Siswi Yang Lembut - Bab 64 Fakta
"Jadi Vania, apa yang akan kamu lakukan?"
Nora menatap Vania, karena dia tidak mengerti dengan apa yang akan dia lakukan.
"Sebentar saja ... Aku akan keluar menemuinya ... kamu tunggu aku di pintu pendaftaran dulu ..." dia menyeka air mata dari matanya dan memaksakan dirinya untuk tersenyum.
"........"
Nora tidak mengatakan apa-apa lagi, karena dia melihat matanya yang penuh dengan kesedihan.
........
Kenzi segera berpakaian dan bersiap untuk pergi. Meskipun dia tidak cukup istirahat pada malamnya, tetapi baginya itu bukanlah masalah.
'Tap ... tap ... "
Langkah kaki Yuna datang dari belakangnya memeluk dadanya dan menatap lembut suaminya.
"Ketika Nona Vania tidak datang, aku bertanya-tanya ... apakah telah terjadi sesuatu, tetapi sekarang kurasa semuanya tampak jelas, ya kan?"
"Oh Yuna, semua rasa bersalahku yang tersisa ... bisakah aku melepaskannya sekarang?"
Kenzi berbalik dan menatap istrinya, matanya dipenuhi dengan rasa bersalah pada dirinya sendiri dan kebencian terhadap dirinya. Dan terlebih lagi sikapnya yang tampak sangat ingin menyalahkan dirinya sendiri itu, membuat Yuna membeku di sana dan kehilangan kata-kata.
“Lagipula apa lagi yang kamu tahu?…” Yuna mengejar.
Kenzi tertawa getir dan mengeluarkan selembar kertas dari sudut rak buku.
"Ternyata itu berada di bawah rak di ruang kerjaku, diagnosis ini yang membuktikan kalau aku memiliki azoospermia."
Dia membelai wajah Yuna, di sisi wajahnya yang dia pukul dengan tangannya sendiri. Siapa yang bisa mengerti rasa sakit yang sangat berat itu?
"Aku punya kecurigaan ... lagipula, meskipun ayahmu yang memperkenalkan kita ... tapi aku miskin, tidak tampan ... dan bahkan bakatku bukanlah hal yang ia damba - dambakan ... dan aku juga tahu bahwa kamu dan Dokter Bradi ... oh, tidak ... dia adalah pria yang kamu kencani ... dan kalian juga sudah membicarakan tentang pernikahan ... "
Setelah mengatakan hal itu, Yuna menjadi benar-benar panik. Dia tidak bisa menahan untuk berjalan mundur dan menatap Kenzi dalam ketakutan.
"Apa ... apa ... bagaimana bisa kamu? ......."
"Lupakan bagaimana caranya aku bisa tahu, lagipula aku punya gelar PhD di bidang psikologi dan hubungan yang baik dengan polisi, kan? Alasan utamanya adalah pasti karena ada beberapa kelemahan di antara kita yang tidak boleh diketahui oleh Ayahmu, dan itu sebabnya kamu tetap berhubungan dengannya ... "
"Bagaimana ... bagaimana kamu bisa begitu tenang ...?" Seluruh tubuh Yuna gemetar.
Dia tidak tahu mengapa Kenzi begitu tenang ketika dia mengetahui kebenaran itu. Dia seharus marah, dan bahkan mungkin saja dia akan dipukuli olehnya.
"Apa? ......."
"Kenzi, kamu seharusnya marah! Bagaimana kamu masih bisa berbicara dengan tenang? Anak kita ... apa yang dia lakukan padaku ... dan padamu ... bukankah itu seharusnya sangat menyakiti perasaanmu?"
Yuna berteriak, karena mungkin kelemahan Kenzilah yang membuatnya tidak bisa tenang.
"Tidak ... bodoh ... aku memang marah ... tapi apa kau mengerti? Apa yang paling menakutkan ..."
Kenzi berjalan pergi, saat dia berjalan pergi, dia mengatakan hal ini pada Yuna.
"Sayang, kau tahu, yang benar-benar menakutkan bukanlah orang yang mudah marah ... orang seperti itu tidak akan menusuk seseorang bahkan jika mereka memiliki pisau di tangan mereka."
Dia memutar gagang pintu dan membuka pintu. Sinar matahari bersinar melalui pintu yang terbuka.
"Orang gila sejati yang bisa membunuh tanpa menunjukkan ekspresi di wajahnya, seperti aku sekarang. Dan mimpi yang kau biarkan untuk aku miliki, akhirnya membuatku memilih untuk bangun dari mimpi, daripada terus untuk bermimpi ... Tetapi Yuna, ingatlah, lepaskan rasa bersalah itu… karena orang yang kucintai tetaplah dirimu ... "
Dia pergi dan pintu yang telah dibuka perlahan menutup, serta sinar matahari menyempit bersamaan dengan pintu yang tertutup. Kemudian Rumah itu kembali menjadi gelap.
Dan isak tangis Yuna mulai terdengar, karena ternyata rasa sakit yang sebenarnya, tidak terjadi pada dirinya melainkan pada orang yang sangat mencintainya yang telah mengorbankan segalanya.
Novel Terkait
My Superhero
JessiGet Back To You
LexyMy Lady Boss
GeorgeMy Enchanting Guy
Bryan WuWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesSiswi Yang Lembut×
- Bab 1 Akademi Kepolisian
- Bab 2 Aku Menyukaimu
- Bab 3 Pertama Kali
- Bab 4 Kegairahan
- Bab 5 Gemetar
- Bab 6 Hangat
- Bab 7 Bersemangat
- Bab 8 Basah Kuyup
- Bab 9 Senyuman Jahat
- Bab 10 Lembut
- Bab 11 Sekarang Saatnya
- Bab 12 Lesu
- Bab 13 Dimanakah Dirinya?
- Bab 14 Hancur
- Bab 15 Kamar
- Bab 16 Membuka Pintu
- Bab 17 Bertemu
- Bab 18 Di Mobil
- Bab 19 Dibawa Pergi
- Bab 20 Denyut Muda
- Bab 21 Perasaan
- Bab 22 Sederhana
- Bab 23 Tanpa Masalah
- Bab 24 Memilih
- Bab 25 Konspirasi
- Bab 26 Kematian
- Bab 27 Bunga Dan Kupu
- Bab 28 Sisi Lain
- Bab 29 Opini Publik
- Bab 30 Pemeriksaan
- Bab 31 Janjian
- Bab 32 Sadar
- Bab 33 Karena Itu Dia Sangat Tidak Peduli Lagi
- Bab 34 Di Sebuah Toko Kopi
- Bab 35 Di Jalan Yang Sepi Ini
- Bab 36 Little Riding Hood
- Bab 37 Bayangan
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41 Indra Keenam
- Bab 42 Jatuh
- Bab 43 Tertarik
- Bab 44 Baik
- Bab 45 Karena Dia
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49 Kejam
- Bab 50 Cinta
- Bab 51 Orang Yang Kucintai Adalah Dirimu, Vania
- Bab 52 Kamu Benar-Benar Pendosa
- Bab 53 Dia Adalah Wanita Yang Paling Dia Cintai
- Bab 54 Ya, Aku Juga Sangat Merindukanmu
- Bab 55 Rasa Cinta Yang Memudar
- Bab 56 Kebenaran
- Bab 57 Hujan
- Bab 58 Benar
- Bab 59 Kebencian
- Bab 60 Kebenaran
- Bab 61 Tidak Tahu Bagaimana Caranya Menghadapi Situasi
- Bab 62 Pertarungan Malam Yang Panjang
- Bab 63 Kamu Berbohong
- Bab 64 Fakta
- Bab 65 Fakta Lain
- Bab 66 Akhir Kisah
- Bab 67 Tamat