Dewa Perang Greget - Bab 2 Akhirnya Pulang ke Rumah
“Aku menghormatimu sebagai seorang lelaki karena bisa menahan rasa sakit seperti ini!”, kata Liam Lin.
Liam Lin memandangnya dengan tatapan memuji, kemudian matanya menjadi dingin dan menjatuhkan pria itu dengan beberapa tinjuan dan tendangannya. Pria itu tidak memiliki tenaga untuk bangkit.
Setelah melihat situasi ini, yang lainnya langsung menyerbu Liam Lin, tetapi Liam Lin mengalahkan mereka dengan mudah.
45 menit berlalu, Lily Wang merasa bersalah karena Liam Lin masih belum keluar.
Dia hanya sembarangan mencari pria tampan sebagai tamengnya di stasiun kereta. Tanpa diduga, mereka ditemukan oleh orang-orang ini.
Masing-masing dari mereka memiliki seni bela diri, bagaimana mungkin Liam Lin bisa melawan mereka!
Semua adalah salahnya, seharusnya dia mencari pria yang kuat untuk menjadi pacarnya.
Setelah lewat 5 menit lagi, dia akhirnya tidak tahan dan bersiap untuk menjelaskan kepada orang-orang itu bahwa dia sama sekali tidak punya pacar.
Tanpa diduga……
“Sayang, kamu sudah lama menungguku ya, ayo jalan!”, terdengar suara Liam Lin.
Liam Lin tiba-tiba mendorong pintu masuk gudang itu, berjalan keluar dari dalam dan meraih pinggang Lily Wang.
“Kamu……”, kata Lily tergagap.
Pria berjas hitam lain yang berdiri di depan pintu gudang sangat terkejut, dia bergegas masuk saat melihat keadaan di dalam.
Liam Lin mengambil kesempatan ini untuk melarikan diri bersama Lily Wang.
Mereka memanggil taksi dan akhirnya bernapas lega.
“Nona cantik, masalahmu ini bukan masalah kecil”, kata Liam Lin.
Liam Lin sengaja bercanda dan menunjuk ke tangannya yang lebam.
Lily Wang mengerti, dia mengeluarkan uang 1000 RMB (sekitar 2 juta rupiah) dari sakunya, “Ini, bayaran aktingmu tadi”, katanya.
Liam Lin mengangkat alisnya, benar-benar pelit! Harusnya dia memilih uang 500.000 RMB itu.
Liam Lin memasukkan uang itu ke sakunya dan meminta sopir untuk memberhentikan mobil. Asal-usul wanita ini tidak jelas, dia pasti bukan orang biasa. Dia kembali ke kota Shui hanya untuk menjalani kehidupannya dengan baik, dan dia tidak ingin mengacaukannya.
“Hei, namamu siapa!?”, tanya Lily Wang.
Lily Wang berteriak dengan enggan melihat punggungnya. Liam Lin hanya melambaikan tangannya tanpa menoleh.
20 menit kemudian, dia sampai di gang tua yang bobrok.
“Ayah, adik, aku akan memberikan kalian kehidupan yang baik kali ini!”
Liam Lin menyeka sudut matanya yang berair. Dia sudah menerima pelatihan rahasia selama tiga tahun dan tidak pernah kembali ke rumah.
Setelah berjalan beberapa langkah, dia melihat dua lelaki menarik seorang gadis dengan sosok mungil, wajah gadis itu tidak terlihat karena tertutup oleh rambutnya. Dia tidak bertanya karena tidak ingin mengurusi urusan orang lain.
Sesampainya di rumah, pintu rumah terbuka lebar.
“Ayah, aku sudah pulang!”, teriak Liam Lin.
Dia berteriak dengan semangat, kemudian pria paruh baya yang kurus keluar dari dalam.
“Liam Lin! Kenapa kamu sudah pulang!?”, kata ayahnya dengan wajah tidak senang dan sedikit marah, “Apakah ada masalah dengan perusahaan? Kamu dipecat?”, katanya lagi.
“Aku secara resmi pensiun setelah menyelesaikan misi, mulai saat ini aku akan merawatmu dan Agatha”, kata Liam Lin.
Dia tidak bisa menahan kegembiraannya dan terus-menerus tersenyum.
Ini adalah Adam Lin, ayahnya. Sebenarnya dia hanyalah ayah angkatnya, sejak dia membawa Liam Lin pulang, Liam Lin juga sering dimarahi dan dipukuli olehnya, tetapi Liam Lin berkata dalam hatinya, dia akan mengembalikan semua uang yang ayahnya berikan dalam beberapa tahun terakhir ini.
Kenapa kamu berhenti bekerja dengan gaji yang tinggi itu? Untuk apa kamu pulang? Bertani?!”, kata Adam Lin tidak senang.
Adam Lin bahkan tidak menanyakan bagaimana keadaan Liam Lin. Hal yang paling diperhatikannya hanyalah gajinya.
“Ayah, aku diberi uang oleh organisasi pensiunan kali ini”, kata Liam Lin.
Liam Lin tidak menjawab secara langsung, dia tahu apa yang paling diperhatikan oleh ayahnya. Dan benar saja, ekspresi Adam Lin langsung berubah begitu mendengar perkataannya.
“Ayo, ayo, masuk ke dalam. Sebenarnya ayah tidak keberatan dengan apa yang kamu lakukan, untung saja kamu pulang……”, kata Adam Lin.
Liam Lin menggelengkan kepalanya dan ikut masuk ke dalam, “Agatha tidak di rumah akhir pekan ini?”, tanya Liam Lin.
Novel Terkait
Wahai Hati
JavAliusBalas Dendam Malah Cinta
Sweeties1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaHis Second Chance
Derick HoMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraAku bukan menantu sampah
Stiw boyDoctor Stranger
Kevin WongDewa Perang Greget×
- Bab 1 Sandiwara
- Bab 2 Akhirnya Pulang ke Rumah
- Bab 3 Mencari Agatha
- Bab 4 Tiga Tahun Lalu
- Bab 5 Demi Sang Adik
- Bab 6 Kembali Bertemu
- Bab 7 Mencari Identitas
- Bab 8 Kecurigaan Wenny Gao
- Bab 9 Agatha Diculik
- Bab 10 Masalah di Tempat Karaoke
- Bab 11 Nafsu
- Bab 12 Tidak Perlu dibahas Lagi
- Bab 13 Adik Ngambek
- Bab 14 Adik yang Baik
- Bab 15 Helaan Napas yang Panjang
- Bab 16 Hujan yang Tidak Terencanakan
- Bab 17 Anak Asuh yang Akan Jadi Istri
- Bab 18 Pesta Malam
- Bab 19 Salah Sangka
- Bab 20 Mengerti Besar dan Kecil
- Bab 21 Bertahan
- Bab 22 Menari
- Bab 23 Alasan Lily Wang Bisa Menyukai Pria Ini
- Bab 24 Mengalihkan Perhatian ke Mukanya
- Bab 25 Membawa Wanita Lain Dua Hari yang Lalu
- Bab 26 Aku Sudah Memberimu Cukup Uang
- Bab 27 Yang Berlalu Biarlah Berlalu
- Bab 28 Utang
- Bab 29 Berani Berjudi Tidak Bisa Membayar
- Bab 30 Membayar dengan Tubuh
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70 Tamat