Siswi Yang Lembut - Bab 32 Sadar

“Betulkah?” Vania tersenyum.

Senyumnya sangat indah,bibir merahnya cerah seperti api menyala yang mana menyentuh hati Andra.

“Jadi gitu?”

“Ini….”

Andra tercengang, karena dia merasa Vania sedang menggodanya.

Kaki Vania menyenggol kaki Andra, membuat dia tidak bisa mengontrol seluruh tubuhnya.

“Apa kah kamu tahu?Matcha Latte? Kamu mau mengungkapkan semua ini, pasti ada tujuan tertentu kan?”

“Saya….”

“Jadi bagaimana? Mau berbicara di tempat yang lebih sepi?”

“Profesor Kusyadi …. juga tahu??”

“Belum, dia belum tahu. Kuharap masalah ini dapat diselesaikan dengan tenang, dan rahasia ini hanya kamu dan aku yang tahu.”

…..

Di saat yang sama, di rumah sakit pusat kota dimana Yuna dirawat.

“Hahaha, Profesor Kusyadi sudah lama sekali kita tidak bertemu.” Bradi tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

“Yaa Kak Kens, maaf mengganggu waktunya.Saya pergi ke tempat ayah mertua saya dan diberitahu bahwa Yuna dirawat disini..” Kenzi tersenyum dan berjabat tangan dengan Bradi.

Karena rasa bersalahnya, dia tidak menyadari rasa canggung dari Bradi.

“Tidak apa apa profesor Kusyadi, lagipula diagnosis dan pengobatannya hampir selesai. Jadi mengapa kamu tidak menungu di luar sebentar?”

“Tidak Kak Kens, aku berhutang budi banyak pada Yuna, aku mau terus berada di sisinya.”

Kenzi berjalan masuk selagi berbicara dan melewati Bradi menuju ruangan tanpa ada sepatah kata lagi dari Bradi.

“Huh!! tiba- tiba datang selagi aku baru mulai menikmatinya.”

Bradi memandang Kenzi dengan sinis, dan penuh kebencian. Jika tidak ada yang mengganggunya, dia bisa menikmati waktu dengan Yuna hari ini.

“Istriku, bagaimana diagnosa dan perawatan hari ini apakah baik-baik saja?”

Kenzi menghampiri Yuna dan mengelus kening Yuna, dan merapihkan rambutnya yang terlihat berantakan.

“Ehm?”

Selagi bersama Yuna, Kenzi melihat kaki Yuna terbuka, dan mulai berpikir ada yang salah dengan hal ini.

Kenzi memijat-mijat kaki Yuna

Kecurigaan yang timbul sebelumnya semakin menguat.

“Apa…?”

Bradi melihatnya dengan gugup.

Dia menyadari apa yang Kenzi pikirkan karena dia orang yang sangat detil, karena itulah dia menjadi dokter kepolisian.

“Aaa…ada apa? Kenzi?”

“Mbok Inem….”

Kenzi tidak menjawabnya, tapi segera memanggil Mbok Inem yang menjaga pintu di luar.

“Ya,ada apa profesor?”

“Mbok Inem, bukankah kamu memakaikan stoking untuk Yuna ketika kamu keluar ? cuacanya cukup buruk hari ini bagaimana kalau dia sakit nanti?”

“Apa?? tidak ada stokingnya?”

Mbok Inem datang mendekat kebingungan dan berpikir lagi.

“Siall…benar benar sialan…” Bradi mengeluarkan kartu rekam medisnya dengan ketakutan dan mulai menulis diagnosa dengan santai namun bibirnya kering karena gugup.

“Tidak mungkin…. saya jelas jelas….”

Mbok Inem mengeluh lagi dan lagi karena dia jelas jelas ingat dan yakin sebelum dia keluar, dia memakaikan stoking untuk Yuna

“Istriku…”

Ketika semua sedang berpikir, Yuna tiba-tiba berbicara dan memandang Kenzi dengan penuh kasih sayang.

Kenzi lebih terkejut dari semua orang yang ada di situ.

“Istriku…” dia memanggilnya lagi.

Kali ini, Kenzi benar-benar mendengar suaranya dan segera mendekat menuju Yuna.

“Yuna…istriku.. apakah kau benar mengenaliku?”

Dia memeluk Yuna dengan erat

Air mata mulai jatuh membasahi pipinya.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu