Dewa Perang Greget - Bab 37
Melihat yang satu dipukul, yang lain menjadi takut untuk berbicara.
Dia adalah orang yang ingin ditemui oleh bos mereka, mereka tidak boleh terlalu kasar, mereka hanya bisa menunggu dengan patuh di pintu.
Liam Lin segera mengganti bajunya dan keluar, pada saat dia berjalan keluar dari pintu utama, dia dihalangi oleh beberapa orang.
"Hei, kamu, Kak Leo ingin bertemu denganmu."
Ketika mendengar Kak Leo mencarinya, reaksi pertama Liam Lin adalah menolaknya, untuk apa dia bertemu dengannya.
"Aku tidak akan pergi, aku tidak akrab dengannya, aku tidak perlu bertemu dengannya."
Setelah berbicara, Liam Lin berencana untuk pergi, tetapi beberapa orang itu sekali lagi menghalangi jalannya.
"Jika kamu tidak bertemu dengan Kak Leo, maka kamu juga harus melihat adikmu juga."
Liam Lin yang mendengar ini langsung terdiam, mungkinkah para preman ini menangkap Agatha lagi?
Dia segera menarik leher seorang pria, lalu bertanya dengan tajam.
"Katakan, di mana adikku, apa yang telah kamu lakukan padanya?"
Pihak lain tidak memiliki perlawanan, dia hanya bisa berbicara dengan lemah.
"Adikmu berada di tempat Kak Leo, kita tidak akan berbuat apa-apa, tetapi mungkin nyawanya akan hilang jika kamu tidak pergi ke sana."
Liam Lin melepaskannya, lalu menggertakkan giginya dengan keras, Kak Leo ini benar-benar telah kelewatan.
Jika ada masalah, cari saja dirinya, kenapa setiap kali dia harus menangkap Agatha?
Tetapi sekarang Agatha sudah tertangkap, tidak mungkin dirinya tidak menyelamatkannya, jadi dia menangkap salah satu dari mereka.
"Ayo, tunjukkan jalannya, bawa aku ke tempat Kak Leo.
Jadi mereka membawa Liam Lin ke tempat Kak Leo.
Ketika Liam Lin masuk, dia menyadari ada sesuatu yang tidak beres.
Ada banyak orang yang berdiri di aula, semuanya berpakaian hitam, sepertinya mereka adalah preman atau pengawal.
Kak Leo sedang berbaring di kursi di belakang dan tidak ada suara Agatha di seluruh aula.
Liam Lin merasa dirinya sudah tertipu, tetapi dia tidak bisa pergi.
Jika Agatha benar-benar ada di sini, jika dia pergi sekarang, mungkin saja akan terjadi sesuatu kepada Agatha.
Walaupun merasa dirinya sudah tertipu, Liam Lin tetap berjalan menghampiri Kak Leo.
Dia berdiri di hadapan Kak Leo dan bertanya kepadanya.
"Dimana Agatha? Apa yang kalian lakukan terhadapnya?"
Kak Leo berkata sambil tersenyum.
"Kamu tidak perlu panik, aku belum melakukan apa pun terhadap Agatha, dia masih baik-baik saja, kamu duduklah terlebih dahulu, mari kita mengobrol bersama."
Liam Lin tertawa dingin, tidak ada yang bisa dia bicarakan dengannya, sekarang dirinya dan dia adalah musuh, dia tidak membunuhnya ketika mereka saling bertemu, dia seharusnya merasa bersyukur.
"Tidak ada yang bisa dibicarakan denganmu, cepat lepaskan Agatha, biarkan aku membawanya pergi."
Wajah Kak Leo langsung berubah, dia tidak menyangka pria ini akan menjawab seperti ini.
"Jika kamu berbicara seperti ini, aku mungkin tidak akan memberikan adikmu kepadamu, maka kamu bertarung saja di sini, lagipula, aku ingin melihat kamu bisa mengalahkan berapa banyak orang."
Liam Lin melihat sekeliling, Kak Leo benar-benar telah membawa banyak orang kali ini.
2 tinju sulit untuk mengalahkan banyak orang, tidak peduli seberapa besar dia, dia juga tidak bisa mengalahkan begitu banyak orang.
Jadi dia tidak punya pilihan selain duduk terlebih dahulu, lalu melihat apa permainan yang sedang dimainkan oleh Kak Leo.
"Sebenarnya aku memanggilmu untuk datang hari ini untuk membicarakan masalah kerja sama denganmu."
Kak Leo melihat Liam Lin telah duduk, kemudian dia berbicara dengannya, tetapi Liam Lin tidak tertarik.
"Kak Leo adalah seorang pengusaha dan aku adalah seorang satpam, tidak ada kerja sama di antara kami, kamu bisa mencari bos-ku untuk membicarakan masalah kerja sama, bukannya aku."
Kak Leo tertawa sambil menggelengkan kepalanya, dia tidak menyangka anak muda ini akan begitu emosian.
"Bisakah kamu mendengarkan ucapanku sampai selesai? Aku melihat kamu pandai berkelahi, bukankah sangat disayangkan jika kamu menjadi seorang satpam?"
Tetapi Liam Lin tidak menjawab pertanyaannya, disayangkan atau tidak, hatinya mengetahuinya dengan jelas, dia merasa dirinya baik-baik saja ketika bekerja sebagai satpam.
"Aku membutuhkan orang yang memiliki kemampuan, jika kamu datang ke tempatku, aku bisa memberimu gaji 10 kali lipat lebih banyak daripada gaji satpam, bagaimana?"
Meskipun daya pikat uang sangat besar, tetapi Liam Lin tahu apa yang sedang dia lakukan.
Dia mengumpulkan begitu banyak uang, tidak lebih untuk memberi Agatha lingkungan hidup yang lebih baik.
Jadi semua hal yang dia lakukan adalah untuk Agatha, dia tidak mungkin duduk bersama dengan orang yang telah menyakiti Agatha dan mendiskusikan kerja sama.
Orang ini adalah musuh baginya, dia adalah musuh yang telah melukai orang yang dia cintai.
"Aku tidak membutuhkan uangmu dan aku juga tidak membutuhkan pekerjaanmu, lepaskan Agatha, biarkan dia kembali denganku."
Mendengar bahwa Liam Lin masih tidak tertarik, Kak Leo sedikit tidak senang.
"Kenapa kamu begitu keras kepala, sudah kubilang kamu hanya akan mendapatkan keuntungan dan tidak ada salahnya jika kamu bekerja denganku."
Dia memutar matanya dan tiba-tiba mendapat ide bahwa dia tahu harus berkata apa untuk membuat Liam Lin menyetujuinya.
"Adikmu masih bersekolah, betapa bahayanya pada saat dia pergi dan pulang sekolah, jika kamu bekerja denganku, aku bisa mengirim lebih banyak orang untuk melindunginya."
Ketika mendengar Kak Leo menggunakan Agatha untuk mengancam dirinya, dia tiba-tiba menjadi sangat marah.
Apa maksudnya? Apakah dia ingin melakukan sesuatu terhadap Agatha pada saat dia pergi dan pulang sekolah?
Novel Terkait
Cinta Yang Terlarang
MinnieIstri Pengkhianat
SubardiLove And War
JaneSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangWonderful Son-in-Law
EdrickLelaki Greget
Rudy GoldDewa Perang Greget×
- Bab 1 Sandiwara
- Bab 2 Akhirnya Pulang ke Rumah
- Bab 3 Mencari Agatha
- Bab 4 Tiga Tahun Lalu
- Bab 5 Demi Sang Adik
- Bab 6 Kembali Bertemu
- Bab 7 Mencari Identitas
- Bab 8 Kecurigaan Wenny Gao
- Bab 9 Agatha Diculik
- Bab 10 Masalah di Tempat Karaoke
- Bab 11 Nafsu
- Bab 12 Tidak Perlu dibahas Lagi
- Bab 13 Adik Ngambek
- Bab 14 Adik yang Baik
- Bab 15 Helaan Napas yang Panjang
- Bab 16 Hujan yang Tidak Terencanakan
- Bab 17 Anak Asuh yang Akan Jadi Istri
- Bab 18 Pesta Malam
- Bab 19 Salah Sangka
- Bab 20 Mengerti Besar dan Kecil
- Bab 21 Bertahan
- Bab 22 Menari
- Bab 23 Alasan Lily Wang Bisa Menyukai Pria Ini
- Bab 24 Mengalihkan Perhatian ke Mukanya
- Bab 25 Membawa Wanita Lain Dua Hari yang Lalu
- Bab 26 Aku Sudah Memberimu Cukup Uang
- Bab 27 Yang Berlalu Biarlah Berlalu
- Bab 28 Utang
- Bab 29 Berani Berjudi Tidak Bisa Membayar
- Bab 30 Membayar dengan Tubuh
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70 Tamat