Perjalanan Cintaku - Bab 16 Wilson Jing, Selamatkan Aku!

Direktur Levin di luar pintu yang tidak dapat membuka pintu juga merasa panik, dengan gilanya ingin bergegas masuk, bahkan dia masih meminta bawahannya untuk datang dan mendobrak pintu.

Tangan Thalia Shi yang memegang ponsel pun bergetar hebat, dia bahkan tidak bisa melihat nomornya dengan jelas.

Pria itu pernah menghubunginya sebelumnya, jadi dia akan menemukan nomornya dengan melihat melalui riwayat panggilan...

Air matanya berputar di matanya, membuatnya bahkan tidak berani menangis sekarang!

Jari-jarinya bergetar dan suara benturan di luar pintu masih berlanjut! Bahkan sudah terdengar suara langkah kaki yang datang tidak jauh dari sana!

Wilson Jing ...

Ini adalah pertama kalinya dia begitu mengandalkan pria asing itu!

Direktur Levin tidak lagi mendobrak pintu, sebaliknya dia meminta pelayan untuk mengambil kunci: "Gadis kecil, tunggulah sampai pintu ini dibuka olehku. Lebih baik kamu melepas pakaianmu dan menungguku dengan patuh!" Kata-kata itu penuh dengan kecabulan.

Tiba-tiba, ada suara tabrakan kunci di luar pintu, dan 'KLIK', pintu terbuka. Thalia Shi tanpa sadar melangkah mundur, lututnya menabrak sofa, tubuhnya melemas, dan ponsel di tangannya jatuh ke lantai dengan suara retak!

Direktur Levin berjalan masuk dan mengulurkan tangannya untuk mengikat dasinya. Tubuhnya yang gemuk tampak sedang gemetar ketika dia berjalan. Matanya memandangi Thalia Shi dengan rakus dan berkata, "Gadis cantik, akan kulihat kemana kamu akan pergi sekarang? Aku sudah membayarnya, jadi hari ini kamu harus melayaniku dengan baik!"

Selama pembicaraan, orang-orang yang mengikuti di belakangnya sudah keluar lagi, dan pintunya tertutup dengan keras!

Sel-sel di seluruh tubuhnya sedang melakukan persiapan. Thalia Shi menatap erat pada direktur Levin dan berusaha menjaga jarak darinya, lalu memohon, "Direktur Levin, tolong biarkan aku pergi, oke? Aku hanya datang ke sini untuk mengambil sesuatu dari pamanku, aku..."

Ketika direktur Levin membidik Thalia Shi untuk berbicara, tubuhnya yang gemuk terlihat sangat aktif. Dia mengulurkan tangannya dan meraih lengan wanita itu lalu menariknya erat ke dalam pelukannya, tersenyum dan berkata, "Haha, aku tidak peduli akan hal ini, aku hanya tahu menghabiskan uang untuk bermain dengan wanita!"

“Ah!” Thalia Shi berteriak kaget.

“Gadis cantik, aku sudah merindukanmu sejak lama, bagaimana bisa kamu membiarkanku menunggu begitu lama?” Telapak tangan besar direktur Levin bergerak naik-turun di tubuh halus Thalia Shi, dan tubuh besarnya itu menekannya agar tidak membiarkannya bergerak, dan masih ada beberapa kata menjijikkan di mulutnya, "Katakan padaku, gaya seperti apa yang kamu suka? Aku bisa memuaskanmu, kita akan bersenang-senang malam ini..."

"Tidak!" Wajah Thalia Shi memucat, kedua tangannya menghalangi di depan dadanya dan mendorong pria itu: "Tidak! Kamu lepaskan aku! Biarkan aku pergi!"

SRET, Thalia Shi jelas merasa pakaiannya telah robek, membuat perjuangan dirinya semakin besar!

Kepalanya diangkat secara paksa oleh direktur Levin. Melihat wajah menjijikkan direktur Levin, tiba-tiba, wajah Willy Lin dan Wilson Jing terlintas di benaknya, tetapi dia sudah tidak sempat untuk berpikir. Dia berteriak, "Wilson, selamatkan aku! "

Mendengar nama yang tidak asing itu, gerakan direktur Levin sedikit terhenti sehingga Thalia Shi mengambil kesempatan untuk memukul hidung pria itu dengan keras menggunakan kepalanya!

“Hidungku, bangsat!” Ketika direktur Levin melepaskan Thalia Shi, dia berguling-guling di tanah.

Thalia Shi mengulurkan tangannya dan bergegas keluar, dan segera, direktur Levin berteriak di belakangnya, "Tangkap pelacur itu! Cepat!"

Dia tidak mau, tidak mau! Jangan pernah dirinya tertangkap kembali!

Thalia Shi tidak tahu kemana dia berlari. Selama ada seseorang di belakangnya, dia tidak akan berani berhenti. Tiba-tiba, ada cahaya terang yang diproyeksikan, membuat Thalia Shi tanpa sadar berhenti dan terhuyung-huyung di ujung kakinya, tubuhnya yang lembut jatuh ke bawah disertai dengan suara rem yang tajam. Lalu, dia mengulurkan tangan dan memblokir matanya dan kemudian melihat melalui celah-celah jari...

Ada cahaya redup dari mata hijau yang menerangi dirinya.