Untouchable Love - Bab 3 Sakit hati

“Kalau berani kamu ulang sekali lagi!” hawa dingin terasakan dari tatapan John Lee

“Aku bilang kita putus saja, sehina-hinanya diriku juga tidak akan menjadi orang ketiga kalian. John, aku tidak mau berhubungan denganmu lagi, kehidupan selanjutnya aku tidak mau lagi ada sedikit hubungannya denganmu, apakah kamu masih mau ku ulangi sekali lagi?”

“Jadi, kamu mau putus denganku?”

Sekujur tubuh John Lee mengeluarkan hawa dingin sampai udara disekitar seolah-olah telah membeku.

Badan Elsa Bai sampai terasa gemetaran : “Jadi kamu ingin aku bagaimana? Membuat diriku sendiri hina, mencampuri pernikahan kalian berdua? Atau tetap menunggu di apartemen ini, setiap hari menunggu kedatanganmu? John, segera menghilang dari hadapanku, kamu jangan pernah mempunyai pemikiran yang tidak masuk logika seperti itu!”

Kalau sudah mengkhianati, kenapa masih tidak melepaskannya?

Elsa merasakan kemarahan, lelaki ini sungguh tidak masuk akal.

Dia langsung berdiri mengenakan sandal bersiap-siap meninggalkan ruangan.

Muka John sudah suram seperti es, dia menarik Elsa dan menegaskan : “Kamu tidak boleh pergi!”

“Jangan menyentuhku, John.”

Dia tidak mempedulikannya, tangannya mengalir di tubuh Elsa, kulit yang lembut ini berubah menjadi merah oleh sentuhannya, jarinya masuk dari kerah bajunya, rasa yang nikmat membuat Elsa mengerang kenikmatan.

John merangkulnya dengan erat, tidak ada celah diantara mereka berdua selain perutnya yang sengaja dihindarkan. Elsa tidak bisa kabur, dia hanya bisa melihat kearah jendela seolah melakukan penolakan tanpa suara.

Dia yang berumur 18 tahun jatuh cinta kepada John Lee yang sudah berumur 26 tahun, bagaikan ngengat yang terbang menghampiri api. Bolos sekolah, kabur dari rumah, dia telah melakukan segalanya yang dilakukan oleh perempuan tidak baik hanya untuk bisa bersama selamanya bersama John Lee.

Dia memberikan dirinya sendiri kepadanya.

Begitu menyenangkan tapi juga rendah.

Mata Elsa semakin basah, tapi dia tetap enggan meneteskan air matanya.

John tak berhenti mencium lehernya sambil mengelus titik sensitifnya.

“Masih ingatkah pertama kali kita?” suara Elsa Bai terdengar serak, badannya bergoyang tanpa keseimbangan sambil berkata : “Aku meninggalkan orang tuaku dan bersama denganmu, saat pertama kali kamu mau memasukannya, aku pernah memohon agar jangan pernah selingkuh. Hanya saja aku masih terlalu polos.”

John Lee membuka kedua kaki Elsa menggunakan lututnya dan meluruskan muka Elsa.

“Waktu itu aku juga tidak meng-iyakanmu!“

Elsa memandang John, lelaki yang dulu tampan bagaikan gambar yang kini masih tetap mempesona, diriku yang berumur 18 tahun jatuh cinta kepadanya hanya karena tertarik ketika memandangnya.

John Lee akan menikah, tapi bukan dia mempelai wanitanya.

Kisah cinta yang di anggapnya sebagai hidup itu bagaikan rumput liar bagi John Lee.

Kekuasaan, harta benda, semuanya lebih penting daripada percintaannya, dan John Lee bahkan tidak memberikan kesempatan kepada dirinya untuk kabur dari semua ini.

Rasa sakit yang dirasakan dari dada akhirnya juga membuat air matanya mengalir.

Bibir John Lee semakin lama semakin keatas, menutupi mulut Elsa Bai yang akan mengeluarkan suara tangisan, mata nya sangat terang, hingga Elsa Bai mengira lelaki ini akan membawakan kebahagiaan buatnya, tapi faktanya malah adalah kebalikannya.

Percintaan itu bagaikan bayangan busa, bias berubah setiap saat.

“Elsa, kamu tidak bisa kabur, kamu harus disisiku, seumur hidup!” John Lee mengigit telinganya sambil mengeluarkan kata-kata yang tidak boleh di tolak ini, lalu meninggalkan apartemen ini, dan kabar John Lee akan menikah terus menyakitinya setiap saat.

Elsa Bai terduduk dilantai, dia merasakan keputus-asaan.

Awalnya memang tidak ingin menangis, tapi tidak tau mengapa air mata tetap saja terus keluar dari mata, Elsa tidak lagi bisa menahannya, dia menangis tersedu-sedu, entah sudah lewat berapa lama, hatinya masih penuh dengan duka akan tetapi air mata nya sudah mengering.

Tik tak tik tak, terdengar suara hujan dari luar jendela, bagaikan hatinya yang lagi menetes darah.

Ingatan masa lalu satu demi satu muncul dalam otaknya saat ini.

“Elsa, aku berjanji akan melindungimu seumur hidup”

“Asal kamu mengandeng tanganku, maka aku akan menemanimu sampai tua nanti.”

“Apakah kamu mencium bau gosong, itu adalah hatiku yang sedang menyala untukmu.”

“Sayangku, aku sedih melihat kamu menangis.”

Ingatan bahagia masa lalu satu demi satu hilang dan yang tersisa hanya lah satu kata.

“Hanya Ana Chu lah yang boleh menjadi istriku.”

Elsa membuka mulutnya, dia ingin berteriak.

Tapi luka hatinya yang begitu besar dan begitu sakit membuat dia tidak bisa mengeluarkan suara sedikitpun.

Semakin ingin berteriak malah semakin sunyi.

Dia mengkhianati semuanya, merelakan semuanya, yang didapatkan hanya lah sebuah akhir yang hancur seperti ini.

John, jika ada pilihan sekali lagi, aku tidak akan mau jatuh cinta padamu lagi.

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu