Untouchable Love - BAB 54 Apakah Ingin Mati Di Sini!
Perasaan adik Elsa berkecamuk, sejak pergi meninggalkan rumah, ia selalu bersembunyi di tempat ini, karena preman-preman itu sangat miskin dan jahat, kalau tidak seperti ini, bahkan nyawanya pun tidak akan selamat.
Dia sendiri melihat ibunya demi melindungi dirinya, di dorong hingga terjatuh dari tangga oleh para preman itu.
Tapi apa yang bisa dilakukannya?
Mereka berkelompok, bila dia melawannya sendiri tentu tidak akan bisa menang, bila melapor ke polisi, dia sama saja seperti menyerahkan diri, karena latar belakang kelompok itu yang memiliki banyak koneksi. Jadi dia sama sekali tidak berani berada di tengah-tengah kerumunan orang banyak, karena ia takut ditemukan.....
Orang-orang itu melakukan segala hal dengan kejam, karena ia pernah menjadi bagian dari kelompok itu, tentu dia mengetahui dengan jelas semuanya!
"Aku dapat menemukanmu karena bantuan John Lee, sekarang tidak usah mempemasalahkan hubunganku dengannya, yang paling penting adalah membawa kamu ke rumah sakit untuk diobati."
"Tidak, aku tidak butuh!"
"Jadi kamu mau mati disini?"
Adik Elsa terdiam , John Lee menghampirinya dengan cepat, menyeret adik Elsa keluar dari pabrik tua itu.
Elsa berkata "Pelan sedikit, jangan menyakiti dia lagi..."
"Lepaskan aku, biarkan aku berjalan sendiri!" kata adik Elsa dengan kesal, lalu John Lee berkata dengan pelan "Melihat kamu begitu tidak mempercayai orang lain, yang ditakutkan adalah sebelum sampai rumah sakit, darah yang mengalir dari perutmu sudah kering."
"John Lee, kamu!"
Adik Elsa menggertak giginya sambil menatapi John, tapi tatapan John Lee berbalik dingin " Apa karena tidak bisa menjadi anak orang kaya lantas membuat kamu jatuh dan menjadi komplotan preman? seharusnya kamu menunjukkan kesombonganmu kepada orang-orang yang telah menyakitimu bukan kepadaku."
Adik Elsa menggertak giginya lebih keras lagi, sebenarnya ia mau melawan tapi ia sangat lemah dan tidak bertenanga saat ini.
Ia hanya terdiam kaku saat dibawa keluar , saat sampai di depan gerbang, sebuah mobil van telah terpakir di depan gerbang pabrik tua itu.
Di dalam mobil itu ada sekitar 7-8 orang, setiap orang membawa palu besi dan tongkat kayu.
"Wah, tidak disangka, ternyata kamu kenal orang kaya yang memiliki mobil mewah?" kata seorang lelaki bajingan yang ditangannya membawa tongkat besi, tatapannya melihat John Lee dari atas ke bawah dan bersiap menghabisinya.
Saat menatap John Lee, ia mengangkat tongkat besinya dengan tinggi dan akan memukul ke arah kepalanya.
Untung gerakan John Lee cukup cepat, ia segera menghindar , kalau tidak ia akan terkena pukulan yang sangat kencang itu. Adik Elsa yang melihatnya pun terkaget, meskipun ia sangat membenci John Lee, tapi ia tidak mau orang lain disakiti hanya karena dirinya "Apa yang kamu lakukan! kalau mau pukul dan bunuh saja aku, bukankah satu nyawaku sudah cukup!"
Pada saat itu, semua kata-kata kebencian keluar dari mulutnya.
John Lee sedikit melirik adik Elsa, melihatnya berjalan maju ke depan Elsa beberapa langkah dan melindunginya di belakang badannya, tatapan dimatanya pun berubah menjadi seseorang yang baik.
Sebagai kakak, Elsa tentu saja berpikir untung menggantikan posisi adiknya.
"Apa yang kamu bilang satu nyawamu! sekali lagi kamu tidak hati-hati bilang seperti itu akan kupukul!" kata Elsa sambil menarik adiknya, lalu ia menatap dengan berani kepada preman-preman itu dan berkata "Kalau adikku memiliki kesalahan, aku sebagai kakaknya akan menggantikannya untuk menerima balasan. Dia masih kecil, belum banyak mengerti, tolong kalian tidak perlu terlalu memperdebatkannya."
Perkataan Elsa semakin lama semakin bijaksana, tapi preman-preman tersebut semakin tidak bisa dikendalikan "ckckck, kamu cantik juga, kamu ingin adikmu dilepaskan? berikan dirimu untuk digilir oleh kakak-kakak kami, maka masalah adikmu tidak akan kami perdebatkan lagi."
"Tentu saja ketua geng paling baik, Saudara semuanya akan senang sekai"
"Malam ini kami akan membuatmu enak...."
"Pastikan bahwa kamu akan menjerit keenakkan."
Berbagai macam perkataan yang tidak bermoral terdengar saat itu,
Raut wajah John Lee berubah semakin dingin, jari tangannya yang lentik perlahan membuka kancing pada jasnya, lalu melemparkannya ke tanah, "kamu bawa dulu adikmu masuk untuk sementara, apapun suara yang kamu dengar dari dalam, jangan berani-berani keluar!" kata John kepada Elsa.
Adik Elsa mengeraskan lehernya lalu bicara " Siapa yang membutuhkan mu disini untuk menjadi orang baik, menjadi pahlawan, ini urusanku, aku sendiri yang akan menyelesaikannya!"
Preman-preman itu tahu bahwa John Lee bukan orang kaya yang biasa-biasa saja, melihat sikapnya, John Lee bukanlah orang yang mudah dilawan,salah satu dari preman-preman itu berkata " Kamu jangan sok bijaksana, sekarang kamu pergi, karena ketua geng kami masih memberikan kamu kesempatan untuk hidup, aku sarankan untuk berhenti mengurusi urusan kami!"
"Bertarung satu lawan satu, atau bersama?" kata John Lee tanpa melihat mereka.
Perkataanya membangkitkan amarah preman-preman itu, bosnya memberikan isyarat lewat tatapan mata, lalu preman-preman itu mengepung John di dalam sebuah lingkaran, adik Elsa masih bersikeras untuk melawan preman-preman itu, tapi Elsa menariknya kembali dan berkata "Kamu lihat kondisimu sekarang, kalau tidak bisa membantunya lebih baik jangan bicara, dia telah dikepung! cepat kembali!"
Sambil berbicara kepada adiknya, Elsa menarik adiknya masuk ke dalam, sambil menahan tangannya yang terus gemetar, ia menelepon polisi.
Novel Terkait
My Charming Wife
Diana AndrikaCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinUnlimited Love
Ester GohInnocent Kid
FellaLove at First Sight
Laura VanessaTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniDon't say goodbye
Dessy PutriWonderful Son-in-Law
EdrickUntouchable Love×
- Bab 1 Suara Patah Hati
- Bab 2 Kami berakhir saja
- Bab 3 Sakit hati
- Bab 4 Kematian Ayah Elsa
- Bab 5 Kamu adalah kekasih gelapnya?
- Bab 6 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 7 Kamu Membuatku Muak
- Bab 8 Mempertahankan atau Melepas
- Bab 9 Menemukan
- Bab 10 Masuk Ke Neraka
- Bab 11 Pukulan yang bagus.
- Bab 12 Bukanlah hanya seorang selir.
- Bab 13 Apakah kamu bisa melepaskanku
- Bab 14 Pergi Mencari Ayah
- Bab 15 Pendarahan
- Bab 16 Masi Bisa Bertahan?
- Bab 17 Ia Harus Hidup
- Bab 18 Memutuskan Hubungan
- Bab 19 Tidak Mau Sekolah
- Bab 20 Kembali Setelah Tiga Tahun
- Bab 21 Pengurungan
- Bab 22 Hati Yang Besar
- BAB 23 Menjaga Kesucian Suci
- BAB 24 Anak Perempuan Yang Menangis Mencari Ibu
- Bab 25 Dibenci oleh saudara
- Bab 26 Kenapa kamu tidak mati di luar sana?
- Bab 27 Ayah, Ibu Telah Pulang
- Bab 28 Hanya Seseorang yang Tak Dikenal
- Bab 29 Ternyata Dia Selalu Membawa Pengawal di Sisinya
- Bab 30 Jika Kamu Merindukannya, Datanglah dan Temui Dia
- Bab 31 Jangan Membuat Penasaran
- Bab 32 Hal yang Sudah Berlalu, Tidak Ada Hubungannya Denganku
- Bab 33 Sakit yang Datang Secara TIba - Tiba
- Bab 34 Elsa, Bisakah Kamu Kembali?
- Bab 35 Seranjang Kembali Setelah Waktu yang Lama
- Bab 36 Shella yang Tidak Mau Minum Susu Bukanlah Shella yang Baik
- Bab 37 Meeting Telah Dibubarkan, Pulang
- Bab 38 Jangan Membuatku Muak
- Bab 39 Tertipu Lagi
- Bab 40 Aku Tahu Harus Bagaimana
- Bab 41 Elsa, ibumu kecelakaan
- Bab 42 Anak muda, Putri kami juga lumayan
- Bab 43 Sulit untuk bangkit
- Bab 44 Bagaimana dengn keadaan Ibuku?
- Bab 45 Pengajuan Investigasi
- Bab 46 Sudah jam segini, kamu masih kemari?
- Bab 47 Pecahan-pecahan mimpi
- Bab 48 Istri VS Kekasih
- Bab 49 Habisi wanita itu
- Bab 50 Gagal mencuri dan kehilangan umpan
- Bab 51 Langkahi dulu mayatku
- BAB 53 Tidak Berjodoh
- BAB 53 Kamu Ingin Hidup Atau Mati
- BAB 54 Apakah Ingin Mati Di Sini!
- BAB 55 Duel dengan kelompok preman
- Bab 56 Kamu ini anak nakal yang tidak mempunyai hati nurani
- Bab57 John Lee yang menghilang
- Bab 58 Pernikahan abad