Untouchable Love - BAB 55 Duel dengan kelompok preman
Menghadapi 7-8 orang, meskipun John Lee memiliki kemampuan yang baik, tapi Elsa tidak dapat mengontrol kekhawatirannya, ia mengintip keadaan John Lee dari sebuah kaca yang rusak, dari tatapan matanya terlihat bahwa dia tidak tenang.
Tapi gerakan John Lee sangat gesit, tenaganya pun lebih besar dari preman-preman ini, ia dapat menangkis serangan yang tiba-tiba, meskipun orang-orang itu membawa palu dan tongkat besi, tapi tidak ada berguna saat melawan John Lee, tidak sampai 15 menit, 8 orang preman itu jatuh.
Hanya tersisa 2 orang dari mereka yang masih bertahan.
"Sebenarnya kamu preman di jalan mana!" kata ketua kelompok itu yang sudah tidak tahan ingin berkata.
John Lee melemparkan senyum dinginnya "Aku? yang telah menghancurkan jalanan mu!"
Lampu jalanan yang redup menyinari badan John, melengkapi ekspresinya yang haus akan darah, membuat orang-orang yang awalnya tidak tahu menjadi terkejut dan mulai merasa ketakutan.
2 orang yang tersisa itu gemetar, mereka bergegas kabur meninggalkan John Lee.
Hanya dalam 15 menit, 8 orang preman itu tergeletak di tanah tidak berdaya, muka John Lee sedikit belumuran darah, darah yang merah itu mengenai kemeja putihnya, beberapa kancing yang longgar pun copot dan berjatuhan ke tanah.
"Kamu terluka?" Kata Elsa yang bergegas keluar dari pabrik tua itu, ia membuka kemeja John Lee untuk memeriksa apakah ada yang terluka "Cepat perlihatkan padaku, dimana yang terluka?"
"Kamu masih mencintaiku?"
"saat seperti ini, kamu masih menggodaku?!" Kata Elsa yang tangannya masih gemetar dan marah "Lenganmu tidak terluka, apakah tubuhmu ada yang terluka?"
"Itu berarti mereka tidak dapat menyakitiku, ini semua darah mereka, waktu dulu aku berkelahi, mereka masih belum lahir."
Dari awal hati Elsa masih terbawa cemas.
Dia masih memeriksa John Lee dengan teliti, memastikan hanya ada sedikit luka kecil di tubuhnya, jarinya yang masih gemetar perlahan menjadi tenang "Kejadian tadi mengejutkanku,... jantungku rasanya mau copot!"
John Lee mencubit hidung Elsa dengan lembut.
"Orang yang tidak memiliki hati nurani seperti kamu, sudah saatnya sekarang kamu menghawatirkan ku."
Adik Elsa yang berada di belakangnya agak merasa jijik saat mendengar perkataan mereka berdua, perasaan bencinya terhadap John masih tetap ada, tapi lebih baik dari sebelumnya.
Bagaimanapun juga, John Lee telah terluka demi menyelamatkannya.
"Cukup, apa kalian berdua bisa berhenti berpelukan dan bermesraan di depan anak yang belum dewasa?!" kata adik Elsa dengan bibir yang sedikit gemetar, lalu ia tidak tahan lagi dan berkata "John Lee, apa kamu akan pergi lagi? kalau kamu tidak membawa kami pergi, maka aku akan membawa kakakku meninggalkan tempat ini, kamu mati saja disini!"
Pada saat itu seketika muka Elsa memerah lalu mendorong John Lee.
Adik Elsa merasa jijik, ia tidak tahan dengan pemandangan seperti itu!
Saat bertemu ibunya nanti, dia pasti akan melaporkan kepada ibunya bahwa John Lee dan Elsa Bai masih berhubungan diam-diam!
Dengan perasaannya yang masih tertekan, adik Elsa berjalan ke tempat preman-preman itu tergeletak, ia menendangi preman-preman itu beberapa kali dengan keras "Sekarang kalian tergeletak berpura-pura mati, sebelumnya bukankah kalian sangat merasa sok jago dan berkata mau menghabisi aku! Sekarang aku masih hidup dan berdiri di hadapan kalian, ayo maju! seharusnya saudara-saudara kalian melihat, bahwa kalian yang telah dihabisi dan tidak berdaya, masih mengatakan mau menghabisi saya!"
Lalu adik Elsa meludah dan berbalik badan untuk bersiap pergi.
Dalam sekejap, Elsa melihat preman yang tadinya tergeletak dan tidak bergerak lalu menjulurkan tangannya untuk mengambil tongkat besi di sebelahnya, kebetulan baru saja adiknya berbalik badan, Elsa terkejut dan berteriak pada adiknya "Hati-hati!"
Saat Elsa terdiam di posisi itu, di sebelahnya ada seseorang yang bergegas menuju ke arah adiknya, dengan sekejap bayangan John Lee melintas di hadapan Elsa dan berlari melindungi adiknya dari belakang, dirinya pun terkena pukulan dari tongkat besi yang keras itu.
Darah segar yang hangat itu, perlahan mengucur dari tubuhnya.
tetesan darahnya mengenai tubuh adiknya.
Pupilnya membesar, ia berbalik dan memandangi John Lee.
"Pergi!"
John Lee mendorong adik Elsa, ia tidak memperdulikan kepalanya yang berdarah,
pisau di tangannya mengejutkan preman itu, karena tidak dapat menahan dirinya lagi "pangg.." , ia terjatuh ke tanah berlumpur.
Novel Terkait
Hanya Kamu Hidupku
RenataPengantin Baruku
FebiMy Greget Husband
Dio ZhengMy Cold Wedding
MevitaPredestined
CarlyDewa Perang Greget
Budi MaUntouchable Love×
- Bab 1 Suara Patah Hati
- Bab 2 Kami berakhir saja
- Bab 3 Sakit hati
- Bab 4 Kematian Ayah Elsa
- Bab 5 Kamu adalah kekasih gelapnya?
- Bab 6 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 7 Kamu Membuatku Muak
- Bab 8 Mempertahankan atau Melepas
- Bab 9 Menemukan
- Bab 10 Masuk Ke Neraka
- Bab 11 Pukulan yang bagus.
- Bab 12 Bukanlah hanya seorang selir.
- Bab 13 Apakah kamu bisa melepaskanku
- Bab 14 Pergi Mencari Ayah
- Bab 15 Pendarahan
- Bab 16 Masi Bisa Bertahan?
- Bab 17 Ia Harus Hidup
- Bab 18 Memutuskan Hubungan
- Bab 19 Tidak Mau Sekolah
- Bab 20 Kembali Setelah Tiga Tahun
- Bab 21 Pengurungan
- Bab 22 Hati Yang Besar
- BAB 23 Menjaga Kesucian Suci
- BAB 24 Anak Perempuan Yang Menangis Mencari Ibu
- Bab 25 Dibenci oleh saudara
- Bab 26 Kenapa kamu tidak mati di luar sana?
- Bab 27 Ayah, Ibu Telah Pulang
- Bab 28 Hanya Seseorang yang Tak Dikenal
- Bab 29 Ternyata Dia Selalu Membawa Pengawal di Sisinya
- Bab 30 Jika Kamu Merindukannya, Datanglah dan Temui Dia
- Bab 31 Jangan Membuat Penasaran
- Bab 32 Hal yang Sudah Berlalu, Tidak Ada Hubungannya Denganku
- Bab 33 Sakit yang Datang Secara TIba - Tiba
- Bab 34 Elsa, Bisakah Kamu Kembali?
- Bab 35 Seranjang Kembali Setelah Waktu yang Lama
- Bab 36 Shella yang Tidak Mau Minum Susu Bukanlah Shella yang Baik
- Bab 37 Meeting Telah Dibubarkan, Pulang
- Bab 38 Jangan Membuatku Muak
- Bab 39 Tertipu Lagi
- Bab 40 Aku Tahu Harus Bagaimana
- Bab 41 Elsa, ibumu kecelakaan
- Bab 42 Anak muda, Putri kami juga lumayan
- Bab 43 Sulit untuk bangkit
- Bab 44 Bagaimana dengn keadaan Ibuku?
- Bab 45 Pengajuan Investigasi
- Bab 46 Sudah jam segini, kamu masih kemari?
- Bab 47 Pecahan-pecahan mimpi
- Bab 48 Istri VS Kekasih
- Bab 49 Habisi wanita itu
- Bab 50 Gagal mencuri dan kehilangan umpan
- Bab 51 Langkahi dulu mayatku
- BAB 53 Tidak Berjodoh
- BAB 53 Kamu Ingin Hidup Atau Mati
- BAB 54 Apakah Ingin Mati Di Sini!
- BAB 55 Duel dengan kelompok preman
- Bab 56 Kamu ini anak nakal yang tidak mempunyai hati nurani
- Bab57 John Lee yang menghilang
- Bab 58 Pernikahan abad