napas yang Panjang
- Bab 16 Hujan yang Tidak Terencanakan
- Bab 17 Anak Asuh yang Akan Jadi Istri
- Bab 18 Pesta Malam
- Bab 19 Salah Sangka
- Bab 20 Mengerti Besar dan Kecil
- Bab 21 Bertahan
- Bab 22 Menari
- Bab 23 Alasan Lily Wang Bisa Menyukai Pria Ini
- Bab 24 Mengalihkan Perhatian ke Mukanya
- Bab 25 Membawa Wanita Lain Dua Hari yang Lalu
- Bab 26 Aku Sudah Memberimu Cukup Uang
- Bab 27 Yang Berlalu Biarlah Berlalu
- Bab 28 Utang
- Bab 29 Berani Berjudi Tidak Bisa Membayar
- Bab 30 Membayar dengan Tubuh
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70 Tamat