Untouchable Love - Bab 2 Kami berakhir saja

Suara kecil bagai bisikan itu seketika membuat John Lee terpaku, dia memutarkan badannya dan menatapnya dengan muka kaget dan tidak percaya.

Setiap kali John Lee memasukannya, dia selalu melakukan proteksi.

Karena Elsa Bai baru saja berumur 22 tahun.

John Lee menganggap Elsa Bai saja masih belum dewasa, dia tidak pernah berpikiran untuk membiarkannya mengandung.

Bibir John Lee terlihat bergerak dan ekspresi mukanya sangat rumit.

Elsa Bai mengigit-gigit bibirnya, dia yang saat ini sedang terjatuh dilantai terlihat sangat kasihan, akan tetapi dia berkata dengan nada keras kepala : “kamu merasa aku membohongimu?”

John Lee mengulurkan tangannya dan memberdirikan Elsa Bai : “Kamu tidak akan”

Seketika Elsa Bai diperlakukan bagai putri oleh John Lee. Tatapan John Lee semakin lembut , dia menempelkan telinganya di perut Elsa Bai secara hati-hati dan berkata : “Kita akan mempunyai seorang anak.”

Melihat John Lee yang lemah lembut seperti ini, Elsa Bai tersenyum, senyumannya ceria :”Berhubung dia masih ada cepatlah pegang dia, besok pagi saya akan pergi mengugurkannya.”

Tatapan mata John Lee bagaikan pisau yang seolah-olah menusuk Elsa Bai.

“Apa yang kamu katakan?”

“Sama seperti apa yang saya sebut tadi, apakah kamu tidak mengerti? Disaat seperti ini, anak ini tidak boleh dilahirkan!“

John Lee menarik tangannya dengan erat hingga Elsa Bai merasa sakit dan John Lee berkata dengan nada datar : “Jangan menantang batas kesabaranku”

“kalaupun dia dilahirkan terus bagaimana? Setelah dilahirkan dia langsung harus memikul nama anak haram, ketika orang lain menanyakan siapa bapaknya, bagaimana dia harus menjawabnya? Tidak sah tetaplah tidak sah!”

Kata-kata Elsa Bai sangatlah kejam, tapi yang terluka terlebih dahulu malah adalah diri nya sendiri.

“Dia ditakdirkan untuk tidak bisa datang di dunia ini!”

“Ini bukan hakmu, anak ini harus dilahirkan.” Tarikan tangan John Lee semakin erat, suasana lingkungan sekitar serasa membeku.

“Jangan bermimpi!”

Jawaban Elsa Bai yang tegas membuat John Lee merasakan sakit hati.

John Lee melepaskan tangan Elsa Bai, sebuah lingkaran merah terlihat ditangan yang lembut itu, muka John Lee terlihat suram, dia menatap Elsa Bai tanpa berkata apa-apa.

John Lee yang seperti ini membuat Elsa Bai merasakan sedikit harapan, yang mana harapan ini membesar sedikit demi sedikit dan menyebar secara pelan-pelan memenuhi hatinya. Setelah ada anak ini, apakah dia akan berubah pikiran untuk tidak menikahi Ana Chu?

Elsa Bai yang dulu juga adalah seorang wanita bagaikan dewi surga, akan tetapi dia yang sekarang malah menjadi seorang yang hambar, yang tiada apa-apa, John Lee lah yang membuatnya sedikit demi sedikit menjadi sosok yang demikian yang paling tidak diinginkan oleh dirinya sendiri.

Demi John Lee, Elsa Bai sampai rela mengancamnya menggunakan anaknya sendiri.

Disaat dia memaksa dan mengancam John Lee, disisi lain dia juga memaksa dan mengancam sendiri juga.

“Aku bisa memberimu semuanya selain daripada nama, janganlah kamu mencoba untuk memberontak saya!” John Lee menatap Elsa Bai dengan serius, kata demi kata dia keluarkan dengan susah payah.

“Nama lah yang akan membuat ku sah menemani dirimu, tanpa itu, anak kita akan di asingkan, tanpa itu, aku akan selalu menjadi wanitamu yang tidak akan bisa dipublikasikan. Daripada aku biarkan anak kita terdiskriminasi sepertiku, aku malah lebih berharap untuk tidak melahirkannya.”

Setelah selesai mengatakan ini semua, Elsa Bai merasakan sakit hati yang dalam. Mengapa? meskipun sudah demikian tapi dia tetap saja tidak mau menikahiku.

John Lee hanya berdiri dan diam ditempat, bagaikan sebuah patung.

Cahaya bulan bersinar melewati jendela dan cahaya bintang berjatuhan di muka John Lee, membuat dia terlihat semakin muram.

Kesunyian seperti ini berakhir ketika Elsa Bai memutarkan badannya.

Bibir Elsa Bai dicium dengan kasar oleh John Lee, dia menghindari perut Elsa Bai dan memeluknya dalam pelukan.

John Lee menciumnya dengan kasar, seakan-akan ingin merebut segalanya dari Elsa Bai.

Elsa Bai menutup mulutnya erat-erat, dia berusaha mengagalkan aksi John Lee. Namun gagal ketika John Lee menekan pipinya dan berhasil menciumnya.

Ikatan antara gigi dan bibir, sentuhan antar kedua badan.

Ekspresi John Lee yang muram, ciumannya yang kasar telah mengendalikan semua pikiran Elsa Bai.

Dibawah ciuman John Lee, Elsa Bai semakin kehilangan kesadaran, dia tidak lagi memikirkan yang lainnya.

Hingga Elsa Bai tidak sanggup lagi berdiri dan lemas dalam pelukan John Lee, barulah dia menghentikannya sambil mengeluskan alis mata Elsa Bai, John Lee mengeluarkan kata-kata yang lembut tapi juga kurang berperasaan.

“Aku menikahi Ana Chu sudah merupakan sebuah fakta. Meskipun kamu tidak bisa menjadi istriku, tapi apa yang dia punya akan kuberikan kepadamu juga, ini sudah konsesi terbesarku, jangan terlalu serakah, ok?”

Serakah?

Ingin menjadi istrinya yang legal itu adalah keserakahan?

Siapa yang peduli dengan barang-barang begitu, Elsa Bai telah memberikan hati nya dengan tulus, tapi di injak kedalam tanah oleh John Lee.

Permohonan serendah itu juga ditolak oleh John Lee, dan mengatakan bahwa dia serakah.

Elsa Bai mengendalikan emosinya, tapi hatinya sudah hampa.

Dia sudah memohon, mempertahankan, bahkan sampai mengikatnya menggunakan anaknya.

Tapi hasilnya menyatakan bahwa dia hanyalah orang yang tidak memiliki harga diri.

Air mata perlahan membasahi matanya, tapi Elsa Bai masih saja menahannya, tak ingin air matanya jatuh mengalir.

“Kita putus saja, sudah begitu lama, aku sudah cukup dengan semua ini. Mulai sekarang, kita sudah tidak berhubungan lagi, kita saling tidak menganggu!”

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
3 tahun yang lalu