Dewa Perang Greget - Bab 24 Mengalihkan Perhatian ke Mukanya
Dia memandang Liam Lin dari sudut dalam waktu yang cukup lama, setelah itu melihat Liam Lin turun dari panggung, berbicara asik dengan Lily Wang.
Alis yang cantik itu langsung mengkerut.
Dia melambai kepada orang-orang di sekitarnya untuk datang, dan kemudian mengucapkan sepatah kata di telinganya.
"Bantu aku memeriksa identitas pria ini, aku mau semua data dia, segera."
Orang di sekitar mendengar intruksinya langsung melakukan tugasnya, dia duduk di tempatnya dengan erat terus memandang Liam Lin.
Wanita ini bukan orang lain, dia adalah Mira Leng putri dari seorang pengusaha kaya.
Dalam hati Mira Leng berpikir, dirinya sendiri mengikuti banyak pesta perjamuan dan bertemu banyak adik pengusaha sukses.
Beberapa adik pengusaha kaya selain bisa sedikit menari dan menggoda para wanita, tidak ada yang istimewa dari mereka.
Dia sudah terbiasa dengan cara mereka, sebaliknya, di pesta ini ada pria tinju militer yang sangat membuatnya tertarik.
Pria istimewa seperti ini membuatnya suka, ditambah lagi dia seorang ahli tinju militer, dan cukup tampan.
Tidak heran seorang gadis seperti Lily Wang bisa menyukai dia, dia juga menjadi suka saat dia melihat dirinya.
Aku sendiri tadi juga mendengar wanita di sini berkata, pria ini sepertinya hanya seorang satpam kecil.
Tapi perasaan Mira Leng berkata, dia pasti bukan hanya sekedar satpam saja.
Temperamen yang ada di tubuh dia sama sekali tidak seperti sesuatu yang bisa dimiliki oleh seorang satpam.
Dan juga pandangan Lily Wang sangat tinggi, dia bisa menyukai pria ini pastinya karena pria ini terdapat banyak hal yang tidak bisa dilihat oleh orang biasa lainnya.
Dan Liam Lin juga tidak menyadari bahwa masih ada satu orang yang diam-diam memandang dia.
Dia memainkan alisnya dan dengan bangga bertanya satu kalimat.
"Kenapa? Tidak membohongimu bukan, bagus kan pertunjukan aku?"
Ini pasti, Lily Wang langsung menganggukan kepalanya.
"Lumayan bagus, sangat keren, seperti pertama kali aku melihat kamu."
Awalnya sangat senang, Liam Lin mendengar Lili Wang berkata pertama kalinya melihat dirinya sendiri tiba-tiba menjadi tidak senang.
Dia sama sekali tidak sadar, di saat itu mimpi buruknya dimulai.
Wanita ini selain ribet tapi juga suka mencari masalah, benar-benar tidak bisa melakukan hal yang lain lagi.
Akan tetapi, Liam Lin menggunakan pandangan tajamnya bertanya satu kalimat.
"Nona yang satu ini, tolong katakan yang sebenarnya, kamu sebenarnya orang apa? Ini pastinya bukan orang biasa yang bisa melakukan hal ini?"
Lily Wang tidak menjawab pertanyaan dia, hanya tersenyum datar, kalau soal identitas dirinya, kedepannya Liam Lin akan mengetahuinya.
Kali ini pendapat tentang Liam Lin semakin banyak, jika semua orang berpikir dia hanya seorang satpam, pendapat orang lain kali ini adalah soal wajah dia.
Dia juga lumayan ganteng, jadi kali ini semuanya mengalihkan perhatiannya ke muka dia.
Tapi ada satu orang tidak ikut berpendapat dan juga tidak berkata apapun, hanya memandangnya dengan diam-diam.
Wenny Gao juga datang ke pesta ini.
Saat baru melihat Lily Wang membawa Liam Lin masuk, dia sedikit kaku, tapi terpikir sikap Lily Wang terhadap Liam Lin juga tidak ada apa-apanya.
Dilihat begini, Lily Wang terhadap Liam Lin sepertinya serius, tidak hanya dekat secara tertutup, namun mereka ternyata jalan berdua terbuka pada saat pesta tersebut.
Ini sangat jelas sedang menyatakan kedaulatan Liam Lin di sini.
Tapi Wenny Gao tidak puas, mengapa dia yang menyatakan kedaulatan? Liam Lin dulunya juga merupakan mantannya.
Ini juga dijelaskan bahwa dulu Liam Lin pernah menyukai Wenny Gao, kalau tidak, ia tidak akan mengejarnya.
Karena begitu banyak orang yang bisa menyukainya sekali dan yang pastinya ada kedua kali.
Jadi tidak tahu juga apa yang perlu dibanggakan oleh Lily Wang, kalau soal Liam Lin, Wenny Gao bisa dengan mudah memanggilnya kemari dan menyuruhnya pergi.
Pokoknya yang diinginkan oleh Lily wang, dia juga menginginkannya.
Tapi di saat semua berdiskusi soal Liam Lin adalah seorang satpam, Wenny Gao tidak ingin berkata lagi.
Oh iya, meskipun Lily Wang bertindak bagaimanapun kepadanya, Liam Lin hanyalah seorang satpam.
Jika Lily Wang dan Liam Lin bersama, dia sendiri mempunyai uang, tapi jika dia bersama dengan Liam Lin, dia benar-benar tidak memiliki apa-apa.
Dipikir-pikir benar juga, jika dia sendiri bersama dengan Liam Lin, hanya dapat melihat wajah tampan dia saja.
Tapi muka tampan tidak bisa dijadikan makanan, nanti juga akan melewati hidup seperti orang miskin.
Dia sendiri di perusahaan begitu lama, juga tidak menyimpan uang sedikit pun.
Berpikir soal ini, dia tersenyum pada generasi sukses muda yang ada di sampingnya.
"Sayang, kita ambil minuman dan bersulang kepada mereka, bagaimanapun juga manager Wang adalah atasan kita, kita bersulang dengan dia baik bukan."
Dia mencubit muka Wenny Gao dan dengan manja berkata.
"Kenapa kamu begitu pengertian, dia tadi melihat kamu seperti sama sekali tidak mengenal kamu sebagai rekan kerjanya, kamu masih mau bersulang dengannya? Benar-benar sangat pengertian."
Tapi di saat melihat wanita itu langsung tercengang.
Novel Terkait
Akibat Pernikahan Dini
CintiaCEO Daddy
TantoUangku Ya Milikku
Raditya DikaAdore You
ElinaLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyMy Lady Boss
GeorgeInventing A Millionaire
EdisonDewa Perang Greget×
- Bab 1 Sandiwara
- Bab 2 Akhirnya Pulang ke Rumah
- Bab 3 Mencari Agatha
- Bab 4 Tiga Tahun Lalu
- Bab 5 Demi Sang Adik
- Bab 6 Kembali Bertemu
- Bab 7 Mencari Identitas
- Bab 8 Kecurigaan Wenny Gao
- Bab 9 Agatha Diculik
- Bab 10 Masalah di Tempat Karaoke
- Bab 11 Nafsu
- Bab 12 Tidak Perlu dibahas Lagi
- Bab 13 Adik Ngambek
- Bab 14 Adik yang Baik
- Bab 15 Helaan Napas yang Panjang
- Bab 16 Hujan yang Tidak Terencanakan
- Bab 17 Anak Asuh yang Akan Jadi Istri
- Bab 18 Pesta Malam
- Bab 19 Salah Sangka
- Bab 20 Mengerti Besar dan Kecil
- Bab 21 Bertahan
- Bab 22 Menari
- Bab 23 Alasan Lily Wang Bisa Menyukai Pria Ini
- Bab 24 Mengalihkan Perhatian ke Mukanya
- Bab 25 Membawa Wanita Lain Dua Hari yang Lalu
- Bab 26 Aku Sudah Memberimu Cukup Uang
- Bab 27 Yang Berlalu Biarlah Berlalu
- Bab 28 Utang
- Bab 29 Berani Berjudi Tidak Bisa Membayar
- Bab 30 Membayar dengan Tubuh
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70 Tamat