Siswi Yang Lembut - Bab 2 Aku Menyukaimu
“Pembelajaran psikologi untuk semester ini sudah selesai sampai sini, selamat berlibur, dan sampai jumpa lagi di semester depan.”
Kenzi pun segera mulai memberes-beres, dan bersiap-siap untuk pergi.
Tetapi tatapannya dengan tak terkendali menatap ke arah siswa cantik tadi yang menjawab pertanyaannya, Vania .
Pada saat itu, Vania seperti menyadari Kenzi sedang menatapnya, lalu dia pun mengangkat sudut bibirnya, dan membuka kedua kakinya, hingga celana dalam berenda ungu mudanya terlihat.
Tidak diketahui apakah dilakukan dengan sengaja atau tidak, wanita itu menarik roknya dengan tangan kirinya, untuk memperlihatkan pemandangan di dalam roknya.
Godaan seperti ini, membuat Kenzi menelan air liurnya.
Dalam keadaan yang linglung, Kenzi pun segera membuka pintu untuk pergi.
“Profesor!”
Seketika, suara Vania yang sangat merdu seperti irama piano kembali terdengar.
“Oh? Ada apa Vania ?”
Meskipun ragu, tetapi Kenzi merasa sangat gembira di dalam hatinya, dan dia pun menatap wanita cantik itu.
“Iya, mengenai penalaranku, terdapat beberapa hal yang tidak dimengerti olehku, jadi aku ingin menanyakan pada anda.” Vania berjalan menuju ke depan, dan berdiri di samping Kenzi .
Pada saat itu, aroma wangi khas seorang gadis pun tercium, yang membuat Kenzi menghirupnya dengan tak terkendali, apalagi bagian dada wanita itu.
“Bagian ini.”
Vania membuka laptopnya, dan berkata dengan sangat lembut.
Tetapi tidak terdapat pertanyaan di layar laptopnya, melainkan terdapat tulisan: “Profesor, kamu terlihat sangat tampan ketika sedang mengajar!”
Setelah melihat tulisan yang ada di layar laptop, dan juga emoji nakal.
Tiba-tiba, Kenzi pun bernafas dengan cepat dan berdebar.
Pada waktu yang bersamaan, beberapa adegan pun muncul di dalam pemikirannya.
“Nanti, kamu datang ke ruanganku, aku akan menjelaskannya kepadamu dengan lebih jelas……”
“Baik, terima kasih.”
……
Departemen Psikologi, ruangan profesor Kenzi .
Vania menarik roknya, bagian dadanya yang terlihat berisi, sepertinya akan membuat bajunya menjadi tersobek.
Sudut bibirnya terlihat sangat menawan, dan dia mengetuk pintu dengan lembut.
“Silakan masuk.”
Setelah membuka pintu, dia pun berkata dengan manis: “Profesor, maaf telah menganggu waktu anda.”
Kemudian Vania pun berjalan masuk ke dalam ruangannya.
“Aku takut anda akan sibuk, jadi aku pun langsung datang, apakah bermasalah?”
Karena gerakan Vania sedikit besar, sehingga membuat rok pendeknya sedikit terbuka, dan bokongnya yang dilapisi dengan celana dalam berenda ungu muda pun terlihat.
Pemandangan visual seperti ini, membuat Kenzi tidak dapat bertahan lagi, dan ingin segera mencubitnya untuk merasakannya.
Tetapi pada akhirnya Kenzi juga berhasil mengendalikan dirinya, dia pun melepaskan kacamatanya, dan membersihkannya.
Tetapi sudut matanya, masih sedang mengamati kedua kaki panjang mulus Vania .
“Anda kenapa?”
“Oo……tidak ada apa-apa, tadi banyak orang, jadi tidak dapat menanyakanmu……”
“Um? Apa yang ingin ditanyakan?”
“Apa alasan kamu melakukan ini? Apakah hanya agar mendapatkan nilai yang tinggi? Atau karena merasa seru?” Kenzi bertanya.
Vania menunjukkan senyuman yang lembut, dia mengusap rambut di depan dahinya, dan dia pun mendekatkan wajahnya ke wajah Kenzi .
“Oh, semuanya bukan.”
Vania membelai wajah Kenzi dengan lembut dan berkata: “Karena aku menyukaimu!”
“Apa?” Kenzi sedikit kaget.
‘Wu’
Tetapi sebelum Kenzi menolaknya, bibir merah Vania sudah mendarat di bibir Kenzi .
Sentuhan seperti itu, membuat bibir Kenzi yang tertutup menjadi perlahan dibuka.
Kegairahan seperti ini, membuat Kenzi mengulurkan lidahnya, dan bersatu dengan lidah Vania .
Beberapa saat kemudian, mereka berdua baru perlahan menyudahinya.
Karena baru saja melakukan ciuman, sehingga membuat mulut mereka berdua, terdapat aroma antara satu sama lain.
“Aku menginginkan……”
Wajah Vania pada saat ini terlihat memerah, dan terlihat sangat menawan.
Tidak hanya itu, wanita itu bahkan menarik roknya di depan Kenzi, dan memperlihatkan pemandangan di dalam roknya yang ditutup dengan celana dalam berenda ungu muda.
Pada saat ini, membuat Kenzi mengingat adegan di dalam kelas dengan tidak terkendali.
Kaki Vania sangat putih dan mulus, yang terlihat seperti giok.
Apalagi dilihat dari jarak yang begitu dekat, membuatnya terlihat sangat ramping.
Kulitnya yang halus, dan berkilau, dipandang dari jarak yang begitu dekat, seketika membangkitkan gairah Kenzi .
……
Dalam keadaan seperti ini, membuat Kenzi tiba-tiba mengingat istrinya, yang juga merupakan seorang wanita cantik.
Novel Terkait
Takdir Raja Perang
Brama aditioMy Cold Wedding
MevitaVillain's Giving Up
Axe AshciellyAfter Met You
AmardaHidden Son-in-Law
Andy LeeBlooming at that time
White RoseCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinYour Ignorance
YayaSiswi Yang Lembut×
- Bab 1 Akademi Kepolisian
- Bab 2 Aku Menyukaimu
- Bab 3 Pertama Kali
- Bab 4 Kegairahan
- Bab 5 Gemetar
- Bab 6 Hangat
- Bab 7 Bersemangat
- Bab 8 Basah Kuyup
- Bab 9 Senyuman Jahat
- Bab 10 Lembut
- Bab 11 Sekarang Saatnya
- Bab 12 Lesu
- Bab 13 Dimanakah Dirinya?
- Bab 14 Hancur
- Bab 15 Kamar
- Bab 16 Membuka Pintu
- Bab 17 Bertemu
- Bab 18 Di Mobil
- Bab 19 Dibawa Pergi
- Bab 20 Denyut Muda
- Bab 21 Perasaan
- Bab 22 Sederhana
- Bab 23 Tanpa Masalah
- Bab 24 Memilih
- Bab 25 Konspirasi
- Bab 26 Kematian
- Bab 27 Bunga Dan Kupu
- Bab 28 Sisi Lain
- Bab 29 Opini Publik
- Bab 30 Pemeriksaan
- Bab 31 Janjian
- Bab 32 Sadar
- Bab 33 Karena Itu Dia Sangat Tidak Peduli Lagi
- Bab 34 Di Sebuah Toko Kopi
- Bab 35 Di Jalan Yang Sepi Ini
- Bab 36 Little Riding Hood
- Bab 37 Bayangan
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41 Indra Keenam
- Bab 42 Jatuh
- Bab 43 Tertarik
- Bab 44 Baik
- Bab 45 Karena Dia
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49 Kejam
- Bab 50 Cinta
- Bab 51 Orang Yang Kucintai Adalah Dirimu, Vania
- Bab 52 Kamu Benar-Benar Pendosa
- Bab 53 Dia Adalah Wanita Yang Paling Dia Cintai
- Bab 54 Ya, Aku Juga Sangat Merindukanmu
- Bab 55 Rasa Cinta Yang Memudar
- Bab 56 Kebenaran
- Bab 57 Hujan
- Bab 58 Benar
- Bab 59 Kebencian
- Bab 60 Kebenaran
- Bab 61 Tidak Tahu Bagaimana Caranya Menghadapi Situasi
- Bab 62 Pertarungan Malam Yang Panjang
- Bab 63 Kamu Berbohong
- Bab 64 Fakta
- Bab 65 Fakta Lain
- Bab 66 Akhir Kisah
- Bab 67 Tamat