Perjalanan Cintaku - Bab 5 Tuan Muda Keluarga Lin Dan Cinderella

"Bagaimana perasaanmu, kulihat di foto kamu sangat menikmatinya? Bagaimana lagi dengan perasaanmu?" Willy Lin berteriak dengan marah ketika temperamennya naik, "Menanyakanku kualifikasi apa yang kumiliki? Thalia, jangan terlalu menganggap hebat dirimu, jika bukan karena aku, kamu tidak akan menjadi apa-apa sekarang! Memangnya kenapa jika aku sudah meniduri Jessy? Aku telah bersama denganmu selama dua tahun, tetapi kamu bahkan tidak membiarkanku untuk menyentuhmu, lantas masih tidakkah kamu membiarkanku mencari wanita lain? Kepolosan seperti apa yang masih kamu tunjukkan di depanku, bukankah kamu hanya seorang pelacur?"

Selama Willy Lin teringat bahwa dirinya pernah memperlakukannya sebagai seorang putri, dia merasa dirinya bodoh!

Bagaimana mungkin seorang wanita yang berpikiran begitu terbuka masih memiliki kepolosan?

Thalia Shi hampir tidak bisa berdiri stabil sehingga tubuhnya terhuyung mundur beberapa langkah, matanya memandangi pria itu dengan tidak percaya.

Apakah ini benar-benar pria yang memanjakannya dulu?

Tidak mempercayainya, bahkan tidak menanyainya sekalipun, sebaliknya langsung menjatuhkan hukuman mati padanya?

Memikirkan bahwa orang-orang di luar akan membahas dirinya, Willy Lin merasa malu dan berbalik, lalu berkata, "Bukankah yang kukatakan itu adalah fakta? Sekarang, pria-pria di seluruh dunia sudah pernah melihat tubuhmu, mereka juga tahu bagaimana ekspresimu ketika kamu menjadi emosional, lantas kamu masih ingin aku menjadi pria yang memiliki istri yang tidak setia? Kuberitahu kamu, Thalia, aku tidak akan! Seorang wanita sepertimu sama sekali tidak pantas untukku!"

Jessy Yin dengan cepat melangkah maju untuk mencapai lengan Willy Lin dan menenangkan, "Willy, jangan marah lagi. Sekarang, kamu tidak boleh mengabaikan Thalia karena ibunya sedang sakit, dan bukankah keluargamu sudah meminjamkan 400 juta padanya? Aku dengar-dengar, mereka masih membutuhkan sejumlah besar uang sekarang. Jika kamu mengabaikannya, apa yang harus dia lakukan?"

Thalia Shi mengangkat matanya dan memandangi dua orang di depannya. Air matanya telah berhenti, dia menatap Willy Lin yang sedang terbakar amarahnya dan hanya berkata ringan, "Karena ini masalahnya, maka kontrak pernikahan yang telah kita bahas sebelumnya akan dibatalkan. Aku akan mengembalikan 400 jutamu sesegera mungkin. "

Begitu kata-kata itu jatuh, seluruh ruangan tiba-tiba menjadi sunyi.

Willy Lin yang emosional itu tiba-tiba menjadi tenang, menatap lurus ke arah wanita itu dan terdiam untuk waktu yang lama. Dadanya berombak-ombak, matanya penuh dengan perjuangan dan sakit hati.

Dia benar-benar tidak menjelaskan satu kalimat pun?

Dia benar-benar bisa melepaskan perasaan mereka dengan begitu mudahnya?

Semua orang tahu bahwa tuan muda keluarga Lin di kota A jatuh cinta pada Cinderella, yaitu Thalia Shi, dan telah menghabiskan seluruh waktunya sebagai seorang remaja. Tetapi hanya dua tahun kemudian, hal seperti itu terjadi. Bagaimana mungkin Willy Lin bisa melepaskan Thalia Shi dengan begitu mudahnya...

Ruangan itu menjadi sunyi senyap, lalu Thalia Shi yang berada di samping pun meraih lengan Willy Lin dengan lembut. Sebelum dia berbicara, Willy Lin mendorongnya jatuh ke lantai, "Menjauhlah dariku!"

Willy Lin menoleh untuk melihat wanita yang membuatnya sakit hati, "Thalia, anggaplah 400 juta itu kuberikan padamu untuk memberi makan anjing-anjing. Jangan lagi datang mencariku mulai sekarang, keluarlah dari sini!"

Thalia Shi memandangi pria asing di depannya dengan penuh amarah dan keluhan, masih tidak sempat untuk mengatakan apa-apa, tetapi Willy Lin telah berbalik untuk menelepon dan berkata, "Petugas keamanan? Naiklah ke kamarku untuk mengusir seorang wanita gila di sini!"

Thalia Shi menutup kedua matanya dengan erat dan mengambil nafas dalam-dalam, lalu mengangkat matanya untuk melihat Willy Lin, tetapi matanya berombak.

Pria itu benar-benar sangat tega..

Siapakah yang mengatakan bahwa tuan muda Lin mencintai Thalia Shi sampai ke tulang-tulang?

Thalia Shi tidak keberatan dengan temperamennya, ataupun kepribadiannya, tetapi dia benar-benar tidak dapat menerima kata-kata yang diucapkannya, juga tidak dapat menerima kecurigaannya padanya.

Mereka bukanlah orang yang berpengalaman, banyak emosi dan banyak perkataan yang masih tidak bisa dikontrol.

Namun, beberapa perkataan adalah ujung pisau yang paling menyakitkan.

Thalia Shi menatapnya dalam-dalam, tidak mengatakan apa-apa, berbalik, lalu bergegas keluar.

Air matanya dengan cepat mengalir ke karpet, disertai dengan rasa persahabatan dan cinta yang seharusnya tidak dihargai...