Untouchable Love - Bab 40 Aku Tahu Harus Bagaimana
"Wah, itu anak Anda? Betapa cantiknya dia!" Sang supir juga melihat Shella di sana, dengan tampang yang sangat yakin berkata, "Anda sedang berantem dengan suami ya? Perjalanan kalian masih jauh, sekarang kalian suami istri ada masalah kecil tidak masalah, tetapi kalau kalian benar-benar tak bisa bersama lagi, yang menderita adalah anak. Pergilah, jangan buat anakmu menunggu!"
Elsa menggertakkan gigi, selangkah demi selangkah berjalan seperti siput ke arah John dan Shella.
John merasa Elsa terlihat enggan, ia memandang Elsa dan berkata, "Pesanmu baru kubaca, baru saja mau kubalas aku sudah melihatmu datang, kebetulan sekali kita bisa menemani Shella pulang bersama."
"Ibu, Shella merindukanmu, rindu sekali!" Ujar Shella sambil memeluk kaki Elsa, tidak mau melepasnya, Elsa bisa bagaimana lagi?
Elsa ditarik oleh Shella ke dalam mobil, tangan mungilnya bertepuk dengan riang gembira, ia berkata, "Shella sangat senang, ibu mau dengar Shella menyanyi tidak?"
"Tentu saja, sayangku."
"Twinkle, twinkle, little star..." Suara anak kecil Shella sangat cocok dengan lagu anak ini, mendengarnya membuat telinga sangan nyaman.
Elsa tidak tahan ingin melihat mata John, ia sedang memejamkan mata, seperti menikmati nyanyian anaknya.
Elsa juga tertawa mendengar nyanyian anaknya, setiap ketukan lagu ini dinyanyikan dengan sangat tepat oleh Shella, setiap kata, setiap kalimatnya bagaikan siulan burung.
Setelah Shella selesai menyanyi, Elsa dengan sekuat tenaga memberikan tepuk tangan, ia memuji Shella, "Benar-benar luar biasa, lagu yang Shella nyanyikan adalah lagu terenak yang pernah ibu dengar."
"Saat ia baru masuk sekolah, semua murid maju ke depan menampilkan sesuatu, lagu ini adalah lagu yang khusus kucari untuk aku ajarkan kepadanya." John berkata dengan suara yang ceria di sebelah telinga Elsa.
"Kalau Shella belajar lagu baru lagi, nyanyikan lagi untuk ibu bagaimana?"
"Oke, aku akan menyanyi setiap hari untuk ibu," kata Shella dengan gembira.
Tangan John dan Elsa tiba-tiba ditarik bersamaan oleh Shella, membuat telapak tangan mereka berkaitan.
"Lain kali kalau Shella tampil, ayah dan ibu harus datang bersama ya!"
Telapak tangan John sangat besar, tangannya hangat, kehangatannya sangat nyaman, namun Elsa merasa sangat canggung, di detik-detik tangan mereka bersentuhan, suhunya meningkat, tak berapa lama tangan Elsa mulai berkeringat.
Karena tidak ingin John menyadarinya, ia menarik kembali tangannya.
Bola mata John yang hitam menatap Shella, tangannya dengan bertenaga menggenggam tangan Elsa, membuatnya tak punya kesempatan untuk lolos.
Kulit tebal di tangannya meluncur di punggung tangan Elsa, seperti ada aliran listrik kecil, membuat hati Elsa sedikit bergetar, ia dengan cepat menarik kembali tangannya, membuat sang anak merasa tidak senang. "Ibu, kenapa tidak mau bergandengan?"
"Aku... aku agak kepanasan," jawab Elsa dengan canggung.
Shella pun bergeser dari tempat duduknya, dan dengan sopan berkata pada supir, "Paman supir, ibu kepanasan... boleh minta tolong didinginkan ACnya?"
Setelah angin dingin berhembus, suhu di dalam mobil menjadi dingin.
Namun hati Elsa masih terasa sangat kering.
Akhirnya mereka membawa Elsa kembali ke apartemen, makan bersama dengan mereka, Elsa melihat hari semakin gelap, ia pun mengambil tasnya dan akan pergi, namun tangannya ditarik oleh John. "Shella tidurnya tidak pulas, ia sering menangis memanggil ibu, apa kamu tidak takut kalau ia terbangun dan kamu tidak ada dia bisa menangis lebih hebat lagi?"
"Aku... Kalau dia menangis aku baru akan kembali ke sini."
"Apa kamu tega membiarkan Shella sedih?"
Elsa menggigit bibirnya dengan wajah kesusahan, John tersenyum dingin. "Shella telah menginginkan seorang ibu selama 3 tahun, sekarang sudah susah payah memilikinya, kamu malah tidak bersedia menemaninya satu malam, lalu mengapa kamu kembali?"
Memangnya kenapa ia terpisah dengan Shella selama 3 tahun?!
Bukankah karena John!
Hati Shella dipenuhi amarah yang bergejolak. "John, aku tahu bagaimana memperlakukan anakku sendiri! Tidak perlu memaksaku begini!"
Awalnya, Elsa pikir di antara ia dan John hanya ada kebencian.
Namun ke belakang, segalanya melampaui perkiraannya.
Ia harus segera mengontrol semua ini, kalau tidak ia bisa terjatuh lebih parah daripada 3 tahun lalu.
Novel Terkait
Aku bukan menantu sampah
Stiw boyHis Second Chance
Derick HoLoving The Pain
AmardaThe Gravity between Us
Vella PinkyBaby, You are so cute
Callie WangUntouchable Love×
- Bab 1 Suara Patah Hati
- Bab 2 Kami berakhir saja
- Bab 3 Sakit hati
- Bab 4 Kematian Ayah Elsa
- Bab 5 Kamu adalah kekasih gelapnya?
- Bab 6 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 7 Kamu Membuatku Muak
- Bab 8 Mempertahankan atau Melepas
- Bab 9 Menemukan
- Bab 10 Masuk Ke Neraka
- Bab 11 Pukulan yang bagus.
- Bab 12 Bukanlah hanya seorang selir.
- Bab 13 Apakah kamu bisa melepaskanku
- Bab 14 Pergi Mencari Ayah
- Bab 15 Pendarahan
- Bab 16 Masi Bisa Bertahan?
- Bab 17 Ia Harus Hidup
- Bab 18 Memutuskan Hubungan
- Bab 19 Tidak Mau Sekolah
- Bab 20 Kembali Setelah Tiga Tahun
- Bab 21 Pengurungan
- Bab 22 Hati Yang Besar
- BAB 23 Menjaga Kesucian Suci
- BAB 24 Anak Perempuan Yang Menangis Mencari Ibu
- Bab 25 Dibenci oleh saudara
- Bab 26 Kenapa kamu tidak mati di luar sana?
- Bab 27 Ayah, Ibu Telah Pulang
- Bab 28 Hanya Seseorang yang Tak Dikenal
- Bab 29 Ternyata Dia Selalu Membawa Pengawal di Sisinya
- Bab 30 Jika Kamu Merindukannya, Datanglah dan Temui Dia
- Bab 31 Jangan Membuat Penasaran
- Bab 32 Hal yang Sudah Berlalu, Tidak Ada Hubungannya Denganku
- Bab 33 Sakit yang Datang Secara TIba - Tiba
- Bab 34 Elsa, Bisakah Kamu Kembali?
- Bab 35 Seranjang Kembali Setelah Waktu yang Lama
- Bab 36 Shella yang Tidak Mau Minum Susu Bukanlah Shella yang Baik
- Bab 37 Meeting Telah Dibubarkan, Pulang
- Bab 38 Jangan Membuatku Muak
- Bab 39 Tertipu Lagi
- Bab 40 Aku Tahu Harus Bagaimana
- Bab 41 Elsa, ibumu kecelakaan
- Bab 42 Anak muda, Putri kami juga lumayan
- Bab 43 Sulit untuk bangkit
- Bab 44 Bagaimana dengn keadaan Ibuku?
- Bab 45 Pengajuan Investigasi
- Bab 46 Sudah jam segini, kamu masih kemari?
- Bab 47 Pecahan-pecahan mimpi
- Bab 48 Istri VS Kekasih
- Bab 49 Habisi wanita itu
- Bab 50 Gagal mencuri dan kehilangan umpan
- Bab 51 Langkahi dulu mayatku
- BAB 53 Tidak Berjodoh
- BAB 53 Kamu Ingin Hidup Atau Mati
- BAB 54 Apakah Ingin Mati Di Sini!
- BAB 55 Duel dengan kelompok preman
- Bab 56 Kamu ini anak nakal yang tidak mempunyai hati nurani
- Bab57 John Lee yang menghilang
- Bab 58 Pernikahan abad