Siswi Yang Lembut - Bab 33 Karena Itu Dia Sangat Tidak Peduli Lagi
“Hmm… Kenzi… suamiku… aku baik-baik saja… terima kasih atas perjuangannmu…”
Yuna tersenyum dan mengelus pria di depannya itu dengan lembut.
Lalu dia mencium bibir Kenzi.
Berapa lama sudah menunggu untuk ciuman ini??
…..
“Merepotkanmu Doktor….”
Vania membuka pintu dan keluar dari taxi.
Andra dari sisi lain, keluar dari kursi penumpang dan mengeluh: “tempat apa ini?? bagaimana mungkin taxi harganya sampai 400 ribu… benar-benar konyol.”
Setelah keluar dari taxi.
Vania melangkah masuk ke dalam villa, meninggalkan Andra dengan punggungnya yang indah.
“Apakah benar tidak apa-apa aku tidak membayar? Kau punya banyak uang ya?”
Andra membolak balik dompetnya, mencoba menunjukan sisi sungkannya. Selain itu, membuat seorang wanita membayar taxi adalah hal yang memalukan.
“An, sama aku , tidak perlu khawatir tentang uang…”
Vania berbalik dengan anggun.
Saat matahari terbenam, senyum indahnya membuat hati Andra berdebar-debar
Untuk seketika, Andra merasa bahwa Vania adalah Mona Lisa dengan latar matahari terbenam, dengan segala kecantikannya dia melihat kebelakang dan tersenyum kepadanya.
“Apakah kamu mau berkeliling sebentar ?”
Mereka berdua berjalan berdampingan di jalan pinggir kota.
Bayangan pepohonan dari kedua sisi terlihat sangat mempesona, memberikan suasana yang berbeda untuk mereka berdua.
“Dimana ini?? apakah rumahmu? Andra bingung.
Tidak hanya ada pemandangan bagus disini, tapi udaranya juga sangat segar.
Setiap meter dari kedua sisi jalan terdapat villa yang mana menjelaskan tempat orang-orang kaya tinggal.
Vania tersenyum dan mengaitkan tangannya ke lengan Andra, seperti pasangan , kamu dan aku sama-sama mau.
“Hehe… haruskahku bilang ini adalah awal mula jalan mulus?”
Andra melihat kearah Vania. Walaupun tidak ada kata-kata terucap , Andra mengerti apa maksud dari yang diucapkan Vania.
Di dalam villa.
Andra mengikuti Vania naik ke atas.
Karena Vania memakai rok mini, setiap langkahnya membuat rok Vania berayun naik turun yang mana memperlihatkan pemadangan dari bawah rok tersebut.
Andra sengaja memperlambat langkahnya agar dapat menikmati pemandangan indah di depannya itu.
“Apakah tidak apa-apa masuk ke villa profesor tanpa izin?”
“Jika pemilik villanya tidak tahu makanya kita tidak perlu meminta izinnya kan? Lagipula aku tahu dia sangat sibuk dan tidak akan kembali, sesekali membiarkan sesuatu itu adalah hal yang baik.”
Nada suara Vania acuh.
Saat itu juga Andra tidak peduli lagi.
Melihat pinggul Vania bergoyang.
Menghirup aromanya dari belakang.
Andra sudah kehilangan pikirannya
Tapi di lain sisi, dia masih tidak tahu apa yang Vania inginkan.
Hanya saja secara buram, dia berpikir bahwa pilihannya untuk setuju adalah pilihan yang bijak.
“Nah sudah sampai……”
Vania tersenyum dan membuka pintu.
Ini adalah kamar tidur yang mana dia sering datangi.
Setelah melihat apa yang diinginkan Vania
Andra tidak bisa menahan dirinya lagi.
Dia membuat berita di website kepolisian hanya karena cemburu
Awalnya, itu hanya untuk menakuti Kenzi agar dia dapat membantu dirinya lulus dengan mudah.
Andra pun tidak pernah berharap akan mendapatkan hal yang tidak terduga ini.
Karena itu dia sangat tidak peduli lagi.
Hal didepan mata ini, Vania tidak perlu menjelaskannya lagi.
Jika dia masih tidak dapat mengambil kesempatan ini maka dapat dikatakan dia belajar di akademi kepolisian hanya untuk hal sia-sia
Lalu.
Dia menarik Vania dari kejauhan dan melemparkannya ke atas tempat tidur.
Payudara Vania yang bergoyang membuat Andra lebih agresif lagi.
“Masih mau membuang-buang waktu?”
Vania mengangkat roknya dan menarik Andra kearahnya.
Hal tersebut membuat Andra benar-benar kehilangan pikirannya.
Novel Terkait
Cinta Yang Berpaling
NajokurataMy Lifetime
DevinaYama's Wife
ClarkIstri kontrakku
RasudinPerjalanan Selingkuh
LindaMy Charming Wife
Diana AndrikaSiswi Yang Lembut×
- Bab 1 Akademi Kepolisian
- Bab 2 Aku Menyukaimu
- Bab 3 Pertama Kali
- Bab 4 Kegairahan
- Bab 5 Gemetar
- Bab 6 Hangat
- Bab 7 Bersemangat
- Bab 8 Basah Kuyup
- Bab 9 Senyuman Jahat
- Bab 10 Lembut
- Bab 11 Sekarang Saatnya
- Bab 12 Lesu
- Bab 13 Dimanakah Dirinya?
- Bab 14 Hancur
- Bab 15 Kamar
- Bab 16 Membuka Pintu
- Bab 17 Bertemu
- Bab 18 Di Mobil
- Bab 19 Dibawa Pergi
- Bab 20 Denyut Muda
- Bab 21 Perasaan
- Bab 22 Sederhana
- Bab 23 Tanpa Masalah
- Bab 24 Memilih
- Bab 25 Konspirasi
- Bab 26 Kematian
- Bab 27 Bunga Dan Kupu
- Bab 28 Sisi Lain
- Bab 29 Opini Publik
- Bab 30 Pemeriksaan
- Bab 31 Janjian
- Bab 32 Sadar
- Bab 33 Karena Itu Dia Sangat Tidak Peduli Lagi
- Bab 34 Di Sebuah Toko Kopi
- Bab 35 Di Jalan Yang Sepi Ini
- Bab 36 Little Riding Hood
- Bab 37 Bayangan
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41 Indra Keenam
- Bab 42 Jatuh
- Bab 43 Tertarik
- Bab 44 Baik
- Bab 45 Karena Dia
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49 Kejam
- Bab 50 Cinta
- Bab 51 Orang Yang Kucintai Adalah Dirimu, Vania
- Bab 52 Kamu Benar-Benar Pendosa
- Bab 53 Dia Adalah Wanita Yang Paling Dia Cintai
- Bab 54 Ya, Aku Juga Sangat Merindukanmu
- Bab 55 Rasa Cinta Yang Memudar
- Bab 56 Kebenaran
- Bab 57 Hujan
- Bab 58 Benar
- Bab 59 Kebencian
- Bab 60 Kebenaran
- Bab 61 Tidak Tahu Bagaimana Caranya Menghadapi Situasi
- Bab 62 Pertarungan Malam Yang Panjang
- Bab 63 Kamu Berbohong
- Bab 64 Fakta
- Bab 65 Fakta Lain
- Bab 66 Akhir Kisah
- Bab 67 Tamat