Untouchable Love - Bab 42 Anak muda, Putri kami juga lumayan
" Bibi, tolong telpon 120, aku segera kembali....." Suara Elsa sangat lemas, tangannya pun tak bisa memegang ponsel dengan benar.
John Lee berdiri dekat dengan Elsa Bai, tatapannya penuh keprihatinan:" aku antar kamu kesana."
Elsa Bai dengan mata merahnya menatap John Lee:" Ibuku dan adik ku tinggal di komplek perumahan yang buruk, semuanya karena " kebaikan" mu, kalau bukan karena mu, ibuku tak mungkin kecelakaan!"
John Lee menatap dalam, bibir tipis nya merapat, tapi memegang tangan Elsa Bai tak dilepaskan.
"Jam sekarang ini sangat sulit untuk mencari kendaraan, bila kamu menunggu bus di jam ini kamu akan membiarkan ibumu meninggal.
Kalimat itu, membuat Elsa tak berdaya.
Tetangganya memang baik sekali, tapi jika mereka pergi, Ibunya hanya sendiri dengan kepala berlumuran darah.
John Lee melihat Elsa tidak menolaknya, ia membawa Elsa Bai Turun, membuka pintu mobilnya dan menyuruhnya duduk disebelah kendali mobil, dengan datar berkata :" pakai sabuk pengaman!"
Bibir Elsa Bai pucat, lalu menuruti perintah John Lee.
John Lee akhirnya sampai di tempat Ibu Bai jatuh, mobil ambulan pun baru saja sampai disitu, mereka memasukan ibu Bai ke mobil, seorang bibi bertubuh pendek berjalan melewati :" kamu Elsa, darah ibumu berlumuran di tanah, sepertinya sangat parah , kamu harus perhatikan dengan baik....'
"Terima kasih bibi, sungguh sangat berterima kasih." lingkaran mata Elsa bai memerah :"Aku pergi ke rumah sakit dulu, setelah itu pasti kembali untuk berterima kasih."
"Tidak apa-apa, itu tidak masalah, kita semua tetangga, Ibu mu juga biasanya berteman baik dengan kami, hanya saja...." bibi berbicara , lalu berhenti, ragu melihat Elsa Bai, lalu berkata:" sebelumnya aku melihat ada orang yang buru-buru kabur, tak tau apakah ada orang yang mencelakai ibumu?"
"seorang preman?"
" iya, rambutnya diwarnai , ia memakai anting, kalau saja itu putraku, akan habis ditangan ku!"
Elsa teringat rambut adiknya yang di warnai, hatinya semakin sedih, ia mengambil uang dari dompetnya memberikan kepada bibi itu:"adik ku masih di luar, bila ia kembali bisakah menginap di rumah mu semalam, jika dia sendiri dirumah aku tidak tenang!“
” iya,iya,iya!aku akan menjaga adikmu!" Bibi mengambil uang nya dengan cepat, tersenyum senang.
Elsa Bai berbalik lalu masuk ke ambulan, didalam perjalanan memegang erat tangan ibunya.
Dan secara tidak langsung, John Lee yang sengaja mengantarkannya terlupakan.
John lee mengambil rokok dari kantongnya lalu menghidupkannya, sambil melihat mobil ambulan itu pergi, lampu jalan masih rusak, tapi masih ada lampu mobilnya, membuat suasana terlihat berkabut.
Bibi yang tadi berjalan kedepan John Lee lalu menatapnya : "wah, mobil mu ini sungguh bagus, kamu pacarnya Elsa? kenapa tidak pergi bersamanya? apa mau bicara dengan adiknya Elsa?"
Bibi itu tidak berhenti mengoceh.
John Lee menghisap sebatang demi sebatang rokok, asap rokok mengepul : " iya harusnya."
"Kamu nampak seperti orang yang baik, ku beri tau, Ibu Elsa tadi terjatuh dan tidak sadar, kalau saja ia meninggal, itu tidak akan masalah, kalau tidak dia pasti harus melakukan operasi dengan biaya yang tak murah, dan lagi dia masih punya adik yang tak tau diri, kamu mau berkenalan dengan keponakan ku, tapi keluarga kami....duh, aku belum selesai ngomong, kenapa kamu pergi!"
Sangat membuat orang jijik, John Lee mendengar suara bibi itu, dan bergegas pergi.
Baru saja menerima kebaikan Elsa, tetapi dibaliknya ingin merebut lelaki orang lain... benar-benar..... tetangga yang sangat berkeprimanusiaan!
Novel Terkait
My Only One
Alice SongAdieu
Shi QiUnperfect Wedding
Agnes YuBaby, You are so cute
Callie WangYour Ignorance
YayaEternal Love
Regina WangUntouchable Love×
- Bab 1 Suara Patah Hati
- Bab 2 Kami berakhir saja
- Bab 3 Sakit hati
- Bab 4 Kematian Ayah Elsa
- Bab 5 Kamu adalah kekasih gelapnya?
- Bab 6 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 7 Kamu Membuatku Muak
- Bab 8 Mempertahankan atau Melepas
- Bab 9 Menemukan
- Bab 10 Masuk Ke Neraka
- Bab 11 Pukulan yang bagus.
- Bab 12 Bukanlah hanya seorang selir.
- Bab 13 Apakah kamu bisa melepaskanku
- Bab 14 Pergi Mencari Ayah
- Bab 15 Pendarahan
- Bab 16 Masi Bisa Bertahan?
- Bab 17 Ia Harus Hidup
- Bab 18 Memutuskan Hubungan
- Bab 19 Tidak Mau Sekolah
- Bab 20 Kembali Setelah Tiga Tahun
- Bab 21 Pengurungan
- Bab 22 Hati Yang Besar
- BAB 23 Menjaga Kesucian Suci
- BAB 24 Anak Perempuan Yang Menangis Mencari Ibu
- Bab 25 Dibenci oleh saudara
- Bab 26 Kenapa kamu tidak mati di luar sana?
- Bab 27 Ayah, Ibu Telah Pulang
- Bab 28 Hanya Seseorang yang Tak Dikenal
- Bab 29 Ternyata Dia Selalu Membawa Pengawal di Sisinya
- Bab 30 Jika Kamu Merindukannya, Datanglah dan Temui Dia
- Bab 31 Jangan Membuat Penasaran
- Bab 32 Hal yang Sudah Berlalu, Tidak Ada Hubungannya Denganku
- Bab 33 Sakit yang Datang Secara TIba - Tiba
- Bab 34 Elsa, Bisakah Kamu Kembali?
- Bab 35 Seranjang Kembali Setelah Waktu yang Lama
- Bab 36 Shella yang Tidak Mau Minum Susu Bukanlah Shella yang Baik
- Bab 37 Meeting Telah Dibubarkan, Pulang
- Bab 38 Jangan Membuatku Muak
- Bab 39 Tertipu Lagi
- Bab 40 Aku Tahu Harus Bagaimana
- Bab 41 Elsa, ibumu kecelakaan
- Bab 42 Anak muda, Putri kami juga lumayan
- Bab 43 Sulit untuk bangkit
- Bab 44 Bagaimana dengn keadaan Ibuku?
- Bab 45 Pengajuan Investigasi
- Bab 46 Sudah jam segini, kamu masih kemari?
- Bab 47 Pecahan-pecahan mimpi
- Bab 48 Istri VS Kekasih
- Bab 49 Habisi wanita itu
- Bab 50 Gagal mencuri dan kehilangan umpan
- Bab 51 Langkahi dulu mayatku
- BAB 53 Tidak Berjodoh
- BAB 53 Kamu Ingin Hidup Atau Mati
- BAB 54 Apakah Ingin Mati Di Sini!
- BAB 55 Duel dengan kelompok preman
- Bab 56 Kamu ini anak nakal yang tidak mempunyai hati nurani
- Bab57 John Lee yang menghilang
- Bab 58 Pernikahan abad