Untouchable Love - Bab 43 Sulit untuk bangkit

Dokter selesai memeriksa, menatap Elsa Bai seperti ingin berkata sesuatu tetapi tertahan.

"Dokter , mengenai kondisi kesehatan ibuku, mohon memberitau ku yang sebenarnya. Tak peduli bagaimana kondisinya, sekarang aku masih bisa menerimanya." Elsa Bai sebenarnya masih muda, tapi setelah mengalami berbagai hal, dan bisa dibilang kuat menerima semuanya. Di mobil ambulan, ia terus memegang tangan ibunya, pikirannya kemana-mana. Stroke, Kondisi vegetatif persisten, semua itu pernah terpikir olehnya.

Dokter menjelaskan diagnosisnya pada Elsa Bai, menunjukan gambar X-ray padanya :" saat ibu mu jatuh, membentur kepalanya, menyebabkan pendarahaan di otaknya, dan sekarang kondisi ibu mu, tidak memungkinkan untuk di operasi, aku dan beberapa dokter spesialis bedah lainnya sudah berdiskusi, semuanya setuju bahwa operasi kraniotomi, adalah yang terbaik untuk ibumu.

Setelah mengatakannya, dokter menatap Elsa Bai dengan tatapan sedih dan berkata: " hanya saja... operasi semacam ini hanya tiga rumah sakit terbaik yang bisa melakukannya, dan tingkat keberhasilan sangat rendah, rumah sakit kami tidak bisa melakukan tindakan.....dan ada kemungkinnan besar terjadi kecelakaan dan kompikasi."

Walaupun ia sudah menduga diagnosis yang paling buruk, mendengar dokter berkata begitu hatinya tetap saja sakit.

Elsa Bai menghirup nafas dalam, lalu membuka mulutnya :"nah operasi ini....tingkat keberhasilannya berapa persen?"

Suara dokter itu menjadi lembut: "rumah sakit kami berada di tingkat dua, dan belum menerima operasi semacam ini, , hanya saja kami bisa melakukannya, berdasarkan tiga rumah sakit terbaik, tingkat keberhasilan tidak tinggi.

Dan itu berarti, ibunya...akan meninggal.

Elsa nafas nya sesak:" kalau tidak melakukan operasi, bagaimana?"

"Masa hidup pasien, bisa dihitung mundur"

Bila tak melakukan operasi akan meninggal juga.

Elsa meraih lengan dokter itu, menggoyangkannya dan berkata :"Dokter, tidak ada harapan untuk ibuku? Berapa saja akan ku pikirkan, tapi mohon tolong ibu ku!"

Operasi ini tidak ada hubungannya dengan uang, hanya saja operasi ini sangat berbahaya. Di kota ini hanya ada satu orang yang bisa mungkin sukses melakukan operasi nya, tapi sekarang dia tidak melakukan operasi lagi.

Elsa seperti orang yang tenggelam, meraih sebuah kayu apung: "Siapa nama nya?"

...

Ia keluar dari ruangan dokter, kalimatnya masih berputar-putar ditelinga nya.

Pria itu adalah spesialis bedah saraf,di umur delapan belas tahun lulusan S3 di Universitas Massachusetts, Ia banyak melakukan operasi bedah saraf pada banyak kepala negara, dan beberapa tahun ini tinggal dikota ini, tapi kabarnya ia sudah pensiun.

Karena operasi bedah saraf, bisa menghabiskan semua energi seseorang, tiga puluh tahun bekerja , tidak kekurangan uang tetapi usia bertambah, dan sudah cukup untuk pensiun.

Bila Elsa sendiri yang mencari dokter ini, mungkin akan sulit, apalagi memintanya untuk melakukan operasi untuk ibunya....

Apakah John lee akan membantunya?

Ia masih ingat yang dikatakan John Lee, dia hanyalah seorang pengusaha, melakukan sesuatu bila ada untung, tidak suka diminta tolong oleh orang lain, tapi ia sekarang..... Sangat mengharapkan dia membantunya.

Elsa menundukan kepalanya duduk diluar kamar pasien, bibir pucatnya merah digigitnya.

Tiba-tiba di depannya muncul sepasang sepatu kulit yang indah.

Elsa mengangkat kepalanya, melihat wajah polos John Lee, tampak John Lee sudah tau semuanya.

"Ibu mu selalu menganggapku musuh, bila ia meninggal seperti ini, apa yang ingin ku lakukan padamu ,akan lebih mudah?!

Hatinya seperti terpukul sesuatu, dengan rasa sakit : "Kalau bukan kamu yang membunuh ayah, dia tidak akan membenci mu seperti ini。“

Bayangan dulu muncul di pikiran John Lee, dengan datar berkata : " Ayahmu dulu meminjam banyak dana dari luar hanya untuk menutup hutang keluarga, aku hanya ingin ada perubahan, tapi tak perpikir ayahmu akan bunuh diri.”

“Mungkin keluarga Bai sangat sulit untuk bangkit lagi,dan kamu tidak seharusnya melakukan itu."