Untouchable Love - Bab 35 Seranjang Kembali Setelah Waktu yang Lama
Gerakan John Lee begitu cepat sehingga Elsa Bai tidak sempat untuk mengelaknya, Dia bahkan tidak tahu, di malam yang segelap itu, bagaimana John Lee bisa tahu posisi bibirnya dengan tepat dan mencium bibirnya.
Elsa Bai sudah sangat lemah, dan dia tidak punya kekuatan untuk melawan. Sebaliknya, membuat John Lee lebih mudah untuk menyerang, dan sedikit demi sedikit dengan mendominasi setiap inci dari bibirnya. Ciuman hangat yang dalam dan mendominasi dari John Lee, membuat Elsa Bai mau tidak mau mengalah untuknya.
"Ah ~ ... John, John, jangan ... jangan seperti ini."
Napasnya berangsur-angsur menjadi cepat, pikirannya kacau balau dan dia kehilangan kemampuan untuk berpikir.
Bibir keduanya saling bersentuhan, dan di malam yang gelap seperti ini, terdengar suara dua orang bermesraan. John Lee, yang masih tidak puas, memasukkan tangannya ke dalam piyama Elsa Bai dan meremasnya sedikit demi sedikit. Dia juga menarik tangan Elsa ke bagian bawah tubuhnya dan menahannya, melalui bahan pakaian John Lee tipis, Elsa Bai dengan jelas bisa merasakan kehangatan bagian bawahnya.
Senar dalam pikiran Elsa Bai seperti tiba-tiba putus.
Plak ...
Wajah John Lee ditampar dengan keras oleh Elsa Bai.
Elsa tiba-tiba kehilangan kekuatannya dan jatuh ke tempat tidur dengan lemas, dan irama nafasnya sangat cepat.
Tubuh John Lee memancarkan hawa yang sangat dingin. Ketika dia mengingat kembali bahwa dia mendapatkan sebuah tamparan begitu dia menciumnya. Hatinya menjadi kesal. Kemudian tangannya kembali memegangi kepala Elsa dan memaksanya untuk mencium dirinya kembali. Sambil menahan tangan Elsa , dia tetap membuat kedua tubuh mereka bergesekan.
Elsa Bai sekali lagi dikagetkan olehnya, dan semua darah di tubuhnya terasa seperti membeku: "Apakah kamu tidak takut, aku akan melumpuhkan itu-mu."
"Kamu berani!" Suara John Lee menjadi berat, dan nadanya pelan-pelan melambat: "Ini adalah sumber kebahagiaanmu untuk sisa hidupmu. Jika kamu benar-benar melumpuhkannya, bukankah kamu tidak akan bisa menikmatinya lagi?"
"Dasar bajingan!"
Kenapa dulu dia tidak pernah tahu kalau John Lee begitu tak tahu malu?
Rasa mabuk John Lee secara perlahan-lahan mulai pudar, dan rasa pusing yang dialaminya mulai berkurang: "Aku hanya tidak tahu malu terhadapmu."
Elsa Bai sadar bahwa harapan dia meninggalkan tempat itu mulai pudar. Dia hanya bisa memejamkan matanya dan tidak peduli dengan apapun. Dia tidak ingin melihat orang dihadapannya dan lebih baik dia tidur.
Beberapa menit kemudian, sebuah suara muncul dari samping telinga Elsa Bai , dan dan dalam sekejap dia ditarik ke dalam sebuah pelukan yang hangat.
John Lee melepas pakaiannya dan memeluknya dengan erat.
Elsa berusaha untuk memberontak ke kiri dan kanan, tetapi pelukan kepadanya menjadi lebih erat. Elsa yang pikirannya dipenuhi kemarahan karena malu, menarik tangan John Lee. Dan dengan seluruh tenaganya dia menggigit punggung tangan John Lee, dan aroma yang manis dan wangi dalam sekejap memenuhi mulutnya.
John Lee, seperti tidak ada yang terjadi, terus memeluknya dan membelai rambutnya dengan lembut.
Rambutnya harum seperti bunga orchid yang berhamparan di lembah, dan harumnya menyebar di hidungnya.
Jika di pikirkan dengan detail, sebenarnya, John Lee sendiri tidak percaya kalau dia sendiri tahan membiarkan Elsa Bai pergi dari sisinya selama tiga tahun. Sejak tiga tahun lalu ketika Elsa pergi, John Lee selalu mengirim orang untuk mengikutinya, dan semua seluk beluk Elsa Bai, dia tahu semua.
Entah sudah berapa kali dia sulit untuk tertidur, dan dia ingin pergi mencarinya seperti orang gila, tetapi bagaimanapun, pada akhirnya dia berhasil menahan dirinya sendiri.
Dia harus menunggu sampai dia mau kembali atas kemauannya sendiri.
Bukan hanya demi dirinya sendiri, tetapi juga demi Shella.
Untungnya, dia berhasil menunggunya kembali.
Setelah dia menggigitnya, raut wajah John Lee tidak berubah.
"Tidak marah?"
"Mana berani marah denganmu ?!" Elsa Bai menggeramkan giginya dan berusaha melepaskan lengannya: "Lepaskan aku, aku tidak bisa tidur sama sekali seperti ini!"
John Lee mencium pipinya lagi dan lagi, dan berkata kepadanya dengan samar di daun telinganya : "Bukankah dulu kita tidur seperti ini? Tidurlah, anggapah latihan untuk membiasakan diri kedepannya. ”
Kedepannya?
Bagaimana mungkin mereka masih memilikinya masa depan?
Elsa tidak menyerah dan menggigit John Lee sekali lagi, tetapi pada akhirnya dia cuma bisa diam dan berhenti berbicara, memejamkan matanya erat-erat dan tidur!
John Lee tertawa kecil, dan tidur sambil memeluk Elsa Bai.
Keesokan harinya, ketika Elsa Bai bangun, sisi lain dari tempat tidur dua orang itu kosong.
Ketika dia berjalan keluar dari kamar, dia melihat John Lee dan Shella. Dua-duanya duduk di meja makan, Shella melebarkan matanya, dan tidak mau makan sarapan, tiu membuat John Lee kehilangan akal.
"Harus sarapan!"
Novel Terkait
His Second Chance
Derick HoDark Love
Angel VeronicaLove at First Sight
Laura VanessaThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensLove In Sunset
ElinaThe Revival of the King
ShintaHidden Son-in-Law
Andy LeeUntouchable Love×
- Bab 1 Suara Patah Hati
- Bab 2 Kami berakhir saja
- Bab 3 Sakit hati
- Bab 4 Kematian Ayah Elsa
- Bab 5 Kamu adalah kekasih gelapnya?
- Bab 6 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 7 Kamu Membuatku Muak
- Bab 8 Mempertahankan atau Melepas
- Bab 9 Menemukan
- Bab 10 Masuk Ke Neraka
- Bab 11 Pukulan yang bagus.
- Bab 12 Bukanlah hanya seorang selir.
- Bab 13 Apakah kamu bisa melepaskanku
- Bab 14 Pergi Mencari Ayah
- Bab 15 Pendarahan
- Bab 16 Masi Bisa Bertahan?
- Bab 17 Ia Harus Hidup
- Bab 18 Memutuskan Hubungan
- Bab 19 Tidak Mau Sekolah
- Bab 20 Kembali Setelah Tiga Tahun
- Bab 21 Pengurungan
- Bab 22 Hati Yang Besar
- BAB 23 Menjaga Kesucian Suci
- BAB 24 Anak Perempuan Yang Menangis Mencari Ibu
- Bab 25 Dibenci oleh saudara
- Bab 26 Kenapa kamu tidak mati di luar sana?
- Bab 27 Ayah, Ibu Telah Pulang
- Bab 28 Hanya Seseorang yang Tak Dikenal
- Bab 29 Ternyata Dia Selalu Membawa Pengawal di Sisinya
- Bab 30 Jika Kamu Merindukannya, Datanglah dan Temui Dia
- Bab 31 Jangan Membuat Penasaran
- Bab 32 Hal yang Sudah Berlalu, Tidak Ada Hubungannya Denganku
- Bab 33 Sakit yang Datang Secara TIba - Tiba
- Bab 34 Elsa, Bisakah Kamu Kembali?
- Bab 35 Seranjang Kembali Setelah Waktu yang Lama
- Bab 36 Shella yang Tidak Mau Minum Susu Bukanlah Shella yang Baik
- Bab 37 Meeting Telah Dibubarkan, Pulang
- Bab 38 Jangan Membuatku Muak
- Bab 39 Tertipu Lagi
- Bab 40 Aku Tahu Harus Bagaimana
- Bab 41 Elsa, ibumu kecelakaan
- Bab 42 Anak muda, Putri kami juga lumayan
- Bab 43 Sulit untuk bangkit
- Bab 44 Bagaimana dengn keadaan Ibuku?
- Bab 45 Pengajuan Investigasi
- Bab 46 Sudah jam segini, kamu masih kemari?
- Bab 47 Pecahan-pecahan mimpi
- Bab 48 Istri VS Kekasih
- Bab 49 Habisi wanita itu
- Bab 50 Gagal mencuri dan kehilangan umpan
- Bab 51 Langkahi dulu mayatku
- BAB 53 Tidak Berjodoh
- BAB 53 Kamu Ingin Hidup Atau Mati
- BAB 54 Apakah Ingin Mati Di Sini!
- BAB 55 Duel dengan kelompok preman
- Bab 56 Kamu ini anak nakal yang tidak mempunyai hati nurani
- Bab57 John Lee yang menghilang
- Bab 58 Pernikahan abad