Untouchable Love - BAB 24 Anak Perempuan Yang Menangis Mencari Ibu

John Lee mengangkat alisnya, lalu ia mengambil mantel di sebelahnya, ia berjalan keluar pintu melewati Andrew dan menendang kakinya dengan bertenaga.

" Astaga! John, kamu mau bunuh orang ya!.." Wajah Andrew berubah " Sakit sekali!"

John Lee tidak menghiraukannya, terus berjalan keluar dari ruangan itu.

Angin malam yang dingin, seperti menusuk tulang, meniup menghantam badannya.

Saat John Lee tiba di rumah, Shella masih menangis kencang, boneka beruang yang dipeluknya pun menjadi basah oleh air matanya " Nenek Liu, mengapa aku tidak punya ibu, aku ingin punya ibu..."

Bibi Liu mengambil tisu, dengan perlahan mengelap air matanya, gerakannya agak canggung dan tidak bisa berbuat apa-apa.

"Shella kecilku, kamu jangan menangis, melihat kamu menangis, bukan hanya hati nenek yang hancur tapi menyakiti tubuh nenek juga. Sebentar lagi ayah akan segera pulang, tuan John akan menemani kamu, Shella, Nenek mandikan kamu supaya wangi ya?"

"Tidak, aku tidak mau."

Shella selalu dimanja, hari ini ia melihat seorang ibu yang memeluk anaknya,ia pun merasa sedih lalu menangis dan tidak ada seorangpun yang bisa menghiburnya.

Saat Bibi Liu merasa tidak sanggup lagi menangani Shella, John Lee tiba di rumah.

John Lee melepaskan sepatu nya di dekat pintu masuk, Bibi Zhang membantu mengambilkan mantelnya dan memberikannya sendal rumah ia berkata dengan gembira "Untung Tuan John sudah pulang, kalau tidak malam ini Shella bisa menangis hingga tertidur."

John Lee berjalan memutari ranjang, tangannya mengelus Shella yang sedang menangis tersedu-sedu lalu berkata "kenapa, siapa yang membuat Shella sedih?"

"Tidak mau ayah,... ayah bau." lalu Shella menjepit hidungnya dengan erat, lalu mulut kecil nya berkata " ayah bau."

John Lee sadar, hari ini pulang dengan terburu-buru, belum mencuci muka dan sikat gigi, juga belum mengganti baju, aroma rokok dan alkohol yang ada di ruangan di restoran itu melekat pada pakaian John. Dia membuka tangan Shella, lalu dengan lembut menyentuh hidung Shella "Nenek Liu bilang hari ini Shella juga belum mandi, berarti Shella juga bau seperti ayah."

"Tidak, Shella wangi."

"Bau, Shella yang menangis terus dan tidak mau tidur pasti bau."

John Lee berulangkali bicara kepada Shella, tapi semuanya sia-sia, Shella bahkan terlihat ingin menangis lagi. John tahu ia tidak bisa bercanda lagi, kemudian ia menggendong anaknya "Baiklah, ayah akan memandikan Shella , setelah mandi tidak akan bau lagi, Shella kecil harus kuat, kalau terus menangis seperti ini kan jadi jelek."

"Aku tidak jelek, huh, ayah salah lihat!"

Shella enggan mengangkat kepalanya, ia memejamkan matanya lalu meneteskan air matanya lagi.

John Lee dengan lembut memandikan Shella lalu mengenakan piyama kepadanya dan menggendongnya ke atas ranjang, dan menyelimutinya, lalu menundukkan kepala untuk mencium muka kecilnya yang rapuh "Shella, ibu sudah pulang."

Kali ini, Shella tidur lebih cepat dan bermimpi, ia tidur dengan lelap dan tidak tahu bermimpi apa, bibirnya mirip dengan milik John Lee, dari mukanya terpancar senyuman yang cerah.

Setelah melihat senyuman Shella, tatapan mata John Lee yang tadinya kabur menjadi lembut kembali, dia menyelimuti lagi Shella yang kakinya tidak sengaja menendang selimut hingga sedikit berantakkan, kemudian dengan suara pelan berkata " Shella, percaya pada ayah, sebentar lagi kamu akan punya Ibu."

Di hari kedua, Elsa Bai membeli beberapa obat untuk mengunjungi ibunya, lalu Charles memberikan Elsa Bai alamat Ibu dan adiknya sekarang, sesaat sebelum sampai di gerbang tempat tinggal ibunya, Elsa Bai merasa gelisah dan takut, saat ia ragu untuk masuk, bayangan ibunya tiba-tiba muncul di hadapannya.

Ibu Bai baru saja pulang dari pasar,dibawanya kantong besar dan kecil, dengan tidak sengaja ia dan Elsa Bai saling melihat satu sama lain.

Pada saat itu, kedua orang ini saling diam tidak bersuara.

"Ibu..." Elsa Bai berusaha untuk tersenyum, dalam sekejap tenggorokkannya terasa kering.

Ibunya tidak meluapkan emosi, juga tidak mendorong Elsa dan menyuruhnya pergi, matanya tertuju pada obat-obatan yang dibawanya "Beli untukku?"

"Iya." kata Elsa dengan suara pelan, sambil mendekati ibunya beberapa langkah.

Sekarang jarak mereka sangat dekat, dia dapat melihat dengan jelas rambut putih di kepala ibunya, lebih banyak dari dulu, wajah yang dari dulu dirawatnya juga sekarang telah memudar karena susahnya hidup.

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu