Untouchable Love - Bab 39 Tertipu Lagi

Ibu Elsa memindahkan barang, Elsa pun pergi membantunya.

Pembeli di pasar lumayan banyak, namun sekarang jual beli online semakin berkembang, dan lagi, di sekitarnya mulai dibangun minimarket dimana-mana, keuntungan semakin lama semakin menipis, demi mencari uang, ibu Elsa sekali datang ke pasar, seringkali berdiam di sana semalaman.

Usia ibu sudah tua, tubuhnya tidak sehat, membuat Elsa sangat khawatir.

"Ibu, aku bantu kamu pindah-pindah, dulu lampu depan rumah rusak, apakah sekarang sudah dibetulkan?"

"Masih oke kok." jawab ibu Elsa dengan tidak jelas.

"Masih oke itu sudah diperbaiki atau belum? Fasilitas penerangan rusak, apa agen properti tidak peduli?"

"Daerah kita lumayan kuno, harga properti juga murah, jadi masalah seperti ini agen properti biasanya tidak peduli," jawab ibu Elsa dengan enggan, ia dengan asal berkata, "Aku sudah tinggal di sana 3 tahun, sudah sangat mengenal lingkungan sana, kalau cuma lampu di depan tangga mati, aku naik sambil berpegangan juga tak masalah."

"Bu, kita pindah ke tepat tinggal yang lebih baik saja, di sana terlalu jauh dengan sekolah adik."

"Tidak usah repot," ujuarnya, ibu Elsa mengukuhkan pendapatnya, "Kita sudah terbiasa hidup di daerah ini, hubungan dengan tetangga juga baik, aku sudah tua, sudah tidak ingin pindah rumah."

Ibunya sudah menolak seperti ini, Elsa tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Sebenarnya ia tahu, ibunya menyayangkan uangnya.

Setelah menemani ibunya mengobrol beberapa saat, Elsa naik bus untuk kembali ke hotel, dengan teliti ia membaca materi yang dikirimkan oleh gurunya, sekarang ujian PNS sulit, ia harus rajin.

Ia bagaimanapun harus bisa secepatnya menghasilkan uang.

Baru membaca sebentar, handphonenya berdering, itu nada dering yang khusus ia pasang untuk telepon Shella.

"Halo, apakah ini putri kecil ibu?

"Iya benar, ibu kamu di mana?" Jawab Shella dengan suara yang sangat lembut, "Bagaimana jika Ibu datang kesini menjemput Shella?

Teringat pertemuannya dengan Ana Chu, Elsa merasa canggung. "Shella, apakah ayah tidak di sana?"

"Ayah..." Shella baru saja ingin menjawab ayahnya di sini, John menutup mulut kecil Shella, karena sudah lama hidup bersama sang ayah, Shella pun langsung mengerti maksud ayahnya, ia pun segera berkata, "Ayah tidak di sini, tadi pagi ayah bilang mau lembur, jadi tidak ada waktu menjemput Shella."

John tidak bersamanya?

Tak pernah terpikir oleh Elsa bahwa Shella yang masih sekecil itu bisa bekerja sama dengan ayahnya. "Kalau begitu apakah Shella masih di sekolah?"

"Shella masih di sini, ibu ayo jemput Shella."

"Ibu segera ke sana, Shella diam di sana tunggu ibu ya, jangan lari kemana-mana, kalau kamu lari keluar sekolah seperti dulu, nanti ibu tidak bisa menemukanmu loh!"

"Em, em, Shella di sini dengan manis menunggu ibu."

Belum menutup telepon, Elsa memanggil taksi, sepanjang jalan ia menyuruh supirnya agar cepat-cepat menuju sekolah Shella, sambil mengirim pesan pada John...

{Shella akan kujemput, kamu kerja saja, tidak usah pergi menjemputnya.}

Ia tidak menerima balasan, Elsa pikir John masih terlilit kerjaan, bahkan tak ada waktu melihat pesannya. Tetapi dengan begini, Elsa semakin tenang pergi ke sekolah, namun begitu sampai di pintu gerbang, ia melongo.

John berada di pintu gerbang menggendong Shella, menoleh ke kanan dan kiri seperti menunggu seseorang, dan mobilnya terparkir di sampingnya.

John... menipunya lagi!

"Pak supir, tolong berhenti!" Teriak Elsa dengan panik, ia menarik pintu mobil ingin masuk lagi, "Tolong antar aku ke hotel."

"Apa?"

Elsa baru akan mengulang perkataannya, namun dari kejauhan Shella telah melihatnya, kedua tangan mungilnya tak henti melambai ke arah Elsa.

"Shella di sini... di sini... ibu, ibu ayo cepat kemari!"

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu