Untouchable Love - Bab 16 Masi Bisa Bertahan?
"Dokter, apa golongan darah Nona Elsa?" Asisten bertanya dengan panik. "Aku akan mencari bantuan."
Di saat itu juga, John tiba-tiba datang. "Golongan darah Elsa sama denganku."
Dokter merasa sangat lega. "Aku akan masukkan 'Shella' ke dalam inkubator, tunggulah sebentar, aku akan segera kembali."
"Shella..." John berulang kali mengucapkan nama ini.
Bibi Liu tiba-tiba teringat sesuatu, iya berkata pelan kepada John, "Sebelum Nona Elsa pingsan, itu adalah nama yang ia katakan, ia bilang anak ini bernama Shella, lalu ia... ia juga bilang..."
" Ia bilang apa lagi?" tanya Asisten dengan mata berapi-api memandang bibi Liu, "Ini sangat mendesak, kenapa kamu bicara setengah-setengah?! Cepat katakanlah!"
Bibi Liu menundukkan kepalanya, tidak berani memandang wajah John.
"Nona Elsa juga bilang, ia tak bisa menunggu Anda lagi, jadi ia mau pergi ke ayahnya, ia ingin Anda jangan memperhatikannya lagi, urus saja anak ini."
Tak bisa menunggunya...
Ia bilang, ia tak bisa menunggunya lagi.
Ia bilang, kalau suatu hari hanya ada satu jalan yang bisa ditempuh, apakah John bisa melepaskannya?
Dirinya di saat itu, mengalihkan pembicaraan, karena ia mengerti, ia mengerti bahwa saat ia mengurungi Elsa, itu juga menghancurkan masa depan mereka. Sekali waktu, tak pernah terpikir olehnya bahwa mereka akan berkembang seperti saat ini, tetapi sekarang, segalanya tidak bisa mundur lagi, dan tidak ada hak untuk kembali ke awal...
Setelah mendapat beberapa kantong darah dari John, Elsa tetap belum sadar, dokter pun memasukkannya ke dalam ICU.
Dokter yang merawatnya mengatakan bahwa ia mengalami perdarahan pasca persalinan, yang menyebabkan beberapa guncangan, melihat keadaan sekarang, meskipun pendarahan sudah berhenti, tetapi tidak ada jaminan bahwa selanjutnya tidak akan menyebabkan pendarah yang lebih besar. Apalagi alam bawah sadar Elsa belum sepenuhnya sadar, detak jantungnya tak beraturan, emosinya sangat kuat, setiap saat ada kemungkinan kehilangan nyawa, kalau ia dapat bertahan dalam dua hari, berarti tak ada masalah, jika tidak...
Mendengar kata-kata tersebut, John terus-terusan menunggu di depan pintu ICU, tidak berpindah selangkah pun.
John yang terpisah kaca jendela ruang perawatan intensif diam melihat Elsa yang berbaring di atas ranjang, baru saja melahirkan, langsung dilanjutkan dengan pendarahan, wajah wanita itu putih pucat seperti tidak ada darah, seluruh tubuhnya dipenuhi selang yang menancap di kulitnya, mesin yang dingin di sebelahnya merekam naik-turunnya keadaannya.
Ana Chu juga datang beberapa kali, tapi asisten dengan bersemangat membujuknya untuk pergi.
Malam hari pertama, John duduk di bangku panjang di depan pintu ICU, ia duduk diam di sana semalaman, sorot matanya yang selalu dingin itu berubah kosong bagaikan kehilangan semangat, wajahnya yang awalnya gagah dan tampan terbebani oleh kesulitan yang sulit dilukiskan oleh kata-kata.
Dua hari berikutnya, John diam di sana, selalu duduk di sana, hampir tak makan dan minum, tapi di saat alarm di ruang perawatan intensif ICU berbunyi, tiba-tiba semua sarafnya seperti terseret dan tersadarkan, bagaikan ada sepasang tangan yang tak terlihat, mati-matian meremas jantungnya dengat erat. Ini adalah dua malam yang paling sulit dilalui di sepanjang hidupnya, baginya, penantian adalah pisau dengan ujung yang tajam, membuat hatinya yang awalnya kuat, tertusuk hingga berdarah-darah.
Tak terhitung John telah berdiri dan kembali duduk berapa kali, ia memandang dokter setiap kali ia memasuki kamar Elsa, Elsa yang terbaring di atas ranjang, sangat jelas terlihat kesakitan, seluruh tubuhnya gemetaran, rasa sakit membuat dahi wanita itu berkerut, sangat sulit untuk disembunyikan.
"Tuan John, sudah dua hari ini Anda menunggu disini hingga kelelahan, sudah sangat lama tidak memejamkan mata dan tidur." Asisten tidak tega melihatnya, ia pun tak tahan dan berkata, "Di sini ada dokter, kalau terjadi sesuatu mereka akan memberi tahu Anda, sebaiknya Anda kembali dan istirahat sejenak..."
"Tidak usah, aku akan tetap di sini menjaganya."
"Tapi Anda tidak boleh tidak makan!" Kata asisten dengan panik, "Meskipun Anda menunggu di sini, apakah ada gunanya?"
"Jika saat ia sadar ia tak melihatku, ia akan sedih."
"Bagaimana dengan orang lain? Masalah pernikahan belum selesai, meskipun nona Ana bilang tak masalah, tetapi keluarga Chu dan keluarga Anda sedang kacau balau, apakah Anda sudah tak peduli akan bisnis yang telah Anda urus dengan kerja keras ini? Apakah Anda sudah tidak peduli pada kontrak yang telah susah payah Anda bicarakan, dan segalanya yang terjadi di luar sana?"
John hanya terdiam, ia hanya terus memandang Elsa, sedikitpun tak bergerak.
Novel Terkait
Gaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangHidden Son-in-Law
Andy LeeLove Is A War Zone
Qing QingMenunggumu Kembali
NovanMy Perfect Lady
AliciaTen Years
VivianUntouchable Love×
- Bab 1 Suara Patah Hati
- Bab 2 Kami berakhir saja
- Bab 3 Sakit hati
- Bab 4 Kematian Ayah Elsa
- Bab 5 Kamu adalah kekasih gelapnya?
- Bab 6 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 7 Kamu Membuatku Muak
- Bab 8 Mempertahankan atau Melepas
- Bab 9 Menemukan
- Bab 10 Masuk Ke Neraka
- Bab 11 Pukulan yang bagus.
- Bab 12 Bukanlah hanya seorang selir.
- Bab 13 Apakah kamu bisa melepaskanku
- Bab 14 Pergi Mencari Ayah
- Bab 15 Pendarahan
- Bab 16 Masi Bisa Bertahan?
- Bab 17 Ia Harus Hidup
- Bab 18 Memutuskan Hubungan
- Bab 19 Tidak Mau Sekolah
- Bab 20 Kembali Setelah Tiga Tahun
- Bab 21 Pengurungan
- Bab 22 Hati Yang Besar
- BAB 23 Menjaga Kesucian Suci
- BAB 24 Anak Perempuan Yang Menangis Mencari Ibu
- Bab 25 Dibenci oleh saudara
- Bab 26 Kenapa kamu tidak mati di luar sana?
- Bab 27 Ayah, Ibu Telah Pulang
- Bab 28 Hanya Seseorang yang Tak Dikenal
- Bab 29 Ternyata Dia Selalu Membawa Pengawal di Sisinya
- Bab 30 Jika Kamu Merindukannya, Datanglah dan Temui Dia
- Bab 31 Jangan Membuat Penasaran
- Bab 32 Hal yang Sudah Berlalu, Tidak Ada Hubungannya Denganku
- Bab 33 Sakit yang Datang Secara TIba - Tiba
- Bab 34 Elsa, Bisakah Kamu Kembali?
- Bab 35 Seranjang Kembali Setelah Waktu yang Lama
- Bab 36 Shella yang Tidak Mau Minum Susu Bukanlah Shella yang Baik
- Bab 37 Meeting Telah Dibubarkan, Pulang
- Bab 38 Jangan Membuatku Muak
- Bab 39 Tertipu Lagi
- Bab 40 Aku Tahu Harus Bagaimana
- Bab 41 Elsa, ibumu kecelakaan
- Bab 42 Anak muda, Putri kami juga lumayan
- Bab 43 Sulit untuk bangkit
- Bab 44 Bagaimana dengn keadaan Ibuku?
- Bab 45 Pengajuan Investigasi
- Bab 46 Sudah jam segini, kamu masih kemari?
- Bab 47 Pecahan-pecahan mimpi
- Bab 48 Istri VS Kekasih
- Bab 49 Habisi wanita itu
- Bab 50 Gagal mencuri dan kehilangan umpan
- Bab 51 Langkahi dulu mayatku
- BAB 53 Tidak Berjodoh
- BAB 53 Kamu Ingin Hidup Atau Mati
- BAB 54 Apakah Ingin Mati Di Sini!
- BAB 55 Duel dengan kelompok preman
- Bab 56 Kamu ini anak nakal yang tidak mempunyai hati nurani
- Bab57 John Lee yang menghilang
- Bab 58 Pernikahan abad