Siswi Yang Lembut - Bab 35 Di Jalan Yang Sepi Ini
Meskipun Kenzi tidak menunjukan keanehan di luar, namun di hatinya, seperti kapal yang sedang berlayar di tengah badai, yang mana dapat karam kapan pun.
“Apa yang harus kulakukan…? sekarang pasti Vania sedang ada di villa… aku harus mengirim pesan padanya dulu…”
Ketika Kenzi masih menemani Yuna, dia khawatir bagaimana mengirim pesan ke WeChat Vania.
….…
Mobil audi A6nya melaju dengan santai di jalan kota.
“Jadi itu....”
Setelah mendengar penjelasan dari Kenzi, Yuna bersandar ke jendela mobil dengan bingung.
“Ketika aku masih dalam kondisi koma, sayang, kamu berusaha sangat keras…”
Kata-kata dari Yuna membuat jantung Xu Xiaming tanpa sadar berdebar-debar.
Karena kata-katanya dapat memiliki banyak arti.
Hal tersebut tidak hanya mengungkapkan rasa terima kasih kepada Kenzi karena telah menjaga dirinya tapi juga menjelaskan kesepiannya.
Melihat Yuna seperti ini, Kenzi merasa tenang.
Istrinya tidak dapat mengingat kenapa dia pingsan.
Dia berbohong dengan membuat cerita yang cocok dan meyakinkan Yuna.
“Yuna, aku bekerja sangat keras pada saat kamu koma, dan sekarang kita akan kembali bersama lagi. Jangan takut, aku akan menjadi lebih baik lagi untukmu.
“Hahahaha” Yuna tertawa.
“Benarkah??” dia melihat kearah Kenzi dengan polos layaknya anak kecil.
“Kenzi… apakah kamu benar akan mencintaiku lebih dari sebelumnya? Walaupun aku lebih kurus dari sebelumnya atau lebih tua dari sebelumnya…?? atau walaupun jika kulitku sudah mulai bergelambir?…”
Tangan Yuna secara perlahan memegang penis dari Kenzi.
Melihat perlakuan Yuna seperti itu, hati Kenzi pun bergelora.
“Yuna…. kita hampir sampai… bagaimana kalau pas pulang?”
“oke, tapi aku tidak tahu, karena kita sudah lama tidak bersetubuh. Tapi aku rasa penismu lebih tegak dari biasanya.”
“ah….”
Kenzi membelai rambut Yuna.
“Istriku benar kembali normal, selalu saja dia yang memulai…”
Meskipun demikian, dia merasa lega karena istri yang dikenalnya telah kembali.
Terlihat seperti suasanya saat ini sangat baik.
Atau mungkin kegembiaraan dari reuni mereka yang tertunda, itu adalah hal yang luar biasa.
Mereka berdua tidak dapat menahan perasaan masing-masing.
Di jalan yang sepi ini.
Di dalam mobil yang membawa mereka berdua.
Mulai membelai satu sama lain.
Sama seperti pada saat membawa Vania
Perasaan tersebut membuat Kenzi lebih bersemangat.
Sama seperti makanan lezat yang dulu dimasak oleh ibunya ketika masih kecil.Dia sudah lama tidak merasakannya selama bertahun-tahun, tapi saat mulai memikirkannya dia sangat merindukan hal tersebut….. nostalgia semacam itulah yang merubah perasaan Kenzi menjadi suatu kesenangan yang tidak dapat dijelaskan.
Mobil audi A6nya di parkir di tepi jalan.
Keempat roda dari mobil tersebut pun bergoyang karena kesenangan yang mereka alami.
Untungnya, hanya ada beberapa mobil yang lewat, dan mereka tidak peduli.
Setelah cukup lama, mereka melanjutkan perjalanan , namun malam sudah semakin larut.
Mereka berdampingan sampai di villa.
Tiba-tiba muncul perasaan yang cukup familiar.
“Kenzi, apakah kamu tidak pernah datang untuk tinggal di sini?”
“umm, karena banyak hal yang harus dilakukan, dan kamu terbaring tidur sendirian bagaimana bisa aku tenang disini?”
Kenzi membuka pintunya.
Seiring dengan deritan pintu, cahaya bersinar dari celah pintu tersebut.
“Ayo masuk.”
Kenzi mengajak Yuna masuk.
Tapi kali ini, dia benar-benar sangat gugup.
Dia bisa merasakannya dengan jelas bahwa hormon adrenalinnya keluar dengan cepat dan membuat jantungnya berdebar-debar.
Sudah seperti program komputer yang sedang error dan tidak dapat dikendalikan lagi.
Novel Terkait
Love From Arrogant CEO
Melisa StephanieWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiMy Tough Bodyguard
Crystal SongAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanCinta Yang Terlarang
MinnieMenaklukkan Suami CEO
Red MapleSiswi Yang Lembut×
- Bab 1 Akademi Kepolisian
- Bab 2 Aku Menyukaimu
- Bab 3 Pertama Kali
- Bab 4 Kegairahan
- Bab 5 Gemetar
- Bab 6 Hangat
- Bab 7 Bersemangat
- Bab 8 Basah Kuyup
- Bab 9 Senyuman Jahat
- Bab 10 Lembut
- Bab 11 Sekarang Saatnya
- Bab 12 Lesu
- Bab 13 Dimanakah Dirinya?
- Bab 14 Hancur
- Bab 15 Kamar
- Bab 16 Membuka Pintu
- Bab 17 Bertemu
- Bab 18 Di Mobil
- Bab 19 Dibawa Pergi
- Bab 20 Denyut Muda
- Bab 21 Perasaan
- Bab 22 Sederhana
- Bab 23 Tanpa Masalah
- Bab 24 Memilih
- Bab 25 Konspirasi
- Bab 26 Kematian
- Bab 27 Bunga Dan Kupu
- Bab 28 Sisi Lain
- Bab 29 Opini Publik
- Bab 30 Pemeriksaan
- Bab 31 Janjian
- Bab 32 Sadar
- Bab 33 Karena Itu Dia Sangat Tidak Peduli Lagi
- Bab 34 Di Sebuah Toko Kopi
- Bab 35 Di Jalan Yang Sepi Ini
- Bab 36 Little Riding Hood
- Bab 37 Bayangan
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41 Indra Keenam
- Bab 42 Jatuh
- Bab 43 Tertarik
- Bab 44 Baik
- Bab 45 Karena Dia
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49 Kejam
- Bab 50 Cinta
- Bab 51 Orang Yang Kucintai Adalah Dirimu, Vania
- Bab 52 Kamu Benar-Benar Pendosa
- Bab 53 Dia Adalah Wanita Yang Paling Dia Cintai
- Bab 54 Ya, Aku Juga Sangat Merindukanmu
- Bab 55 Rasa Cinta Yang Memudar
- Bab 56 Kebenaran
- Bab 57 Hujan
- Bab 58 Benar
- Bab 59 Kebencian
- Bab 60 Kebenaran
- Bab 61 Tidak Tahu Bagaimana Caranya Menghadapi Situasi
- Bab 62 Pertarungan Malam Yang Panjang
- Bab 63 Kamu Berbohong
- Bab 64 Fakta
- Bab 65 Fakta Lain
- Bab 66 Akhir Kisah
- Bab 67 Tamat