Unperfect Wedding - Bab 48 Dari Ingatan yang Tidak Pernah Terjadi

“Apa yang seharusnya terpikirkan olehku?”

“Kamu bilang mau mengambil kunci apartemen, aku mengira bahwa kamu sudah terpikiran sesuatu.” Ternyata hal sebelumnya belum terpikirannya, tetapi mengapa dia ingat bahwa dia pernah membelikan Lisa sebuah apartemen.

“Antarkan kuncinya kesini.” Setelah berbica, dia pun menutup teleponnya.

Asistennya sangat tahu jelas tentang masa lalu Hendra, tetapi dia tidak ingin memberitahukan kepada orang lain, karena itu adalah kenangan Hendra sendiri, dia ingin Hendra sendiri yang bisa mengingat kembali ingatannya, dan tidak perlu mendengarnya dari orang lain.

Kuncinya sudah diantar dengan cepat, Hendra mengambilnya dan berjalan masuk bersama asistennya, dia terhenti, “Kenapa kamu mengikutiku?”

“Tuan, aku takut kamu tidak tahu di lantai berapa.”

Hendra sebenarnya tidak tahu, meskipun ada sedikit bayangan, tetapi tidak tahu jelas kamar yang mana, dia terus memikirkannya tapi tetap tidak bisa diingat.

Dia mengode ke asistennya: “Bawa jalan.”

Kedua orang itu masuk ke dalam lift, setelah asistennya menekan tombol lantai apartemen, dengan diam-diam dia melihat ke Hendra.

“Apa yang kamu lihat?”

Asistennya mempertimbangkan sesuatu dan berkata: “Tuan, kamu benar-benar tidak mau aku menceritakan tentang memori masa lalumu?”

Dia menjawabnya: “Tidak perlu.”

Asistennya pun tidak berkata apa-apa lagi, dengan tenang membawa jalan.

Sesampainya di depan pintu, Hendra membuka pintunya dan tercium bau debu yang sangat tajam membuat asistennya terbatuk.

Hendra mendorong Asisten Aiden, masuk ke dalam, dan mulai melihat-lihat kondisi ruangannya, tidak ada yang special, ruangan itu dipenuhi debu, tapi ada jejak kaki di lantai.

Dia melihatnya dengan kedua matanya, dan berkata: “Ada yang datang kesini.”

Asisten menjawabnya dengan ragu: “Tuan, sudah lama tidak ada yang menempati tempat ini, bagaimana bisa ada orang yang datang?”

“Jejak kaki di lantai, kaki wanita.” Setelah berbicara, dia langsung ingin meninggalkan tempat itu, tetapi melihat kertas yang ada di tong sampah, dan menuliskan beberapa kalimat perjanjian, yang menarik perhatian Hendra.

“Asisten Aiden, sini.” Dia berkata: “Keluarkanlah, aku mau lihat, apa benda ini?”

Asisten Aiden tidak kehilangan ingatan, dia tahu benda itu, “Tuan, ini adalah kertas pengalihan harta bendamu, adalah….”

“Keluarkan, susunlah dengan baik.” Hendra memotong perkataannya.

Asisten Aiden hanya bisa melakukannya, untungnya kertas itu belum hancur, dan dengan cepat tersusun dengan baik, “Tuan, selesai.”

Hendra berjalan mendekatinya, melihat ke kertas tersebut, namanya tertulis bahwa dia mengalihkan propertinya untuk seorang wanita, yang bernama Lisa.

“Lisa.” Dia membaca nama ini, sebelumnya Cindy pernah mengakatakan nama ini.

“Tuan sudah terpikirkan sesuatu?”

“Tidak ada.” Hendra menghitung jumlah propertinya, sekarang bahkan bisa mendapatkan keuntungan lebih jika menjualnya, dan semakin lama akan semakin berharga, wanita ini punya selera yang tinggi, tetapi kenapa kertas ini disobek?

Dia meninggalkan apartemen, hatinya tidak tenang dan terus bertanya-tanya, kenapa wanita ini tidak mau mengambilnya, dengan sangat jelas jumlahnya bisa menanggung biaya seumur hidupnya.

Hendra merasa bahwa dia sudah lupa tentang masalah itu, tetapi setelah merasa akrab dengan masalah tersebut, dia menjadi tidak biasa, selalu mencari tahu akan hal tersebut.

Pada suatu malam, dia insomnia, tidak bisa tidur dengan nyenyak di kasur, tidur di jam 4 subuh.

Hanya tidur 3 jam, wajahnya terlihat kurang bagus dan merasa pusing.

Setelah terbangun dari tidur, dia membuat secangkir kopi lalu membawa mobil pergi kerja.

Mengetahui sedang hujan pada saat keluar dari pintu, jam masuk kerja yang membuat jalan macet, mobil yang didepan harus bergerak dan mobilnya baru bisa bergerak.

Dengan mobil yang ada dibelakangnya, tidak tahu apakah kesalahan teknis atau dengan sengaja, dia merasa mobilnya tiba-tiba terguncang, bagian belakang mobil ditabrak.

Kejadian ini sangat akrab, di jembatan yang sama, di saat hujan deras yang sama, hanya saja saat ini sedang macet, tetapi ini hanya kecelakaan kecil, bagian belakang mobil jenis Bentley tersebut sedikit lari dari posisinya.

Harus turun dari mobil untuk mengaturnya, tetapi kepalanya sangat sakit.

Dia kembali ke tempat duduknya, tangan memegang kepalanya, rasa sakit ini benar-benar tidak bisa ditahan, pada saat itu ingatan masa lalunya terus mengganggunya, dan pada akhirnya teringat suatu nama—Lisa.

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu