Untouchable Love - Bab 36 Shella yang Tidak Mau Minum Susu Bukanlah Shella yang Baik

Rambut Shella yang lembut terurai di bahunya, Shella yang kecil hangat dan manis, hanya saja sekarang mulut kecilnya berkata, "Aku mau makan es krim, aku tidak mau sarapan!"

"Kamu lupa ya kemarin perutmu sakit? Shella yang tidak mau sarapan bukan Shella yang baik!" celoteh John sambil menegangkan mukanya menceramahi Shella.

Namun Shella tidak takut sedikitpun, ia menggembungkan mulutnya dan berkata, "Kalau begitu aku tidak mau sekolah, aku mau nonton TV di rumah!"

"Dulu kamu janji apa sama ayah?" John marah sambil memelototi Shella.

Shella menggulung-gulung rambutnya, mata besarnya berbinar-binar, Elsa melihatnya buru-buru datang dan berjongkok di hadapan Shella dan berkata, "Shella, kamu menarik rambutmu sampai berantakan, ibu bantu kamu menyisir rambutmu lalu kamu sarapan ya."

"Ibu, aku tidak mau makan telur, tidak mau minum susu, ayah jahat!" Shella dengan pandangan memelas menatap Elsa, "Shella mau makan es krim."

"Kalau begitu ibu buatkan kamu oatmeal, nanti malam setelah pulang sekolah kita makan es krim, oke?"

"Oke!"

Elsa merapikan rambut Shella, menjepitkan jepit rambut yang imut berbentuk pita, Shella tampak seperti sebuah boneka yang cantik, lalu ia membuat oatmeal untuk Shella, setelah memastikan suhunya tepat, ia menyuapi Shella sedikit demi sedikit.

Mata Shella yang gembira bersinar bagaikan bintang yang terang, ia bertepuk tangan dan berkata, "Ibu hebat! Shella mau pergi ke sekolah dengan ibu!"

"Apakah... boleh?"

"Ibu ayo temani Shella, ya? Ya?"

Elsa melihat dirinya masih mengenakan baju tidur, awalnya ia mau kembali ke kamar ganti baju, namun John menghentikannya.

"Shella, kamu tidak boleh begini. Kemarin ibu baru saja berdarah, sekarang ia tak enak badan, hari ini ayah saja yang menemanimu ke sekolah, bagaimana?"

"Ah... berdarah..." Kejadian kemarin muncul kembali di kepalanya, ibu sedang tidak enak badan, Shella dengan berhati-hati menarik tangan Elsa dan berkata, "Ibu, ibu, lain kali ibu yang menemani Shella ke sekolah, jangan berdarah lagi, ibu membuat Shella khawatir."

Elsa terdiam, "..."

Setelah berkata demikian, Shella mengambil mangkok kecil dari tangan Elsa, ia makan sendiri sarapannya dengan lahap, lalu kembali ke kamar mengambil tas kecilnya, memasukkan bekal yang telah disiapkan Elsa kemarin ke dalam tas dengan berhati-hati, lalu ia menusuk-nusuk tangan John dan berkata, "Ayah, ayo kita ke sekolah."

"Minum dulu susumu, setelah habis baru kita pergi."

"Tidak mau, tidak mau minum. Ayo cepat berangkat." Shella menunjukkan ekspresi terburu-buru di wajahnya, menunjukkan bahwa ia sangat ingin pergi ke sekolah.

John bersikeras menggelengkan kepala. "Kalau tidak mau minum kita tidak berangkat, kalau dibilang tidak ya tidak."

"Ayah jahat!" Shella mendorong John, lalu berbalik dan berjalan ke arah pintu, namun malah digendong oleh John. "Kalau tidak minum susu tidak bisa tumbuh tinggi, dan bisa gampang sakit seperti ibu! Kamu mau cepat cepat ke sekolah untuk pamer hasil kepang rambut yang dibuat ibu ke teman-teman kan? Kamu tak boleh pergi!"

Mata Shella mulai memerah, hidungnya menyedot ingus seperti akan menangis, "Tidak, Shella mau pergi... Mau pergi!"

Elsa baru tahu ternyata Shella ingin memamerkan rambutnya, sungguh lucu dan mengharukan, padahal ia hanya merapikan rambut putrinya, putrinya malah sedemikian inginnya memamerkannya.

"Shella, yang dikatakan ayahmu benar! Kalau kamu minum susu baru bisa tumbuh tinggi, kulit juga bisa jadi putih dan lembut. Kalau kamu tidak minum susu, nanti kamu pergi ke sekolah dengan kulit keriput dan wajah hitam loh, nanti tidak kelihatan cantik lagi!"

Shella menggigit bibirnya, meskipun ia tak tahu mengapa tidak minum susu bisa berubah menjadi keriput, tapi yang diucapkan ibu pasti ada alasannya...

Elsa membujuknya dengan lembut beberapa kali, Shella juga berpikir beberapa saat, baru dengan berat hati menganggukkan kepala.

Shella mengerutkan dahinya saat melihat susu sapi, Elsa merasa lucu dan menyuapinya pakai sendok, anak ini harus diperhatikan nutrisinya.

Saat meninggalkan rumah, Shella menoleh ke belakang lalu lari kembali ke rumah, menarik lengan baju Elsa, memberi kecupan untuknya.

Hati Elsa seketika terasa lembut..

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu