Dewa Perang Greget - Bab 52
Oleh karena itu, Wenny menunggu Lian di kantor.
Ketika pulang kerja, Liam melihat Wenny berada didepan pintu, namun dia tidak tahu apa yang sedang ditunggu oleh Wenny.
Liam berpikir, mungkin saja dia sedang menunggu pacar barunya.
Wenny tidak punya hal lain, dia hanya punya pacar yang banyak, yang pernah ditemui oleh Liam saja sudah sangatlah banyak.
Namun semenjak kejadian ketika cara kemarin, Liam tidak pernah melihatnya membawa pacarnya lagi, mungkin karena belakangan ini sudah lega dan mencari yang baru lagi.
Liam mengelengkan kepalanya, untuk apa dirinya memikirkan hal beginian, kan tidak ada hubungannya dengan dirinya.
Oleh karena itu, Liam tidak mempedulikan begituan lagi, dia langsung pergi dari kantor.
Wenny menunggu lama dan barulah melihat Lian kemari.
Ketika melihat Lian menyetir, Wenny seketika sedikit kaget.
Lian meskipun hanyalah bawahan kecil Kak Leo, namun entah kenapa mobil yang dia bawa selalu adalah mobil mewah.
Wenny berpikir dalam hati, jangan-jangan dirinya sangatlah beruntung kali ini dan berhasil memancing orang kaya.
ini adalah hal yang tidak pernah dipikirkan oleh Wenny.
Ini sebenarnya adalah jebakan dari Kak Leo, mobil ini juga Kak Leo yang membiarkan Lian bawa.
Dia dengar dari Lian bahwa Wenny suka dengan uang, dia terus saja ingin mencari orang kaya.
Jika dia punya pemikiran seperti itu, lalu mengapa dirinya tidak menuruti permintaannya saja dan membuatnya senang.
"Mengapa menatapi mobil? Ayo naik, aku bawa kamu pergi makan, jika terlambat tidaklah terlalu baik."
Wenny sambil berpura-pura jaga image dia sambil naik mobil dengan senang.
Lian melihat seluruh ekspresinya dan mencibir dalam hati.
Untung saja dirinya diutus oleh Kak Leo, dia juga tidak punya perasaan yang asli terhadapnya, jika tidak kalau ditipu begini olehnya, dirinya juga tidaklah kuat menerimanya.
Sejenak kemudian, mereka datang kesebuah bar yang sangat besar.
Wenny juga tahu akan bar ini, dia sering main kesini, namun dia tidak tahu bahwa pemegang saham sebenarnya dari bar ini adalah Kak Leo.
Wenny ikut Lian masuk, dan barulah dia menyadari bahwa seluruh ruangan lantai dua telah dibooking.
Didalam sana banyak orang dari Kak Leo, Wenny berpikir dalam hati, sungguh megah acara ulang tahunnya hingga harus booking tempat yang begitu besar.
Namun dia sama sekali tidak tahu bahwa hari ini adalah acara ulang tahun palsu dari Kak Leo, jika kak Leo benar-benar ulang tahun, seluruh bar ini akan dibooking olehnya.
Kak Leo tengah duduk dilokasi paling belakang, disampingnya masih ada beberapa wanita.
Beberapa wanita ini juga sengaja dipanggil, dia ingin melihat reaksi Wenny ketika melihat wanita disampingnya.
Jika Wenny melihat wanita-wanita ini, dan dia masih menempel kearahnya, maka berarti wanita ini memang mau menempel kepadanya.
Kalau begitu jangan salahkan dirinya turun tangan kepadanya, meskipun wanita ini tidaklah terlalu menakjubkan baginya.
Namun jika untuk dimainkan sekali dua kali, dia juga masih sangat bersedia.
Disampingnya adalah beberapa sahabatnya yang akrab dengannya dan lumayan punya kedudukan.
Sisanya semua berdiri dibelakang sana.
Ada yang sedang minum dan main, seluruh tempat terlihat sangatlah ramai.
Sebenarnya ini juga karena Kak Leo memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat sahabatnya senang.
Jika mau merayakan ulang tahun palsu, maka lebih baik lebih ramai sedikit dan membuat para sahabatnya ini bisa lebih lega dari kesibukan belakangan ini.
Wenny ketika masuk melihat ada orang-orang hebat, dia tidak menyangka akan begitu megah acara ulang tahun Kak Leo.
Namun sekali terpikiran sebentar lagi akan bertemu dengan kak Leo, dia juga sedikit tegang.
Dia berpikir bagaimana jika nanti Kak Leo tidak suka dengan dirinya, bukankah begitu rencananya akan sia-sia.
Dan dia berpikir, bagaimana jika malam ini Kak Leo menghadiahkan dirinya untuk Lian, apakah dirinya harus terus bersama dengan Lian atau tidak.
Pikirannya bingung, Wenny sama sekali tidak menyadari bahwa dirinya sudah dibawa oleh Lian hingga kehadapan Kak Leo.
Kak Leo mengangkat kepala dan melirik, dia menyadari bahwa wanita ini tengah melongo, dia lalu menundukkan kepalanya dan bermain dengan wanita disampingnya.
Hingga Wenny sadar kembali, barulah dia menyadari dirinya tengah berada dihadapan Kak Leo.
Tentu saja bohong jika dia bilang tidak tegang, sebenarnya hatinya masih sangatlah tegang.
Karena impression pertama Kak Leo kepada dirinya mungkin akan memutuskan jalannya rencananya kebelakang.
"Kak Leo, ini adalah pacarku, Wenny, ini adalah Kak Leo."
LIan mengenalkan Wenny seperti begini kepada Kak Leo.
Namun sebenarnya Wenny sama sekali tidak ingin dikenalkan seperti begitu, dia sama sekali tidak ingin mendengar dirinya adalah pacar Lian.
Karena dia merasa Kak Leo adalah orang yang begitu pegang ucapan, dia tentu saja tidak akan menginginkan wanita sahabatnya sendiri.
Jadi dia hanya tersenyum dan menjawab.
"Kamu sungguh menjadi-jadi, aku bilang akan mempertimbangkannya ketika datang malam ini, mengapa kamu langsung memutuskannya sendiri?"
MEndengar perkataan ini, Kak Leo dan Lian sangatlah akrab dan tersenyum saling menatapi, wanita ini memang sama sekali tidak punya otak.
Memang sungguh mudah untuk ditipu, pantas saja semua pemikirannya bisa begitu mudah terbaca.
Kak Leo tersenyum.
Novel Terkait
Kembali Dari Kematian
Yeon KyeongIstri kontrakku
RasudinEverything i know about love
Shinta CharityAwesome Guy
RobinThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensWaiting For Love
SnowDewa Perang Greget×
- Bab 1 Sandiwara
- Bab 2 Akhirnya Pulang ke Rumah
- Bab 3 Mencari Agatha
- Bab 4 Tiga Tahun Lalu
- Bab 5 Demi Sang Adik
- Bab 6 Kembali Bertemu
- Bab 7 Mencari Identitas
- Bab 8 Kecurigaan Wenny Gao
- Bab 9 Agatha Diculik
- Bab 10 Masalah di Tempat Karaoke
- Bab 11 Nafsu
- Bab 12 Tidak Perlu dibahas Lagi
- Bab 13 Adik Ngambek
- Bab 14 Adik yang Baik
- Bab 15 Helaan Napas yang Panjang
- Bab 16 Hujan yang Tidak Terencanakan
- Bab 17 Anak Asuh yang Akan Jadi Istri
- Bab 18 Pesta Malam
- Bab 19 Salah Sangka
- Bab 20 Mengerti Besar dan Kecil
- Bab 21 Bertahan
- Bab 22 Menari
- Bab 23 Alasan Lily Wang Bisa Menyukai Pria Ini
- Bab 24 Mengalihkan Perhatian ke Mukanya
- Bab 25 Membawa Wanita Lain Dua Hari yang Lalu
- Bab 26 Aku Sudah Memberimu Cukup Uang
- Bab 27 Yang Berlalu Biarlah Berlalu
- Bab 28 Utang
- Bab 29 Berani Berjudi Tidak Bisa Membayar
- Bab 30 Membayar dengan Tubuh
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70 Tamat