Dewa Perang Greget - Bab 60
Keduanya mengobrol sebentar, lalu Liam Lin pun membawa pulang Agatha.
Setelah sampai di rumah, ayah tidak kelihatan, tidak tahu pergi ke mana.
Sangat mungkin dia pergi berjudi lagi, dia sepertinya tidak punya apa-apa selain berjudi sekarang.
Tapi Liam Lin juga berpikir di dalam hatinya bahwa jika ayahnya kalah lagi kali ini, dia benar-benar tidak akan bisa membantunya.
Dirinya sebenarnya tidak ingin ikut campur dalam hal ini, ayah sendiri sudah menandatangani kontrak satu bulan.
Jika kali ini dia masih mendorong dirinya sendiri ke dalam masalah, dia tidak akan pernah menyetujuinya lagi.
Jika dia seperti ini, dia akan membawa Agatha pergi, dan membiarkan dia tinggal di sini sendirian.
"Menurutmu apakah dia pergi berjudi lagi? Kenapa tidak kelihatan? Bukankah dia akan kalah lagi?"
Agatha melihat rumah yang kosong, lalu bertanya pada Liam Lin.
Liam Lin menggeleng. Dia tidak yakin sekarang, tapi mungkin saja.
"Aku juga tidak tahu. Mungkin benar-benar pergi berjudi. Kamu pergi tidur dulu. Aku akan keluar dan mencarinya."
Meskipun Agatha enggan membiarkan kakaknya keluar, tapi dia juga tidak bisa menghentikannya.
Meskipun dia tidak terlalu memperhatikan keselamatan ayahnya sekarang, tetapi kakaknya berbeda.
Agatha dengan patuh tinggal disana, lalu tertidur di rumah, lagipula besok masih harus sekolah.
Setelah mengantar Agatha tidur, Liam Lin berjalan keluar sendirian, berencana untuk mencari Adam Lin.
Dia datang ke tempat Kak Yanto dulu, tetapi tidak melihat ayahnya.
Dan Kak Yanto pun memberi tahu Liam Lin bahwa dia tidak akan lagi menerima Adam Lin berjudi di sini.
Jadi Adam Lin pasti tidak akan berjudi di sini, bagaimana dengan yang lain.
Waktu itu rang-orang Kak Leo telah berjanji pada Lily Wang untuk tidak membiarkan Adam Lin memasuki kasino.
Jika tidak ada di dua kasino besar ini, maka seharusnya ada di kasino kecil lainnya.
Tetapi dengan begitu banyaknya kasino, di mana bisa menemukannya?
Kak Yanto memandang Liam Lin yang terlihat cemas, tidak tega memintanya untuk gelisah sendirian di sini.
Jadi dia mengirimkan beberapa bawahannya dan meminta mereka untuk mencarinya di kasino terdekat di Northtern Street.
Karena banyak kasino di sekitar Northtern Street yang dijalankan oleh Kak Yanto, jadi seharusnya bisa mencarinya di situ.
Tetapi jika tidak ada di sana, kasino lain mungkin harus dicari oleh Liam Lin sendiri.
Baru-baru ini, Liam Lin adalah pendatang baru, dia tidak akrab dengan kasino lain. Dan yang lain di sini mereka tahu semua, mereka berasal dari kasino di sini.
Kasino juga memiliki aturannya sendiri, tidak saling mengganggu urusan yang lain, jadi mereka tidak bisa masuk.
Mereka hanya dapat menanyakan apakah ada di kasino mereka.
Liam Lin berterima kasih kepada Kak Yanto dan pergi ke kasino lain sendirian.
Karena jika ada kabar di pihak sini, Kak Yanto akan menelpon, bisa dihubungi kapan saja.
Liam Lin mulai mencari dari satu kasino ke kasino lain, tetapi dia tidak menemukan ayahnya.
Tepat ketika dia akan mencarinya di kasino di gang gelap tidak jauh dari rumah.
Begitu dia masuk ke gang, dia menyadari ada sesuatu yang salah.
Tapi dia tetap tidak terlalu peduli, karena dia pikir dia akan baik-baik saja.
Tapi segera dia mendengar gerakan lain di dalam gang.
Ketika melihat ke belakang, ada lusinan orang yang mengikuti dirinya.
Liam Lin berpikir bahwa lusinan orang ini seharusnya bisa dia lawan.
Tapi itu hanya ‘seharusnya’, karena dia juga tidak tahu seberapa kemampuan mereka.
Jika kekuatan bertarung mereka cukup kuat, dia sama sekali tidak bisa mengalahkan mereka, bagaimanapun juga, mereka ada banyak.
Bagaimanapun, dia yang keluar dari organisasi tidak pernah bersikap pengecut.
Apa yang dia pelajari dari Organisasi adalah bahwa dia tidak takut dan tidak akan mundur dari apa pun yang dia temui.
Dia mengepalkan tinjunya, berpikir untuk bertarung dengan mereka.
Tetapi ketika semua perhatiannya tertuju pada orang-orang di depannya, dia tidak menyadari bahwa masih ada beberapa orang di belakangnya yang diam-diam mendekatinya.
Jika itu adalah Liam Lin yang biasa, dia akan bisa mendeteksinya dengan segera, tapi sekarang seluruh pikirannya ada di depan.
Jadi ketika orang di belakangnya berjalan ke arahnya, dia baru sadar, tetapi sudah terlambat.
Dia bisa merasakan sesuatu yang tajam sedingin es menusuk perutnya.
Kemudian dia merasakan darahnya mengalir keluar, dan dia merasa pusing.
Kemudian pada saat-saat jatuh ke tanah, dia menelepon Lily Wang.
Karena dia membuka catatan panggilan telepon dan panggilan terakhir yang dilakukan adalah kepada Lily Wang, jadi dia pun langsung menelepon.
Tapi dia pingsan saat memberitahu posisinya setengah jalan.
Dia juga tidak tahu apakah Lily Wang dapat mencari posisi spesifiknya dan menemukan dirinya.
Dia bahkan tidak tahu apakah orang-orang ini akan melakukan apa kepadanya.
Dia hanya berpikir, jika sesuatu benar-benar terjadi padanya, dia harus menemukan seseorang untuk melindungi Agatha.
Novel Terkait
Pergilah Suamiku
DanisLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesMy Charming Lady Boss
AndikaDiamond Lover
LenaKembali Dari Kematian
Yeon KyeongDewa Perang Greget×
- Bab 1 Sandiwara
- Bab 2 Akhirnya Pulang ke Rumah
- Bab 3 Mencari Agatha
- Bab 4 Tiga Tahun Lalu
- Bab 5 Demi Sang Adik
- Bab 6 Kembali Bertemu
- Bab 7 Mencari Identitas
- Bab 8 Kecurigaan Wenny Gao
- Bab 9 Agatha Diculik
- Bab 10 Masalah di Tempat Karaoke
- Bab 11 Nafsu
- Bab 12 Tidak Perlu dibahas Lagi
- Bab 13 Adik Ngambek
- Bab 14 Adik yang Baik
- Bab 15 Helaan Napas yang Panjang
- Bab 16 Hujan yang Tidak Terencanakan
- Bab 17 Anak Asuh yang Akan Jadi Istri
- Bab 18 Pesta Malam
- Bab 19 Salah Sangka
- Bab 20 Mengerti Besar dan Kecil
- Bab 21 Bertahan
- Bab 22 Menari
- Bab 23 Alasan Lily Wang Bisa Menyukai Pria Ini
- Bab 24 Mengalihkan Perhatian ke Mukanya
- Bab 25 Membawa Wanita Lain Dua Hari yang Lalu
- Bab 26 Aku Sudah Memberimu Cukup Uang
- Bab 27 Yang Berlalu Biarlah Berlalu
- Bab 28 Utang
- Bab 29 Berani Berjudi Tidak Bisa Membayar
- Bab 30 Membayar dengan Tubuh
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70 Tamat