Dewa Perang Greget - Bab 44
Maka dari itu Wenny Gao pun terus menunggu dan melihat ke arah Kak Leo dan lainnya kapan mereka akan pergi.
Kak Leo juga bukan orang bodoh, dia sudah melihat wanita itu yang terus berbolak-balik di depan dia dalam waktu yang cukup lama.
"Di antara kalian siapa yang dapat membantuku untuk mencari tahu apa maksud wanita itu yang terus melirik ke arahku?"
Kak Leo bertanya kepada orang di sisinya dan meminta mereka untuk mencari tahu.
Orang yang berada di sisinya memantau dari jauh dan menyadari bahwa memang benar Wenny Gao terus menatap ke arah Kak Leo.
Tetapi setelah dipikir-pikir mungkin karena Kak Leo memiliki kekuasaan dan kaya raya sehingga dia ingin mendapatkan Kak Leo.
Bahkan wanita seperti ini bisa berpura-pura seolah-olah dirinya tidak bermaksud agar Kak Leo bisa memperhatikan dia.
Kak Leo benar-benar sudah sangat tahu dengan jelas permainan seperti ini.
Dia tersenyum tipis dan memanggil seorang anak buahnya dan berkata.
"Jika dia sebegitunya ingin diperhatikan, kalau begitu kamu pergilah menghampiri dia dan cari tahu apa yang sedang terjadi. Aku sudah sangat jelas mengetahui wanita-wanita seperti dia dan aku sangat ingin tahu apa rencana yang sedang dia rencanakan."
Anak buahnya mengiyakannya dan langsung pergi. Kak Leo tempat ini tidak cocok untuk membicarakan hal seperti ini.
Maka dari itu dia pun segera mengganti posisi dan duduk di seberang. Pada posisi ini dia tidak dapat melihat Wenny Gao.
Wenny Gao sedikit kebingungan begitu melihat Kak Leo mengganti posisi duduknya.
Di saat dia berusaha untuk melihat dengan jelas mengapa Kak Leo merubah posisi duduknya, tiba-tiba pundaknya ditepuk oleh seorang pria yang duduk di belakangnya.
Wenny Gao terkejut, akan tetapi begitu menoleh dia menyadari bahwa pria di depannya ini tampan juga dan kebetulan dia adalah anak buah dari Kak Leo.
Dia berpikir sejenak, bukannya dia ingin mencari anak buah Kak Leo? Saat ini kebetulan ada satu dan wajahnya juga lumayan tampan.
Maka dari itu dia pun berharap dia harus mendapatkannya.
Maka dari itu dia pun menolehkan kepalanya dan tersenyum sambil bertanya kepadanya.
"Ada apa kak tampan? Ada masalah apa?"
"Hai cantik, mengapa kamu minum sendirian di sini?"
Wenny Gao mendengus di dalam hatinya, bisa-bisanya dia menggunakan cara lama seperti ini untuk menggodanya.
Kalimat seperti ini merupakan kalimat yang tersering dia dengar di dalam bar.
Sudahlah lupakan saja, jika dia sudah berbicara seperti itu, maka tentu saja dirinya harus mengikuti alur dia.
"Aku tidak memiliki teman sehingga datang ke sini minum sendirian untuk menghilangkan rasa penat."
Dia sengaja menjelaskan bahwa dia tidak memiliki teman dan menjelaskan bahwa suasana hatinya sedang buruk.
Dengan begitu maka pria pada umumnya akan bertanya mengapa suasana hatimu bisa memburuk, lalu menggunakan kesempatan ini untuk menceritakan semuanya lalu pria itu akan bersimpati kepadanya.
Lalu semuanya akan menjadi lebih mudah.
"Tidak punya teman? Kalau begitu mengapa tidak mencari kekasih?"
Rupanya benar seperti tebakan dia. Dia bertanya seperti ini berarti mengartikan dia memiliki niat lain terhadap dirinya.
Jika dia tidak memiliki niatan apa pun pada dirinya, bagaimana mungkin dia akan bertanya apakah dirinya mempunyai kekasih atau tidak?
"Lihatlah ucapanmu ini, aku ini tidak terlalu cantik dan biasanya juga sibuk akan pekerjaan, bagaimana mungkin aku ada waktu untuk berpacaran?"
Biasanya jika wanita mengatakan dirinya tidak cantik, berarti dia ingin mendengar seorang pria menjawab bahwa sebenarnya kamu juga cantik.
Lalu kalimat selanjutnya adalah sebenarnya dia ingin berpacaran akan tetapi dia tidak memiliki waktu untuk itu.
Dengan begitu maka akan memberikan banyak kesempatan kepada pria untuk mencari tahu lebih dalam.
Jika orang yang berada di depannya bukan anak buah dari Kak Leo, jika dia adalah pria seperti pada umumnya, Wenny Gao pasti sudah mendapatkannya.
Pria di depannya ini juga menjawab dengan mengikuti keinginan dia, karena dia harus membuat Wenny Gao tahu bahwa dia tidak memiliki niat apa pun untuk mencari tahu tujuan dia.
"Kamu tidak memiliki kekasih? Bagus sekali, dengan begitu bukannya aku jadi memiliki kesempatan?"
Rupanya benar dia datang untuk membahas menjadi kekasih dengannya. Wenny Gao pun mengulas sebuah senyuman.
Dia berpikir di dalam hatinya bahwa pria ini benar-benar mudah dibohongi.
Dia bahkan mempercayai kata-kata dia.
Akan tetapi tidak apa-apa. Selama dirinya bisa mendapatkan dia, maka dirinya juga akan semakin dekat kepada Kak Leo.
Pada saat itu jika dirinya berhasil mendekati Kak Leo, maka dia harus membuat Liam Lin tahu apa akibat dari membuang dirinya.
Akan tetapi dia tidak menyadari bahwa dirinya sudah semakin dekat ke dalam perangkap yang dibuat oleh Kak Leo.
Kak Leo itu siapa? Apakah dia masih tidak tahu isi hati para wanita setelah menjadi ketua gangster dalam waktu yang cukup panjang?
Mereka berdua yang memiliki tujuan dan rencana masing-masing pun semakin mendekat.
Wenny Gao berbincang banyak hal dengan dia dan mengetahui bahwa nama pria ini adalah Lian.
Wenny Gao tidak tahu mengapa pria setampan ini memiliki nama seperti itu.
Wenny Gao memberitahu pihak lawan informasi mengenai dirinya, akan tetapi dia tidak memberitahu dimana lokasi tempat kerja dia.
Karena dia tahu bahwa mereka pasti tahu Liam Lin juga bekerja di sana.
Jika pada saat itu mereka membocorkannya kepada Liam Lin, maka rencana dia akan gagal.
Novel Terkait
Menantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiUnperfect Wedding
Agnes YuDemanding Husband
MarshallSuami Misterius
LauraDewa Perang Greget×
- Bab 1 Sandiwara
- Bab 2 Akhirnya Pulang ke Rumah
- Bab 3 Mencari Agatha
- Bab 4 Tiga Tahun Lalu
- Bab 5 Demi Sang Adik
- Bab 6 Kembali Bertemu
- Bab 7 Mencari Identitas
- Bab 8 Kecurigaan Wenny Gao
- Bab 9 Agatha Diculik
- Bab 10 Masalah di Tempat Karaoke
- Bab 11 Nafsu
- Bab 12 Tidak Perlu dibahas Lagi
- Bab 13 Adik Ngambek
- Bab 14 Adik yang Baik
- Bab 15 Helaan Napas yang Panjang
- Bab 16 Hujan yang Tidak Terencanakan
- Bab 17 Anak Asuh yang Akan Jadi Istri
- Bab 18 Pesta Malam
- Bab 19 Salah Sangka
- Bab 20 Mengerti Besar dan Kecil
- Bab 21 Bertahan
- Bab 22 Menari
- Bab 23 Alasan Lily Wang Bisa Menyukai Pria Ini
- Bab 24 Mengalihkan Perhatian ke Mukanya
- Bab 25 Membawa Wanita Lain Dua Hari yang Lalu
- Bab 26 Aku Sudah Memberimu Cukup Uang
- Bab 27 Yang Berlalu Biarlah Berlalu
- Bab 28 Utang
- Bab 29 Berani Berjudi Tidak Bisa Membayar
- Bab 30 Membayar dengan Tubuh
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70 Tamat