Siswi Yang Lembut - Bab 37 Bayangan

"Aaahh……"

Tindakan Kenzi yang kasar, membuat Yuna tanpa sadar berteriak.

"Maaf, apakah aku menyakitimu? ..."

"Tidak ... Kamu bilang kamu ingin kamu menebus hutangmu padaku, jadi aku sangat menantikannya. Sebagai gantinya, tolong teruslah bersikap kasar padaku."

'Glup'

Kenzi menelan ludah, tantangan Yuna , seperti nyala api menggoda yang benar-benar menjatuhkan Kenzi. Selama lebih dari setahun ketika Yuna dalam keadaan koma, dia selalu berfantasi berhubungan seks dengannya.

Tapi ketika kesempatan itu ada di hadapannya, dia kehilangan keinginan untuk berhubungan seks dengannya. Karena hal pertama yang terjadi dengan istrinya setelah dia sembuh bukanlah suara hati, tetapi perang.

Sehingga saat ini Kenzi harus memenangkan peperangannya, karena ini merupakan bentuk permintaan maafnya, permintaan maaf ini membuatnya mulai berfantasi tentang bercumbu dengan Vania.

"Suamiku, hari ini, apa yang menjadi hutangmu ... Kau harus melipatgandakannya kembali." Kemudian, Yuna menggunakan bibir mengulum penis Kenzi.

"Iya, aku akan berusaha lebih keras."

Keduanya jatuh ke dalam lautan nafsu. Meski berusaha sekuat tenaga untuk memuaskan istrinya, Kenzi tetap merasa bersalah di dalam hatinya. Dia benar-benar ingin berbicara, tetapi dia tidak bisa.

" Yuna ... Aku mencintaimu ... Meskipun hatiku ada pada Vania ... tapi tubuhku ... milikmu ..."

Kenzi berkata di dalam hatinya. Hanya ini yang dia miliki untuk menghadapi istrinya dengan penuh keberanian. Hanya saja semua itu tidak bisa dikatakan.

Setelah berhubungan seks.

Yuna mencuci tubuhnya di kamar mandi. Itu merupakan kebiasaannya dari dulu, bahkan meski dia telah mengalami koma dalam waktu yang lama, dia tidak pernah berubah. Kenzi duduk telanjang di samping tempat tidur, melihat ponsel yang tidak kunjung bersuara di meja sebelah tempat tidur, hatinya merasa kosong.

"Apakah dia melihat WeChat? ... Mengapa dia tidak membalasku? ..."

Kenzi merenggankan tanggannya ke atas. Dia sangat menantikan jawaban dari Vania.

Tetapi dia berhenti sampai di situ. Karena dia tahu bahwa saat ini, dia tidak boleh memperbesar masalah yang ada.

Kemudian.

Dia bangkit dan berdiri di samping tempat tidur dengan linglung. Semuanya tampak seperti kembali ke titik awal, yang diperlukan hanyalah menekan tombol untuk memulai kembali.

...

Di bawah malam, taksi berhenti di depan sebuah apartemen, Andra agak kebingungan apa harus naik atau turun dari mobil, karena dia tidak tahu apakah dia bisa menghidupkan kembali mimpi lama untuk bersamanya setelah hari ini.

Dia bersandar di tempat duduk di sebelah supir dan tersenyum: "Kalau begitu, telepon aku lagi ..."

"Oke, hati-hati yah ..."

Lalu, kendaraan mulai menyala. Kemudian, hal yang tersisa untuk Andra hanyalah lampu belakang yang menyala merah.

"Hem?"

Andra menatap orang di sebelahnya, wajahnya menjadi ragu dan dia tersenyum.

"Hei ... Vania ternyata bukanlah wanita biasa, hanya dari senyumannya saja sudah membuatku kehilangan pikiranku."

"Oh? Jadi siapa yang bukan wanita biasa?"

"Mo ... Momo."

Andra berbalik, melihat pacarnya yang muncul di belakangnya.

"Kamu habis dari mana?" Momo bertanya dengan dingin.

Pada saat itu, Vania, yang sedang duduk di dalam taksi, menyalakan telepon perlahan dan melihat WeChat dengan bingung.

"Vania, aku akan pergi ke vila bersama istriku. Jika kamu ada di sana, pulanglah dulu. Aku akan menghubungimu nanti."

"Haha ..." Vania tersenyum, tapi kenapa senyumnya terasa begitu sedih?

"Nona, apakah ada hal baik yang terjadi?" Sopir taksi yang tidak dikenal itu penasaran.

"Hal baik?"

Vania melihat bangunan yang berlalu melalui jendela, suasana hatinya perlahan-lahan menjadi tenang.

"Aku tidak mengalami hal-hal yang baik dalam beberapa tahun terakhir."

"Oh, maaf, sepertinya aku telah menanyakan sesuatu yang seharusnya tidak aku tanyakan."

"Bukan seperti itu ..." Vania tersenyum dan memainkan rambut di telinganya.

"Karena mulai sekarang, hanya hal-hal baik yang akan terjadi dalam hidupku."

Ponselnya bergetar.

Itu WeChat dari Andra.

"Vania ... maafkan aku, karena pacarku salah paham padaku, dia bilang akan meneleponmu, bisakah kamu menyelesaikan kesalahpahaman ini untukku?"

"Kesalahpahaman? Haha ... apa hubungannya denganku? Hanya hal-hal baik yang terjadi dalam hidupku. Hubungan apa dengan si bodoh ini, huhh ..."

Dia bersandar di ke jendela mobil, menatap langit malam yang tak berujung dengan bingung.

Dan senyuman di sudut mulutnya bahkan menyapu kebingungannya sebelumnya, senyum yang penuh harapan …

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu