Siswi Yang Lembut - Bab 55 Rasa Cinta Yang Memudar
"Sayang... kenapa? ..."
"Kenapaaa?"
Kenzi sangat marah, karena sebagai profesor psikologi di akademi kepolisian dan juga konsultan kepolisian. Kemampuan analisisnya tentang kejadian itu dapat dikatakan sangat teliti.
Dia selalu merasa aneh bahwa sepertinya ada hubungan tertentu yang tak terhindarkan antara semua kejadian ini. Bersama dengan sedikit bukti yang didapatnya, maka dia bisa meyakini bahwa kejadian ini ada hubungannya dengan orang terdekatnya.
"Katakan ... apa yang terjadi? ... Tiga bulan kamu dalam keadaan koma ... kamu hanya bersandiwara ... Apakah itu benar? ... Katakan padaku?"
Kenzi kehilangan kendali, teriakannya sangat menusuk hati. Dia tidak bisa membayangkan bahwa selama tiga bulan terakhir, merawat istrinya yang tidak sadarkan diri dengan susah payah hanyalah sebuah sandiwara.
Dalam beberapa saat Yuna kehilangan kemampuan berpikir dan dia menatapnya dengan tatapan kosong. Tiba-tiba dia teringat pada hal yang disampaikan oleh Vania saat mengobrol melalui telepon tadi.
"Maaf, Nyonya, ketika saya akan pergi, saya meninggalkan hadiah kecil untuk berterima kasih kepada profesor atas bimbingannya hari ini."
Awalnya, dia berpikir bahwa pernyataan itu hanyalah alasan Vania atas kesalahannya, tetapi sekarang dia baru menyadarinya bahwa apa yang disebut dengan hadiah kecil artinya memberi tahu suaminya tentang sandiwara yang dia sutradarai.
Melihat Yuna terdiam, kemarahan Kenzi menjadi semakin menjadi - jadi. Sebelum dia datang, dia sudah mempersiapkan dirinya, karena dia percaya bahwa di bawah dengan tekanan darinya, istrinya pasti akan memberi tahu alasannya melakukan sandiwara tersebut.
Namun ia tidak pernah menyangka bahwa istrinya tidak akan mengungkapkan sepatah kata pun, melainkan hanya menatapnya dengan tatapan kosong. Sehingga dia tidak tahan lagi, dia berjalan ke arah Yuna dan mencekik lehernya dengan kedua tangan. Matanya menjadi merah karena marah, merah itu seperti iblis dari neraka yang akan mencuri jiwa.
"Bicara ... cepat dan katakan padaku ..."
"Uhuk uhuk..."
Rasa tercekik mulai terasa karena tekanan dari kekuatan tangan Kenzi. Wajah Yuna memerah karena kekurangan oksigen, meski begitu, dia masih menatap Kenzi.
"Itu ... itu ..."
Dia mencoba menceritakan sesuatui, tetapi kenapa, nada bicaranya terkesan arogan? Meskipun muslihatnya telah terungkap dan pemikirannya dicela.
"Kamu wanita jahat ... percuma aku akan melakukan semuanya untukmu ... Kenapa kamu melakukan ini ..."
Kenzi kehilangan kendali, karena hilangannya jati diri dan status membuat dirinya kehilangan harkat hidup. Rasa cinta yang memudar membuatnya kehilangan masa depan yang diimpikannya.
Tangannya menekan semakin keras dan itu membuat batuk Yuna semakin menjadi - jadi. Keduanya merasa sangat menderita. Akibatnya, urat leher Yuna dan urat tangan Kenzi tampak jelas di saat yang bersamaan.
"Pergilah ke neraka ... pergilah ke neraka ... matilah kau ..."
Kenzi berteriak, karena ketika sesorang kehilangan harapan untuk hidup, dia akan semakin kehilangan kendali dirinya. Lalu, bagaimana dengan Kenzi, yang dulunya seorang profesor yang selalu dikagumi bahkan disegani?
Semua perhatiannya terfokus pada Yuna, dan semua kekuatannya terkonsentrasi di tangannya. Sehingga dia tidak memperhatikan sekitarnya, dan tiba - tiba Mbok Inem muncul.
"Jleb..."
Terdengar suara seperti tertusuk. Kenzi mulai sadar, tetapi sebelum dia sempat menyadarinya, dia merasakan sedikit kesemutan di lehernya. Dia pun kaget, tetapi ketika dia akan berbalik untuk melihatnya semua sudah terlambat.
Karena Mbok Inem tengah memegang suntikan yang sudah menembus lehernya dan menekannya dalam-dalam.
"Kamu…. kamu….. kamu……"
Dia menunjuk ke Mbok Inem dan ingin mengutuk, tetapi pada akhirnya, dia hanya bisa menatapnya dengan marah.
"Wanita terkutuk..."
Itu adalah kata terakhir yang diucapkan Kenzi sebelum dia koma. Setelah itu pandangannya menjadi gelap dan dia tersungkur ke lantai tidak sadarkan diri ...
Novel Terkait
Thick Wallet
TessaWaiting For Love
SnowMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaYour Ignorance
YayaBack To You
CC LennyAir Mata Cinta
Bella CiaoSiswi Yang Lembut×
- Bab 1 Akademi Kepolisian
- Bab 2 Aku Menyukaimu
- Bab 3 Pertama Kali
- Bab 4 Kegairahan
- Bab 5 Gemetar
- Bab 6 Hangat
- Bab 7 Bersemangat
- Bab 8 Basah Kuyup
- Bab 9 Senyuman Jahat
- Bab 10 Lembut
- Bab 11 Sekarang Saatnya
- Bab 12 Lesu
- Bab 13 Dimanakah Dirinya?
- Bab 14 Hancur
- Bab 15 Kamar
- Bab 16 Membuka Pintu
- Bab 17 Bertemu
- Bab 18 Di Mobil
- Bab 19 Dibawa Pergi
- Bab 20 Denyut Muda
- Bab 21 Perasaan
- Bab 22 Sederhana
- Bab 23 Tanpa Masalah
- Bab 24 Memilih
- Bab 25 Konspirasi
- Bab 26 Kematian
- Bab 27 Bunga Dan Kupu
- Bab 28 Sisi Lain
- Bab 29 Opini Publik
- Bab 30 Pemeriksaan
- Bab 31 Janjian
- Bab 32 Sadar
- Bab 33 Karena Itu Dia Sangat Tidak Peduli Lagi
- Bab 34 Di Sebuah Toko Kopi
- Bab 35 Di Jalan Yang Sepi Ini
- Bab 36 Little Riding Hood
- Bab 37 Bayangan
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41 Indra Keenam
- Bab 42 Jatuh
- Bab 43 Tertarik
- Bab 44 Baik
- Bab 45 Karena Dia
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49 Kejam
- Bab 50 Cinta
- Bab 51 Orang Yang Kucintai Adalah Dirimu, Vania
- Bab 52 Kamu Benar-Benar Pendosa
- Bab 53 Dia Adalah Wanita Yang Paling Dia Cintai
- Bab 54 Ya, Aku Juga Sangat Merindukanmu
- Bab 55 Rasa Cinta Yang Memudar
- Bab 56 Kebenaran
- Bab 57 Hujan
- Bab 58 Benar
- Bab 59 Kebencian
- Bab 60 Kebenaran
- Bab 61 Tidak Tahu Bagaimana Caranya Menghadapi Situasi
- Bab 62 Pertarungan Malam Yang Panjang
- Bab 63 Kamu Berbohong
- Bab 64 Fakta
- Bab 65 Fakta Lain
- Bab 66 Akhir Kisah
- Bab 67 Tamat