Siswi Yang Lembut - Bab 61 Tidak Tahu Bagaimana Caranya Menghadapi Situasi
"Oh maaf, kamu yang belum berpengalaman secara seksual mungkin belum tahu apa itu IVF, ya?"
Yuna melihat ke arah Vania, meskipun keduanya baru pertama kalinya bertemu, tetapi intuisi kewanitaannya mengatakan bahwa dia masih polos.
"Yang disebut teknik ‘in vitro fertilization’ adalah proses pembuahan dengan cara mengekstraksi telur, mengambil sampel sperma, kemudian menggabungkan telur dan sperma secara manual pada wadah kaca di laboraturium. Embrio kemudian dipindahkan ke rahim."
"Awalnya, kami seharusnya merasakan kegembiraan atas keberhasilan dalam proses pembuahan. Tetapi sembilan bulan kemudian aku baru menyadari ... kalau bayi yang menggeliat di perutku, dan sel sperma yang membuahi sel telurku … ternyata bukan milik suamiku."
Vania menatap Yuna dan terkejut, dan tangannya tanpa sadar bergerak menutupi mulutnya. Meskipun dia belum pernah memiliki pengalaman serupa, bagaimana dia sebagai seorang wanita, sanggup menanggung hal seperti itu?
"Bagaimana ...mungkin ... hal itu bisa terjadi? ......."
"Suamiku memiliki azoospermia, yang dalam istilah awam berarti dia tidak memiliki sperma di air mani. Kebetulan aku menemukan berkasnya di kantor pria yang membuahi sel telurku."
"Aku sangat terpukul oleh kenyataan bahwa bayi di perutku bukanlah benih dari suamiku, tetapi dari orang lain, dan berdasarkan dari dokumen yang aku baca, aku curiga bahwa itu adalah benih dari dokter yang merawatku, dan dalam ketakutan itu... aku menggugurkannya sebulan sebelum waktunya aku melahirkan ....... "
Dan pada saat itu, Yuna merasa sangat hancur. Dia sendiri tidak tahu bagaimana caranya menghadapi situasi tersebut. Rasa sakit, marah, dan menyalahkan diri sendiri... serta rangkaian emosi negatif menekannya, menyebabkan dirinya mengalami pendarahan hebat.
"Aku kira dokter yang merawatku, yang tahu segalanya sejak awal, melakukan ini karena dia ingin memilikiku setelah aku selesai melahirkan, dengan dalih bahwa anak itu adalah miliknya? Tetapi kenyataannya dia melakukan itu bukan karena dia mencintaiku, tetapi karena dia menginginkan uangku ... bukan, tetapi status ayahku ... "
Yuna menatap Vania dan tersenyum sekali lagi, tetapi senyum di bibirnya itu adalah senyum palsu yang muncul karena dia sudah tidak bisa menahan emosinya lagi.
“Karena itulah aku harus terus berpura-pura pingsan, karena aku ingin menggunakan kesempatan itu untuk menemukan bukti yang tepat untuk membalas dendam pada lelaki itu. Jadi, bagaimana, Nona Vania? Suamiku ... apa kamu ingin memilikinya? Atau kamu ingin memiliki masa depan yang baru? "
........
Yuna dengan lembut memakaikan kembali pakaian Kenzi, tetapi Kenzi yang sedang dalam kondisi koma terasa berat sehingga menyulitkan dirinya untuk melakukannya.
"Jadi suamiku, itulah yang terjadi. Lalu kami membuat perjanjian, dan perlu kamu ketahui bahwa Vania, dia belum pernah berhubungan seks dengan pria, dan keperawanannya yang aku beli seharga tiga juta aku berikan padamu."
Setelah berpakaian, dia membantu Kenzi merapikan bajunya.
"Kamu seharusnya bahagia, bukan? Karena itu seharusnya menjadi mimpi yang sangat indah, dan aku membeli mimpi itu seharga tiga juta dolar itu sepadan dengan harganya, bukan, Sayang?"
Senyum Yuna tampak suram, tetapi kenapa tampak begitu indah di tengah kesuraman?. Kemudian dia mencium Kenzi dengan lembut di dahinya. Rasanya seperti sepasang kekasih yang akan segera berpisah tetapi penuh keengganan.
"Semoga kamuu memiliki mimpi yang indah sampai pagi, karena di masa depan, akan ada saat dimana kau harus hidup dalam mimpimu, dan seterusnya, biarlah aku, wanita yang jahat, yang akan mengurusnya, jadi tolong percayalah padaku, aku tidak akan mengkhianati hubungan kita, dan aku tidak akan mengotori diriku sendiri."
Dia keluar kamar perlahan, tetapi setelah menutup pintu, dia berteriak karena merasa kesakitan. Karena pada akhirnya dia adalah seorang wanita, dan segala sesuatu yang telah dilakukannya, meskipun itu salah, semua demi menjaga perasaan yang mereka miliki.
Novel Terkait
The Winner Of Your Heart
ShintaMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeBlooming at that time
White RoseMore Than Words
HannyAwesome Husband
EdisonPenyucian Pernikahan
Glen ValoraI'm Rich Man
HartantoThe Great Guy
Vivi HuangSiswi Yang Lembut×
- Bab 1 Akademi Kepolisian
- Bab 2 Aku Menyukaimu
- Bab 3 Pertama Kali
- Bab 4 Kegairahan
- Bab 5 Gemetar
- Bab 6 Hangat
- Bab 7 Bersemangat
- Bab 8 Basah Kuyup
- Bab 9 Senyuman Jahat
- Bab 10 Lembut
- Bab 11 Sekarang Saatnya
- Bab 12 Lesu
- Bab 13 Dimanakah Dirinya?
- Bab 14 Hancur
- Bab 15 Kamar
- Bab 16 Membuka Pintu
- Bab 17 Bertemu
- Bab 18 Di Mobil
- Bab 19 Dibawa Pergi
- Bab 20 Denyut Muda
- Bab 21 Perasaan
- Bab 22 Sederhana
- Bab 23 Tanpa Masalah
- Bab 24 Memilih
- Bab 25 Konspirasi
- Bab 26 Kematian
- Bab 27 Bunga Dan Kupu
- Bab 28 Sisi Lain
- Bab 29 Opini Publik
- Bab 30 Pemeriksaan
- Bab 31 Janjian
- Bab 32 Sadar
- Bab 33 Karena Itu Dia Sangat Tidak Peduli Lagi
- Bab 34 Di Sebuah Toko Kopi
- Bab 35 Di Jalan Yang Sepi Ini
- Bab 36 Little Riding Hood
- Bab 37 Bayangan
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41 Indra Keenam
- Bab 42 Jatuh
- Bab 43 Tertarik
- Bab 44 Baik
- Bab 45 Karena Dia
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49 Kejam
- Bab 50 Cinta
- Bab 51 Orang Yang Kucintai Adalah Dirimu, Vania
- Bab 52 Kamu Benar-Benar Pendosa
- Bab 53 Dia Adalah Wanita Yang Paling Dia Cintai
- Bab 54 Ya, Aku Juga Sangat Merindukanmu
- Bab 55 Rasa Cinta Yang Memudar
- Bab 56 Kebenaran
- Bab 57 Hujan
- Bab 58 Benar
- Bab 59 Kebencian
- Bab 60 Kebenaran
- Bab 61 Tidak Tahu Bagaimana Caranya Menghadapi Situasi
- Bab 62 Pertarungan Malam Yang Panjang
- Bab 63 Kamu Berbohong
- Bab 64 Fakta
- Bab 65 Fakta Lain
- Bab 66 Akhir Kisah
- Bab 67 Tamat