Untouchable Love - Bab 34 Elsa, Bisakah Kamu Kembali?
Tidak lama kemudian John Lee sudah selesai mandi dan mengganti pakaiannya lalu turun kebawah.
"Ibu dimana?"
Shella menunjukkan jarinya ke arah dapur: "Ibu sedang membuat makanan untuk Sheila."
Ekspresi John Lee di wajahnya sangat lembut, dan dia berjalan ke dapur setelah mengganguk kepada Sheila. Belum sampai John Lee di depan pintu dapur, suara keras datang dari dalam dapur. Suara itu sangat keras, sampai membuat John Lee dan Shella terpaku kaget.
Dia dengan cepat berlari masuk ke dalam dapur, panci dan wajan jatuh berserakan di lantai. Dia melihat Elsa Bai dengan satu tangan memegang meja dapur dan satu tangan memegang perut bagian bawahnya, wajahnya pucat pasi tidak seperti biasanya, dan di hadapannya ada beberapa piring masakan yang sudah dibuat, yang penuh dengan aroma wangi.
Bibir Elsa seperti tercelup oleh warna ungu yang pucat, dan keringat dinginnya dengan cepat mengalir di sekujur tubuhnya.
Dia melihat Shella lari ke arahnya dan Elsa berusaha untuk tersenyum kepadanya: "Shella, iga asam manis dan ikan sudah selesai di masak. Cicipilah, lihat apakah kamu menyukainya? Jika kamu tidak menyukainya, Ibu akan membuatnya lagi untukmu. ”
"Shella menyukainya, Shella sangat menyukainya!" Kepala kecil Sheila mengangguk terus-terusan, tangannya yang putih dan lembut memegang Elsa Bai: "Mengapa ibu begitu dingin? Menghangatkan, Shella akan bantu menghangatkan ibu. ”
"Ibu tidak kedinginan, hanya lapar."
Shella segera mengambil sepotong iga dari barisan iga asam manis di piring dan dengan tangan kecilnya dia menyuapkannya ke mulut Elsa Bai: "Ibu makan, setelah makan daging ibu tidak akan lapar lagi."
"Iya..."
Elsa Bai membuka mulutnya, dan tiba-tiba perutnya terasa seperti ombak laut yang bergelombang, keringat dingin di dahinya mengembun menjadi tetesan-tetesan air yang jatuh ke lantai. Elsa Bai tidak bisa menahannya lagi, dia melepaskan tangan Shella dan lari menuju arah kamar mandi.
Tetapi gerakan ini terlalu tiba-tiba dan mendadak, membuat pandangan matanya tiba-tiba menggelap...
"Elsa Bai!" Sebelum pingsan, dia sepertinya mendengar suara John Lee yang dipenuhi oleh rasa cemas, dan juga suara lembut anak kecil, yang nada suaranya penuh kecemasan: "Ayah ... kenapa ibu berdarah? ada banyak darah, Ayah! ”
......
Ketika kesadaran Elsa Bai kembali, dia mendapati dirinya berbaring di tempat tidur yang empuk, pakaian di tubuhnya sudah diganti, dan bagian pribadinya sudah ditutupi dengan pembalut.
Ruangan itu gelap, pintu dan jendelanya tertutup, dan gordennya juga tertutup dengan rapat, bahkan sinar pun tidak bisa masuk sedikitpun ke dalam.
"Kamu sudah bangun?" Suara John Lee terdengar sedikit berat, tapi anehnya suaranya sangat enak untuk didengar.
Aroma anggur yang sekilas mengalir masuk ke hidung Elsa.
Kejadian sebelum dia pingsan berangsur-angsur terbayang kembali di pikiran Elsa. Elsa Bai yang kelihatan sangat lelah berkata: "Kamu minum anggur? Dimana Shella? ”
"Kenapa kondisi tubuhmu menjadi begitu buruk?"John Lee tidak menjawab pertanyaannya dan malah berbalik bertanya. Sepasang tangannya yang ramping membelai lembut pipinya, dan nada suaranya memiliki kelembutan yang belum pernah Elsa Bai dengar sebelumnya.
Elsa Bai menggerakkan badannya dan berusaha untuk duduk, tetapi ditahan kembali ke tempar tidur dengan lembut oleh John Lee.
"Aku sedang bertanya padamu!"
Sulit bagi Elsa Bai untuk bergerak pada saat ini. Di ruangan yang gelap itu, dia tidak bisa melihat wajah John Lee. Dia hanya bisa melihat garis badan John Lee yang samar: "Jika Shella sudah tidur, aku akan pergi dulu."
"Elsa, bisakah kamu kembali?"
Dari kata-kata yang dia ucapkan, ternyata tanpa disangka terdapat sedikit nada memohon.
Tangan Elsa Bai menggengam erat : "John Lee, apakah kamu masih ingin mengulangi kesalahan tiga tahun yang lalu?"
"Pernikahanku dan Ana Chu hanyalah sebuah pernikahan diatas dokumen, dan cepat atau lambat kita akan bercerai."Suara John Lee menjadi semakin lembut, dia duduk di tepi tempat tidur, satu tangannya membelai lembut pipi Elsa Bai dan satu tangannya lagi membantu Elsa menghangatkan perutnya: "Dulu itu adalah jalan buntu, tapi sekarang semuanya sudah berbeda."
“Kalau begitu bagaimana dengan ayahku, bisakah kamu mengembalikan ayahku hidup-hidup?” Nada bicara Elsa Bai penuh cemoohan: “John Lee, seumur hidup ini kita tidak mungkin lagi. Memang, memang aku yang tidak menepati janjiku semula. Aku tidak bisa menahan diri untuk mendekati Shella, dan mengganggu hidup kalian. Jika kamu keberatan, aku tidak akan lagi ... wuahh ~ "
Novel Terkait
My Superhero
JessiHabis Cerai Nikah Lagi
GibranDemanding Husband
MarshallHis Soft Side
RiseAdieu
Shi QiSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiBeautiful Lady
ElsaUntouchable Love×
- Bab 1 Suara Patah Hati
- Bab 2 Kami berakhir saja
- Bab 3 Sakit hati
- Bab 4 Kematian Ayah Elsa
- Bab 5 Kamu adalah kekasih gelapnya?
- Bab 6 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 7 Kamu Membuatku Muak
- Bab 8 Mempertahankan atau Melepas
- Bab 9 Menemukan
- Bab 10 Masuk Ke Neraka
- Bab 11 Pukulan yang bagus.
- Bab 12 Bukanlah hanya seorang selir.
- Bab 13 Apakah kamu bisa melepaskanku
- Bab 14 Pergi Mencari Ayah
- Bab 15 Pendarahan
- Bab 16 Masi Bisa Bertahan?
- Bab 17 Ia Harus Hidup
- Bab 18 Memutuskan Hubungan
- Bab 19 Tidak Mau Sekolah
- Bab 20 Kembali Setelah Tiga Tahun
- Bab 21 Pengurungan
- Bab 22 Hati Yang Besar
- BAB 23 Menjaga Kesucian Suci
- BAB 24 Anak Perempuan Yang Menangis Mencari Ibu
- Bab 25 Dibenci oleh saudara
- Bab 26 Kenapa kamu tidak mati di luar sana?
- Bab 27 Ayah, Ibu Telah Pulang
- Bab 28 Hanya Seseorang yang Tak Dikenal
- Bab 29 Ternyata Dia Selalu Membawa Pengawal di Sisinya
- Bab 30 Jika Kamu Merindukannya, Datanglah dan Temui Dia
- Bab 31 Jangan Membuat Penasaran
- Bab 32 Hal yang Sudah Berlalu, Tidak Ada Hubungannya Denganku
- Bab 33 Sakit yang Datang Secara TIba - Tiba
- Bab 34 Elsa, Bisakah Kamu Kembali?
- Bab 35 Seranjang Kembali Setelah Waktu yang Lama
- Bab 36 Shella yang Tidak Mau Minum Susu Bukanlah Shella yang Baik
- Bab 37 Meeting Telah Dibubarkan, Pulang
- Bab 38 Jangan Membuatku Muak
- Bab 39 Tertipu Lagi
- Bab 40 Aku Tahu Harus Bagaimana
- Bab 41 Elsa, ibumu kecelakaan
- Bab 42 Anak muda, Putri kami juga lumayan
- Bab 43 Sulit untuk bangkit
- Bab 44 Bagaimana dengn keadaan Ibuku?
- Bab 45 Pengajuan Investigasi
- Bab 46 Sudah jam segini, kamu masih kemari?
- Bab 47 Pecahan-pecahan mimpi
- Bab 48 Istri VS Kekasih
- Bab 49 Habisi wanita itu
- Bab 50 Gagal mencuri dan kehilangan umpan
- Bab 51 Langkahi dulu mayatku
- BAB 53 Tidak Berjodoh
- BAB 53 Kamu Ingin Hidup Atau Mati
- BAB 54 Apakah Ingin Mati Di Sini!
- BAB 55 Duel dengan kelompok preman
- Bab 56 Kamu ini anak nakal yang tidak mempunyai hati nurani
- Bab57 John Lee yang menghilang
- Bab 58 Pernikahan abad