Untouchable Love - Bab 4 Kematian Ayah Elsa
Selama beberapa hari ini, John Lee tidak pernah muncul lagi.
Apa yang pernah terjadi di apartemen ini, kini tampak suram, dan Elsa Bai hari demi hari semakin kurus, tidak bisa makan, dan tidak bisa tidur sepanjang malam. Jika bukan karena anak yang ada di didalam kandungannya, segelas air pun tidak akan diminumnya.
Musim semi berakhir dan daun di pepohonan pun sudah mulai layu.
Pemandangan diluar seperti dirinya yang terjebak di sini, pelan-pelan menghabiskan masa hidupnya.
Tapi semuanya terjadi juga karena dirinya sendiri, karena dia tak bisa hidup tanpanya.
Meskipun demikian, John Lee masih berakar kuat di dalam hatinya.
Apartemen yang sunyi membuat Elsa Bai tidak berdaya.
Dia menyentuh perutnya dengan lembut dan siap untuk pergi keluar , beberapa hari ini dia sedikit batuk tetapi tidak tahu apakah bayinya akan terpengaruh atau tidak.
Baru saja selesai mengambil nomor antrian, Elsa Bai melihat adegan di rumah sakit yang cukup membuatnya patah hati …
Ana Chu memegang tangan John Lee dan mereka sedang melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah.
Mereka berdua berbicara dan tertawa, hangat dan manis. Ia merasa dirinya seperti pencuri yang mengikuti mereka, dan sakit hatinya seperti digores pisau.
Setelah meninggalkan rumah sakit, mereka pergi ke restoran berpasangan, restoran dimana John Lee selalu membawanya pergi setiap hari Valentine.
Elsa Bai hanya bisa berdiam diri berdiri di sudut, melalui jendela kaca, Ia melihat jelas wajah Ana Chu penuh dengan kegembiraan dan sesekali memberikan John Lee kecupan yang malu-malu.
Dan John Lee juga menerimanya, kemudian dia dengan senang hati memotong steak untuk Ana Chu, melihat kelakuannya, ia merasakan perasaan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
Dia, ternyata begitu perhatian, dan ternyata begitu peduli pada wanita lain.
Penglihatannya memudar seketika, dan Elsa Bai berusaha menahan tangisannya.
Dia tidak boleh menangis, menangis berarti kalah, tetapi air mata menetes juga ketika melihat mereka berciuman.
Elsa Bai bergegas untuk pergi, tidak ada yang lebih menyakitkan lagi daripada melihat pria yang dicintainya bermesraan dengan wanita lain.
Dia merasa hatinya, sudah hancur pada saat ini, jika masih berada di sana, takutnya dia akan runtuh di jalan raya.
Melihat bibir mereka terjalin bersama, dia tertekan dan putus asa.
Elsa segera berlari jauh dan perutnya mulai sakit.
Kemudian teleponnya berdering, membuatnya tersadar, dan Elsa mengangkat teleponnya.
"Halo"?
"Nona Elsa, ayahmu baru saja … bunuh diri dari gedung tinggi, kepalanya bocor, dan meninggal di tempat."
Elsa tidak tahu bagaimana dirinya sampai di rumah duka, di dalam ingatannya, ayahnya yang sangat kuat dan dapat menunjang semuanya, dimana saat berada di rumah, dia selalu menganggap dirinya sebagai tuan putri.
Ayahnya… Sudah mati?
Awalnya, dia mengira semua ini hanyalah berita angin, tetapi setiba di rumah duka, kemudian melihat ibu dan adik lelaki yang menangis tersedu-sedu, membuat kepalanya seketika pusing.
Semua ini bukan lelucon, air mata putus asa di wajah ibu, sudah cukup untuk menjelaskan semuanya.
"Ibu." Elsa Bai dengan takut memanggil ibunya.
Ibu Elsa menatapnya, satu tamparan terlintas di wajah Elsa.
Tamparan Ibu Elsa membuatnya mundur beberapa langkah kebelakang dan telinganya mulai berdengung.
"Bagaimana kamu masih punya muka untuk kembali, apakah kamu berpikir ayahmu telah mati dan kamu bisa kembali dan berkabung untuknya? Pergilah! Aku sudah menganggap tidak pernah melahirkanmu! "
Mata Ibu Elsa memerah, nadanya yang penuh dengan kebencian. Kata demi kata, menusuk sampai matanya memerah.
Ayah yang selalu memanjakannya....... benar-benar sudah tidak bernyawa lagi.
"Aku salah, bu, aku mohon biarkan aku melihat ayah untuk terakhir kalinya, aku … Aku ingin memberinya hormat terakhir! "Elsa Bai berlutut dan memohon pada ibunya.
"Beri dia hormat terakhir, pantaskah kamu? Elsa, kamu tahu kenapa keluarga kita jadi miskin? Tahukah kamu, siapa yang menyebabkan semua ini?" Ibu Elsa berteriak, dan menatap Elsa seperti musuh.
Ibu Elsa menggunakan kata-kata tajam dan menusuk untuk menyerang putri yang pernah disayanginya dulu.
Dengan mata terbuka lebar, dia berkata, "Keluarga kami bangkrut … Tidak … Itu tidak akan terjadi … "
Tidak mungkin karena dia!
Meskipun selama bertahun-tahun, ayah tidak pernah bersikap baik kepadanya, tetapi itu tetap ayah kandungnya!
Dia tidak mungkin melakukannya …
Tidak mungkin?
"Kamu tak berani berkata bukan. Kamu sendiri pun tahu itu dia! "Suara Ibu Elsa yang tajam dan mengerikan: "Kami telah melahirkanmu, Elsa, apakah hati nuranimu sudah dimakan anjing? Demi pria itu, kamu memilih untuk mengkhianati keluargamu sendiri! "
Novel Terkait
Dark Love
Angel VeronicaBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesLove Is A War Zone
Qing QingSang Pendosa
DoniYour Ignorance
YayaUntouchable Love×
- Bab 1 Suara Patah Hati
- Bab 2 Kami berakhir saja
- Bab 3 Sakit hati
- Bab 4 Kematian Ayah Elsa
- Bab 5 Kamu adalah kekasih gelapnya?
- Bab 6 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 7 Kamu Membuatku Muak
- Bab 8 Mempertahankan atau Melepas
- Bab 9 Menemukan
- Bab 10 Masuk Ke Neraka
- Bab 11 Pukulan yang bagus.
- Bab 12 Bukanlah hanya seorang selir.
- Bab 13 Apakah kamu bisa melepaskanku
- Bab 14 Pergi Mencari Ayah
- Bab 15 Pendarahan
- Bab 16 Masi Bisa Bertahan?
- Bab 17 Ia Harus Hidup
- Bab 18 Memutuskan Hubungan
- Bab 19 Tidak Mau Sekolah
- Bab 20 Kembali Setelah Tiga Tahun
- Bab 21 Pengurungan
- Bab 22 Hati Yang Besar
- BAB 23 Menjaga Kesucian Suci
- BAB 24 Anak Perempuan Yang Menangis Mencari Ibu
- Bab 25 Dibenci oleh saudara
- Bab 26 Kenapa kamu tidak mati di luar sana?
- Bab 27 Ayah, Ibu Telah Pulang
- Bab 28 Hanya Seseorang yang Tak Dikenal
- Bab 29 Ternyata Dia Selalu Membawa Pengawal di Sisinya
- Bab 30 Jika Kamu Merindukannya, Datanglah dan Temui Dia
- Bab 31 Jangan Membuat Penasaran
- Bab 32 Hal yang Sudah Berlalu, Tidak Ada Hubungannya Denganku
- Bab 33 Sakit yang Datang Secara TIba - Tiba
- Bab 34 Elsa, Bisakah Kamu Kembali?
- Bab 35 Seranjang Kembali Setelah Waktu yang Lama
- Bab 36 Shella yang Tidak Mau Minum Susu Bukanlah Shella yang Baik
- Bab 37 Meeting Telah Dibubarkan, Pulang
- Bab 38 Jangan Membuatku Muak
- Bab 39 Tertipu Lagi
- Bab 40 Aku Tahu Harus Bagaimana
- Bab 41 Elsa, ibumu kecelakaan
- Bab 42 Anak muda, Putri kami juga lumayan
- Bab 43 Sulit untuk bangkit
- Bab 44 Bagaimana dengn keadaan Ibuku?
- Bab 45 Pengajuan Investigasi
- Bab 46 Sudah jam segini, kamu masih kemari?
- Bab 47 Pecahan-pecahan mimpi
- Bab 48 Istri VS Kekasih
- Bab 49 Habisi wanita itu
- Bab 50 Gagal mencuri dan kehilangan umpan
- Bab 51 Langkahi dulu mayatku
- BAB 53 Tidak Berjodoh
- BAB 53 Kamu Ingin Hidup Atau Mati
- BAB 54 Apakah Ingin Mati Di Sini!
- BAB 55 Duel dengan kelompok preman
- Bab 56 Kamu ini anak nakal yang tidak mempunyai hati nurani
- Bab57 John Lee yang menghilang
- Bab 58 Pernikahan abad