Siswi Yang Lembut - Bab 60 Kebenaran
Yuna berdiri di dekat jendela, menatap keluar melihat hujan yang lebat. Butuh waktu lama sebelum dia berbalik dan menatap Vania.
"Sejujurnya, aku adalah wanita pertama suamiku, dan aku ingat saat pertama kali kami bertemu dengannya, dia sangat gugup sehingga hampir semuanya harus aku atur agar semua berjalan lancar."
Karena membicarakan tentang hal itu, membuat Yuna jadi teringat saat pertama kali mereka bertemu. Terutama ketika aku ada di hotel, Kenzi terlihat sangat tidak sabaran. Sekarang jika dipikir-pikir, rasanya sangat berbeda.
"Aku berkencan dengan banyak pria sebelum aku menikah, dan bisa dikatakan bahwa aku adalah orang yang lebih sering berganti pria daripada pakaian, dan ayahku memperkenalkanku padanya karena dia orang yang baik dan mudah mengontrol kepribadian dan, tentu saja, untuk mengunciku. "
Dia menghela nafas. Hujan di luar jendela itu mengenai kaca. Tink ... tink ... kedengarannya sangat memilukan.
“Jujur, pertama kali aku bertemu dengannya, aku tersentuh dengan kejujuran dan kemunafikannya, meskipun dia memiliki keluarga yang buruk, dia masih bisa tetap jujur pada dirinya sendiri, dan itu yang membuatku sangat menghargainya, sehingga saat itulah aku jatuh cinta padanya. "
Vania menatapnya dengan tercengang. Dia tidak tahu bahwa wanita yang tampaknya lembut dan berbudi luhur ini akan memiliki masa lalu yang berantakan. Lalu dari mendengar cerita tentang Profesor Kenzi dia mendapat pemahanman lain, yaitu Profesor Kenzi itu baik dan selalu berpegang teguh pada kebenaran.
"Kamu tahu? Rasa bersalah ini membuatku merasa sangat bersalah padanya, jadi aku selalu berinisiatif untuk membimbingnya mengikuti ritme, baik secara mental maupun fisik, bahkan jika itu urusan ranjang antara suami dan istri."
Jger....
Di luar jendela, sambaran petir lagi melintas, hal itu membuat malam yang sunyi menjadi sedikit bising.
"Kami telah menikah selama sembilan tahun, dan cinta kami untuk satu sama lain tidak berkurang karena penuaan, tetapi aku belum berhasil hamil."
Pada titik ini, tangan dan kaki Yuna terkepal dan menjadi bukti bahwa dia sangat sedih tentang masalah tersebut.
“Setelah berdiskusi bersama, kami memutuskan untuk mencoba metode bayi tabung, hal itu sangat menyakitkan dan menghabiskan banyak energi, tetapi aku ingin melihat suamiku bahagia, lagipula dia adalah anak dari pedesaan dengan pendidikan tradisionalnya, sehingga membuatnya sangat ingin memiliki keturunan, dan akhirnya, setelah beberapa kali mencoba, aku hamil. "
Senyuman tipis muncul di bibir Yuna, tetapi senyuman itu menghilang dan tergantikan oleh rasa sakit yang lebih besar.
"Pada saat itu, dia lebih memperhatikan saya, dia selalu memintaku untuk menjaga diri setiap hari, dan juga, dia sama bahagianya dengan orang yang memenangkan lotere."
Yuna terdiam, karena saat dia mengatakan itu, dia memikirkan kata-kata yang dikatakan oleh Kenzi sambil menggenggam tangannya, "Sayang, berhati-hatilah saat kamu berjalan, adakah sesuatu yang ingin kamu makan? Aku akan mencarikannya untukmu bahkan jika aku harus pergi jauh untuk mencarinya"
Kata-kata manis yang masih melekat di hatinya, seolah-olah itu adalah air dengan madu, yang terasa hangat dan manis. Pikiran Kenzi benar-benar terpisah dari pekerjaannya, Bahkan dia sering memaksa dirinya untuk pulang.
Kemudian, begitu dia melihat Yuna, yang baik-baik saja, dan perutnya yang membuncit dari hari ke hari, dia merasa sangat bahagia, dan hal yang sama juga dirasakan oleh Yuna. Bahkan kebahagiaannya melampaui kebahagiaan Kenzi, karena itu adalah hasil dari cinta yang dimiliki mereka berdua. Hanya saja, kegembiraan ini benar-benar hilang setelah dia menemukan kebenaran .…
Novel Terkait
Behind The Lie
Fiona LeeDewa Perang Greget
Budi MaGue Jadi Kaya
Faya SaitamaCinta Dan Rahasia
JesslynMeet By Chance
Lena TanSi Menantu Dokter
Hendy ZhangBlooming at that time
White RoseSiswi Yang Lembut×
- Bab 1 Akademi Kepolisian
- Bab 2 Aku Menyukaimu
- Bab 3 Pertama Kali
- Bab 4 Kegairahan
- Bab 5 Gemetar
- Bab 6 Hangat
- Bab 7 Bersemangat
- Bab 8 Basah Kuyup
- Bab 9 Senyuman Jahat
- Bab 10 Lembut
- Bab 11 Sekarang Saatnya
- Bab 12 Lesu
- Bab 13 Dimanakah Dirinya?
- Bab 14 Hancur
- Bab 15 Kamar
- Bab 16 Membuka Pintu
- Bab 17 Bertemu
- Bab 18 Di Mobil
- Bab 19 Dibawa Pergi
- Bab 20 Denyut Muda
- Bab 21 Perasaan
- Bab 22 Sederhana
- Bab 23 Tanpa Masalah
- Bab 24 Memilih
- Bab 25 Konspirasi
- Bab 26 Kematian
- Bab 27 Bunga Dan Kupu
- Bab 28 Sisi Lain
- Bab 29 Opini Publik
- Bab 30 Pemeriksaan
- Bab 31 Janjian
- Bab 32 Sadar
- Bab 33 Karena Itu Dia Sangat Tidak Peduli Lagi
- Bab 34 Di Sebuah Toko Kopi
- Bab 35 Di Jalan Yang Sepi Ini
- Bab 36 Little Riding Hood
- Bab 37 Bayangan
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41 Indra Keenam
- Bab 42 Jatuh
- Bab 43 Tertarik
- Bab 44 Baik
- Bab 45 Karena Dia
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49 Kejam
- Bab 50 Cinta
- Bab 51 Orang Yang Kucintai Adalah Dirimu, Vania
- Bab 52 Kamu Benar-Benar Pendosa
- Bab 53 Dia Adalah Wanita Yang Paling Dia Cintai
- Bab 54 Ya, Aku Juga Sangat Merindukanmu
- Bab 55 Rasa Cinta Yang Memudar
- Bab 56 Kebenaran
- Bab 57 Hujan
- Bab 58 Benar
- Bab 59 Kebencian
- Bab 60 Kebenaran
- Bab 61 Tidak Tahu Bagaimana Caranya Menghadapi Situasi
- Bab 62 Pertarungan Malam Yang Panjang
- Bab 63 Kamu Berbohong
- Bab 64 Fakta
- Bab 65 Fakta Lain
- Bab 66 Akhir Kisah
- Bab 67 Tamat