Siswi Yang Lembut - Bab 36 Little Riding Hood
"Vania ... seharusnya tidak di dalam kan?"
Kenzi membuka pintu dengan cemas. Dia tidak tahu apakah senyum lembut Vania akan muncul di balik pintu seperti sebelumnya.
Tiba-tiba ada yang memeluknya dengan kuat.
"Kenzi, apa yang kamu lakukan? Cepat masuk ... aku ... aku sudah tidak tahan mau pipis."
Karena kejadian itu, Kenzi terdorong mundur oleh kekuatan itu dan membuka pintu. Lampu di ruangan tetap sama, untungnya Vania tidak muncul disana.
"Beruntung ... tidak ada orang di dalam ..."
Dia menghela nafas lega, tersenyum dan menarik Yuna : "Apa yang kamu tunggu? Cepat ke kamar mandi."
Saat pintu ditutup. Kenzi tampak sedih.
"Apakah dia melihat WeChat? Jika ya, mengapa dia tidak membalas?"
Dia berbalik dan berjalan ke ruang tamu. Tetapi alisnya yang tampak cemberut tidak pernah hilang.
"Apa terjadi sesuatu? ... Dia bilang dia akan bertemu Andra hari ini ..."
"Ah... leganya."
Yuna keluar dari kamar mandi dengan gembira dan kebetulan melihat Kenzi berdiri di luar pintu.
" Yuna ... Sepertinya kamu sudah menahannya untuk waktu yang lama? Kenapa kamu tidak mengatakannya lebih awal ..."
Yuna membelai keningnya dan mengikat rambutnya di belakang kepalanya.
"Tidak ada ... Saat aku memelukmu barusan, aku jadi nafsu ... hmm ... apa karena itu ya?"
"Hehe, begitu ya, apa kamu mau segelas anggur merah?"
"Oke, kalau begitu aku akan mencarinya ..."
Yuna melihat sekeliling, tidak melewatkan satu hal pun.
"Kenapa? Apa karena kamu sudah lama tidak ke sini, sehingga kamu sudah tidak mengingatnya lagi?" Kenzi tidak bisa menahan tawa ketika dia melihat penampilannya seperti itu.
"Bukan begitu ... Aku sedang memeriksa apakah ada sesuatu seperti jepit rambut yang jatuh ke bawah." Yuna cemberut, suaranya acuh tak acuh.
"apa?"
Sesaat, Kenzi tertegun. Entah kenapa, dia punya perasaan aneh, selalu merasa Yuna mengetahui sesuatu.
"Haha ... lihat bodohnya kamu ... sungguh ... aku hanya bercanda."
Yuna tersenyum dan menepuk bahu Kenzi, menatap matanya.
"Kenapa? Kenapa kamu begitu terkejut? Sepertinya kamu memang berselingkuh."
"..."
Kenzi tidak berbicara, tetapi hatinya mulai bingung.
"Aku akan mengambil anggur ... tunggu aku ..." Yuna tersenyum dan berbalik dengan gembira.
Saat dia mengambil langkah, Kenzi meraih lengannya.
"Tunggu."
"Apa yang kamu lakukan?"
"Kemarilah."
Ketika berbicara, Kenzi memeluk Yuna dan menciumnya dengan penuh kasih sayang.
Gerakannya sedikit canggung dan bahkan terkesan ironis. Tetapi hal itu masuk akal, karena dia dengar pria yang selingkuh dari istrinya lebih sering melakukan hubungan seks.
Karena itulah, untuk mengurangi rasa bersalah karena memeluk wanita lain. Seperti yang Kenzi tengah lakukan sekarang, dia ingin melakukan yang terbaik untuk memuaskan istrinya. Karena hanya dengan melakukan ini dia merasa hatinya jadi lebih tenang.
Yuna memandang Kenzi, jari telunjuk kanannya dengan lembut menutupi bibirnya: "Tunggu sebentar ... Aku berkeringat ... Aku akan mandi."
"Aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja."
Tanpa memberi Yuna kesempatan untuk pergi, tiba-tiba Kenzi memeluk Yuna dan melemparkannya ke tempat tidur di kamar sebelah. Meskipun Yuna terkejut, dia menatap Kenzi dengan genit pada saat dia jatuh.
"Sayang ... apa yang kamu ... lakukan?"
"Hari ini aku akan menebus hutang yang aku miliki selama ini, jadi aku tidak akan menunjukkan belas kasihan padamu ..."
Dengan itu, Kenzi membuka gaun Yuna dan tampaklah payudaranya yang montok. Melihat tubuh montok istrinya yang begitu menarik, mata Kenzi menjadi merah tua seperti serigala yang sedang lapar. Bahkan walaupun dia hanya serigala berbulu domba ...
Ada juga cara untuk menangkap little Riding Hood ...
Selain itu, dia adalah serigala lapar yang penuh rasa bersalah.
(referensi : film Little Riding Hood)
Novel Terkait
Loving The Pain
AmardaMy Charming Lady Boss
AndikaMenantu Hebat
Alwi GoSee You Next Time
Cherry BlossomSi Menantu Dokter
Hendy ZhangWonderful Son-in-Law
EdrickSiswi Yang Lembut×
- Bab 1 Akademi Kepolisian
- Bab 2 Aku Menyukaimu
- Bab 3 Pertama Kali
- Bab 4 Kegairahan
- Bab 5 Gemetar
- Bab 6 Hangat
- Bab 7 Bersemangat
- Bab 8 Basah Kuyup
- Bab 9 Senyuman Jahat
- Bab 10 Lembut
- Bab 11 Sekarang Saatnya
- Bab 12 Lesu
- Bab 13 Dimanakah Dirinya?
- Bab 14 Hancur
- Bab 15 Kamar
- Bab 16 Membuka Pintu
- Bab 17 Bertemu
- Bab 18 Di Mobil
- Bab 19 Dibawa Pergi
- Bab 20 Denyut Muda
- Bab 21 Perasaan
- Bab 22 Sederhana
- Bab 23 Tanpa Masalah
- Bab 24 Memilih
- Bab 25 Konspirasi
- Bab 26 Kematian
- Bab 27 Bunga Dan Kupu
- Bab 28 Sisi Lain
- Bab 29 Opini Publik
- Bab 30 Pemeriksaan
- Bab 31 Janjian
- Bab 32 Sadar
- Bab 33 Karena Itu Dia Sangat Tidak Peduli Lagi
- Bab 34 Di Sebuah Toko Kopi
- Bab 35 Di Jalan Yang Sepi Ini
- Bab 36 Little Riding Hood
- Bab 37 Bayangan
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41 Indra Keenam
- Bab 42 Jatuh
- Bab 43 Tertarik
- Bab 44 Baik
- Bab 45 Karena Dia
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49 Kejam
- Bab 50 Cinta
- Bab 51 Orang Yang Kucintai Adalah Dirimu, Vania
- Bab 52 Kamu Benar-Benar Pendosa
- Bab 53 Dia Adalah Wanita Yang Paling Dia Cintai
- Bab 54 Ya, Aku Juga Sangat Merindukanmu
- Bab 55 Rasa Cinta Yang Memudar
- Bab 56 Kebenaran
- Bab 57 Hujan
- Bab 58 Benar
- Bab 59 Kebencian
- Bab 60 Kebenaran
- Bab 61 Tidak Tahu Bagaimana Caranya Menghadapi Situasi
- Bab 62 Pertarungan Malam Yang Panjang
- Bab 63 Kamu Berbohong
- Bab 64 Fakta
- Bab 65 Fakta Lain
- Bab 66 Akhir Kisah
- Bab 67 Tamat