Siswi Yang Lembut - Bab 44 Baik
"Agar nyaman saat pemeriksaan, tolong duduklah di sana."
Bradi membawa Vania ke ruang pemeriksaan kehamilan khusus. Selain fasilitas yang sesuai, ada kursi khusus di dalam ruangan. Vania duduk di kursi seperti yang diminta, dan merentangkan kakinya.
"Pemeriksaan akan memakan waktu sekitar sepuluh menit, bukan?" dia bertanya pada Bradi.
"Hah? Oh, ya, itu benar. Sepertinya kamu sudah memahaminya dengan baik? Jika aku tahu kalau kamu sangat kooperatif, aku akan berbicara denganmu melalui Nora dari awal."
Bradi mendatangi Vania dan dengan lembut membuka kakinya, yang sangat halus.
"Uang memang menggoda, ya?"
'Plak ......'
Dengan suara yang keras, tangan Bradi yang mencoba menyentuh paha Vania ditampar olehnya.
"Ini hanyalah kesepakatan antara kamu dan aku. Dan aku tidak mengizinkanmu untuk melakukan hal semacam itu, mengerti?"
"Hmph, kamu tidak tahu Kenzi, dia bisa masuk kapan saja, jadi kita harus berpura-pura untuk melakukan pemeriksaan?"
Bradi mengangkat kaki Vania, sudut mulutnya seperti tersenyum, dan dia tampak sangat senang. Meskipun Vania tidak senang dengan perilakunya, tetapi seperti yang dia katakan, jika Kenzi masuk saat ini, maka semuanya akan percuma. Dalam keputusasaan, dia tidak punya pilihan lain, selain menerimanya.
Tanpa adanya halangan Bradi,menjadi semakin menjadi - jadi. Dia meletakkan kaki Vania di tangan kursi. Dalam sekejap, keindahan bagian bawah roknya terungkap.
"Hehe, meski aku tidak tahu banyak tentang ginekologi, aku sudah menemui banyak hal seperti ini. Aku penasaran seperti apa keadaan wanita saat menjalani pemeriksaan seperti ini. Hari ini, aku bisa mempelajarinya dengan cermat."
Tangannya mulai menyentuh vagina Vania. Tetapi Vania berusaha menahan amarah dari dalam hatinya dan menutup matanya.
"Ha ha, lucu sekali. Wanita hamil itu, seperti anak-anak yang mengompol di pagi hari, dan memasang ekspresi bingung. Melihat ekspresi itu sangat lucu kan."
"Hmm ... Kenapa kamu tidak melepas celana dalanmu? Kamu harus tahu bahwa kamu tidak dapat didiagnosis dengan USG jika kamu belum hamil lebih dari tiga minggu."
Setelah mengatakan itu, Bradi mengangkat kaki Vania lagi dan menatap dada montoknya.
"Ayolah, santai saja, meski kakimu panjang dan indah, tapi begitu kamu mengerahkan tenaga, kakimu jadi terasa berat."
Tangannya akhirnya menjadi semakin tidak terkendali, dan mulai meraba - raba paha lembut Vania. Perilaku Bradi membuat Vania semakin marah.
"Bukankah menurutmu ini kesempatan yang bagus? ..."
"Hah? Apa maksudmu?"
"Setelah semuanya selesai, aku akan membiarkanmu menikmatinya, jadi kamu akan bisa merasakannya lagi ..."
Meskipun Vania mengatakan itu sambil tersenyum, tetapi Bradi melihat ketidakpedulian di matanya. Dia percaya jika dia melanjutkan, dia akan semakin menjadi - jadi. Dan pada saat itu, semua kerja keras yang dilakukannya akan sia-sia.
"Ini benar-benar peran yang sulit ..." Dia menarik nafas diam-diam.
Jadi, dia tidak melanjutkannya dan memilih untuk bekerja sama dengannya. Perlu diketahui, selain tujuannya sendiri, sebetulnya wanita tidak lain hanyalah bumbu bagi hidupnya. Terlebih lagi, wanita itu masih bagian dari Kenzi, dan alasan mengapa dia mencicipinya dengan sembrono hanyalah karena terbawa nafsu saja.
"Hei, jangan khawatir, aku bukanlah pria yang tidak mampu mengendalikan diri. Jangan khawatir, aku akan membayarmu setelah ini selesai."
"Aku pikir kamu salah. Hal ini tidak berhubungan secara langsung antara kamu dan aku. Jangan lupa bahwa diantara kita hanya ada hubungan kerja sama. Uangmu sama sekali tidak menarik bagiku, jadi kamu harus menjaga baik - baik Nora."
"Haha, kamu benar-benar teman yang baik."
"Tentu saja? Bukankah kamu dan dia juga saudara yang baik? ..."
Novel Terkait
Wanita Yang Terbaik
Tudi SaktiNikah Tanpa Cinta
Laura WangBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesAsisten Bos Cantik
Boris DreyCinta Dan Rahasia
JesslynLove at First Sight
Laura VanessaJalan Kembali Hidupku
Devan HardiSiswi Yang Lembut×
- Bab 1 Akademi Kepolisian
- Bab 2 Aku Menyukaimu
- Bab 3 Pertama Kali
- Bab 4 Kegairahan
- Bab 5 Gemetar
- Bab 6 Hangat
- Bab 7 Bersemangat
- Bab 8 Basah Kuyup
- Bab 9 Senyuman Jahat
- Bab 10 Lembut
- Bab 11 Sekarang Saatnya
- Bab 12 Lesu
- Bab 13 Dimanakah Dirinya?
- Bab 14 Hancur
- Bab 15 Kamar
- Bab 16 Membuka Pintu
- Bab 17 Bertemu
- Bab 18 Di Mobil
- Bab 19 Dibawa Pergi
- Bab 20 Denyut Muda
- Bab 21 Perasaan
- Bab 22 Sederhana
- Bab 23 Tanpa Masalah
- Bab 24 Memilih
- Bab 25 Konspirasi
- Bab 26 Kematian
- Bab 27 Bunga Dan Kupu
- Bab 28 Sisi Lain
- Bab 29 Opini Publik
- Bab 30 Pemeriksaan
- Bab 31 Janjian
- Bab 32 Sadar
- Bab 33 Karena Itu Dia Sangat Tidak Peduli Lagi
- Bab 34 Di Sebuah Toko Kopi
- Bab 35 Di Jalan Yang Sepi Ini
- Bab 36 Little Riding Hood
- Bab 37 Bayangan
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41 Indra Keenam
- Bab 42 Jatuh
- Bab 43 Tertarik
- Bab 44 Baik
- Bab 45 Karena Dia
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49 Kejam
- Bab 50 Cinta
- Bab 51 Orang Yang Kucintai Adalah Dirimu, Vania
- Bab 52 Kamu Benar-Benar Pendosa
- Bab 53 Dia Adalah Wanita Yang Paling Dia Cintai
- Bab 54 Ya, Aku Juga Sangat Merindukanmu
- Bab 55 Rasa Cinta Yang Memudar
- Bab 56 Kebenaran
- Bab 57 Hujan
- Bab 58 Benar
- Bab 59 Kebencian
- Bab 60 Kebenaran
- Bab 61 Tidak Tahu Bagaimana Caranya Menghadapi Situasi
- Bab 62 Pertarungan Malam Yang Panjang
- Bab 63 Kamu Berbohong
- Bab 64 Fakta
- Bab 65 Fakta Lain
- Bab 66 Akhir Kisah
- Bab 67 Tamat