Siswi Yang Lembut - Bab 28 Sisi Lain
Bradi, yang meninggalkan rumah Ayah Yuna, berkendara di jalan yang ramai. Dia dalam suasana hati yang baik karena adanya jaminan dari Ayah Yuna. Meski belum berhasil, perasaan menginjak orang yang dia benci membuatnya bahagia.
‘Dingling ... dingling ..."
Dia mengangkat telepon dan melihat nomor yang dikenalnya yang membuatnya penuh imajinasi.
"Halo? Bagaimana kabarmu?"
"Apa? Aku tahu, aku akan kembali sekarang, kamu tidak boleh bertindak gegabah."
Saat dia meletakkan teleponnya, senyum yang lebih jahat muncul di sudut mulutnya.
"Huh, jika kamu hidup di dunia, pada akhirnya kamu harus membayarnya, kan?"
Dia menginjak pedal gas dan pergi ke bagian dalam kota yang lebih ramai. Bahkan cahaya bintang di langit tampak tidak terlalu terang dibandingkan dengan lampu mobil merahnya.
...
'Pak ...' terdengar bunyi kering. Sepertinya itu adalah kegelisahan yang paling mengganggu di tengah malam. Apartemen Nora adalah tempat yang sebelumnya dikunjungi oleh Kenzi. Pada saat itu, Nora menutupi wajahnya yang menawan, tetapi meskipun demikian, bekas jari di pipinya masih terlihat jelas.
"Dasar, terima lebih dari 100 juta sebulan ... apakah hanya itu yang bisa kamu lakukan?"
Bradi mengumpat dengan marah, dan pada saat yang sama melepaskan ikat pinggangnya. Melihat dia melakukannya, Nora menjadi panik.
"Lain kali ... lain kali aku akan berhasil ... aku berjanji ... aku tidak akan membuat kesalahan lagi ..."
"Ya, masih ada peluang, jadi kamu tidak boleh membuat kesalahan lagi ... tetapi karena aku sudah sampai disini, kamu pikir aku langsung pergi begitu saja, bagaimana menurutmu?"
Bradi berbalik, matanya yang dingin tampak seperti serigala gila tanpa emosi.
'Plak …… "
Dia melepaskan sabuknya dengan kasar. Jatuhnya sabuk ke lantai menimbulkan suara yang keras. Dan kemunculan suara itu membuat Nora merasakan kengerian yang tak berujung.
"Tidak bisa ... tidak bisakah ... langsung melakukannya? ... Harus ... haruskah seperti ini?"
Nora menatapnya dengan wajah sedih dan memohon. Tetapi bagaimana Bradi bisa membiarkannya pergi dengan mudah?
Sebuah kesalahan telah memicu sifat mesumnya. Oleh karena itu, dia bergegas maju, meraih tangan dan pergelangan tangan Nora, dan mengencangkan kepalanya dengan ikat pinggang, sehingga bibirnya yang merah bisa menahan penisnya.
"Apa maksutmu dengan langsung melakukannya, bukankah kamu juga menikmatinya?" Bradi tersenyum. Pada saat Nora berusaha keras, dia memasang sabuk di lehernya dan mengencangkannya dengan kuat.
Tekanan dari sabuk itu membuat Nora kehilangan kemampuan bernafas. Wajahnya menjadi ungu dan membiru. Tangannya menggenggam Bradi tak terkendali. Tetapi bagaimana dia bisa membebaskan diri?
Tetapi secara alami Bradi tidak akan melakukan sesuatu yang bisa berakibat fatal, baginya itu merupakan suatu kenikmatan tersendiri melihat Nora seperti berada diambang kematian .
"Tolong, aku tidak tahan lagi, aku tidak bisa bernafas ..." Nora memohon belas kasihan. Tetapi kata-katanya saat ini, terdengar tidak jelas, karena suaranya keluar dari tenggorokannya. Bagimana Bradi bisa peduli padanya, karena pada saat ini, dia sedang merasakan kesenangan yang tiada taranya dengan melihat Nora menderita dalam rasa sakit yang sangat menyakitkannya.
"Hmph, ini hukuman atas kegagalanmu, tahukah kamu bahwa karena kegagalanmu, kemajuanku jadi melambat banyak."
Bradi menampar wajah Nora dengan tangannya. Melihat ekspresi wajahnya yang merasa kesakitan, dia tersenyum.
"Ayo, aku tahu kamu menikmatinya, jadi bagaimana kalau kita sama - sama merasakan situasi ini dan menikmatinya?"
Tapi, siapa yang bisa menjawab pertanyaannya? Wanita di bawah selangkangannya telah kehilangan dirinya dalam rasa sakit yang luar biasa …
Novel Terkait
Anak Sultan Super
Tristan XuPerjalanan Selingkuh
LindaJalan Kembali Hidupku
Devan HardiLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniSiswi Yang Lembut×
- Bab 1 Akademi Kepolisian
- Bab 2 Aku Menyukaimu
- Bab 3 Pertama Kali
- Bab 4 Kegairahan
- Bab 5 Gemetar
- Bab 6 Hangat
- Bab 7 Bersemangat
- Bab 8 Basah Kuyup
- Bab 9 Senyuman Jahat
- Bab 10 Lembut
- Bab 11 Sekarang Saatnya
- Bab 12 Lesu
- Bab 13 Dimanakah Dirinya?
- Bab 14 Hancur
- Bab 15 Kamar
- Bab 16 Membuka Pintu
- Bab 17 Bertemu
- Bab 18 Di Mobil
- Bab 19 Dibawa Pergi
- Bab 20 Denyut Muda
- Bab 21 Perasaan
- Bab 22 Sederhana
- Bab 23 Tanpa Masalah
- Bab 24 Memilih
- Bab 25 Konspirasi
- Bab 26 Kematian
- Bab 27 Bunga Dan Kupu
- Bab 28 Sisi Lain
- Bab 29 Opini Publik
- Bab 30 Pemeriksaan
- Bab 31 Janjian
- Bab 32 Sadar
- Bab 33 Karena Itu Dia Sangat Tidak Peduli Lagi
- Bab 34 Di Sebuah Toko Kopi
- Bab 35 Di Jalan Yang Sepi Ini
- Bab 36 Little Riding Hood
- Bab 37 Bayangan
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41 Indra Keenam
- Bab 42 Jatuh
- Bab 43 Tertarik
- Bab 44 Baik
- Bab 45 Karena Dia
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49 Kejam
- Bab 50 Cinta
- Bab 51 Orang Yang Kucintai Adalah Dirimu, Vania
- Bab 52 Kamu Benar-Benar Pendosa
- Bab 53 Dia Adalah Wanita Yang Paling Dia Cintai
- Bab 54 Ya, Aku Juga Sangat Merindukanmu
- Bab 55 Rasa Cinta Yang Memudar
- Bab 56 Kebenaran
- Bab 57 Hujan
- Bab 58 Benar
- Bab 59 Kebencian
- Bab 60 Kebenaran
- Bab 61 Tidak Tahu Bagaimana Caranya Menghadapi Situasi
- Bab 62 Pertarungan Malam Yang Panjang
- Bab 63 Kamu Berbohong
- Bab 64 Fakta
- Bab 65 Fakta Lain
- Bab 66 Akhir Kisah
- Bab 67 Tamat