Untouchable Love - Bab 20 Kembali Setelah Tiga Tahun

Saat Shella belum genap 3 tahun, John sudah mencarikannya Taman Kanak-kanak yang belajar dua bahasa.

Awalnya, wajah mungil Shella selalu dihiasi senyuman, setiap hari ia sangat gembira, memikul tas kecilnya berangkat sekolah. Namun keadaan ini hanya berlangsung beberapa hari, beberapa hari berikutnya, tidak peduli bagaimana John membujuknya, Shella tidak mau pergi ke sekolah lagi.

John telah memikirkan segala cara, namun tetap tidak bisa menyelesaikan masalah ini. Ia pun menemui kepala sekolah meminta rekaman CCTV diputar, baru ia menemukan apa yang membuat Shella tidak mau sekolah, tapi itu hanyalah satu kata -- ibu.

Setiap hari teman-temannya diantarkan oleh ibunya, tapi Shella hanya diantar oleh John, teman-temannya menanyakan di mana ibunya.

Shella hanya bergumam, tidak tahu harus menjawab apa, ia pun menangis dan lari keluar kelas.

Sejak saat itu, sekolah menjadi hal yang tabu di dalam hati kecil Shella, siapapun tak boleh berhubungan dengannya.

Dan sejak saat itu pula John baru benar-benar menyadari, dalam jenjang pertumbuhan Shella, sosok seorang ibu yang kosong tidak bisa digantikan olehnya.

John melihat foto lama Elsa, dan ditunjukkannya kepada Shella, ini adalah ibumu. Tapi bagaimanapun, foto adalah foto, dingin dan tak bernyawa, tidak bisa memberi Shella pelukan. Terkadang mereka tak sengaja bertemu wanita yang mirip Elsa, Shella dengan bersemangat menunjuknya dan berkata pada John, itu adalah ibunya, ayo bawa ibu pulang bersama.

Setiap saat ia begitu, hati John terasa sakit.

Sejak kesalahan awal, hingga kehilangan yang sekarang, John memang pantas mendapatkannya, tetapi bagaimana dengan Shella? Shella tidak berbuat kesalahan apapun, mengapa ia harus menanggung semua ini bersamanya?

John mengelus wajah kecil putrinya dan berkata, "Kalau Shella jadi anak penurut dan pergi ke sekolah, ayah akan memberimu hadiah. Bagaimana?"

"Tidak mau," Ujar Shella yang marah, ia tak tertarik sedikitpun pada usulan John, matanya memerah, air mata menggenang di matanya, tangan kecilnya mendorong John dan ia berkata, "Ayah jahat, aku mau ibu, ibu akan menyayangiku, aku mau ibu..."

Jika ayahnya mulai menegangkan muka dan menceramahinya, Shella pun menangis dan berteriak minta ibunya.

Sebesar apapun amarah ayahnya pasti lenyap.

Hal ini seperti menjadi alat perlindungan diri bagi Shella.

Shella saat ini sudah sedikit bertumbuh, dahinya mirip dengan Elsa, setiap kali John melihat mata Shella yang memerah, ia pun teringat Elsa 3 tahun lalu, ia terbaring lemah di rumah sakit, putus asa dan tak punya semangat hidup.

John mencubit hidung mungil Shella, saat ia memandang putrinya, ia seperti melihat sosok orang yang sangat dicintainya melalui putrinya.

"Kalau begitu, kita main beberapa hari di rumah, ayah akan minta izin absen pada gurumu."

"Ayah, kamu memang yang terbaik." Shella tersenyum seperti bunga yang mekar, ia mengecup pipi John, meninggalkan sedikit liur di wajah John... Saat mencium, Shella memandang di kejauhan, ia berteriak ke arah jauh, "Ibu, ibu...."

John memutar kepala melihat ke belakang, namun di tempat ia meletakkan matanya, malah tak ada seorangpun di sana.

John pikir mungkin Shella salah lihat, ia menepuk-nepuk punggung putrinya dan menenangkannya, "Ibu sedang ada urusan, ia pergi sangat jauh, butuh waktu lama baru bisa kembali, Shella, kau salah lihat."

"Tidak... ayah, ini benaran ibu, sungguh, benar adalah ibu." Shella berubah menjadi tak biasa, ia menarik tangan besar John dan berjalan ke depan, namun di sana tak ada jejak ibunya.

Shella menggembungkan mulutnya besar-besar. "Hilang, ibu, ibu sudah hilang."

"Sudahlah," John seperti tidak ingin memeluk Shella, "Ayah akan membelikanmu makanan enak."

"Baiklah, ayah, ibu pergi ke mana? Seberapa jauh?"

"Sangat jauh, tapi kalau Shella jadi anak baik, ibu akan langsung kembali."

"Apakah Ibu mengira Shella sangat tidak patuh, ibu yang tidak menyukai Shella adalah ibu yang tidak baik."

"Tidak boleh bicara begini tentang ibu," John mengetuk ringan dahi Shella, ia berkata dengan serius, "Ibumu adalah wanita terbaik di dunia, ayahlah yang jahat."

"Huh!" Shella memalingkan muka kecilnya, ia dengan tak setuju berkata, "Ayah adalah ayah terbaik di dunia."

John perlahan berjalan pergi, ia tak menyadari, tak jauh di belakangnya, Elsa sedang menunduk dan masuk ke sebuah mobil hitam.

Elsa sekarang telah memotong rambutnya yang sepanjang air terjun menjadi sepanjang bahu, ia terlihat lebih segar.

"Terima kasih banyak kamu sudah menjemputku, Charles." Charles dulunya adalah asisten Ayah Elsa, dengan jatuhnya perusahaan keluarga Bai, ia terpaksa mencari pekerjaan lain, dikatakan bahwa sekarang ia adalah seorang manajer yang akan dipromosikan, dan penghasilannya sangat besar.

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu